MSB 17

3.5K 348 31
                                    

Jam istirahat Prilly, Sheila dan Niken berjalan menuju kantin dan ketiganya menghampiri meja Nathan hanya sendiri disana tak ada Yuki. Langsung saja Prilly mengambil duduk disebelah Nathan dan menyandarkan tubuhnya pada Nathan yang dengan sigap mengusap rambut Prilly.

"Kenapa kok lemes?kamu pusing?" Tanya Nathan.

"Iya bang pusing." Rengek Prilly.

"Yaudah makan dulu ya. Shei sekalian pesenin Prilly nasi goreng sosis sama air putih, sekalian obatnya." Pinta Nathan.

"Oke kak."

Sheila pun berlalu memesan makanan untuknya dan kedua temannya. Niken yang penasaran karena Nathan sendiri pun bertanya.

"Kok lu sendiri kak, emang kak Yuki kemana?"

"Dikelas males katanya."

"Ohh."

Sheila pun datang lalu meletakkan pesanan mereka, mereka pun menikmati makanan masing-masing. Prilly yang lemas pun disuapin oleh Nathan, membuat keduanya menjadi pusat perhatian.

"Sekarang minum obatnya." Nathan menyodorkan satu tablet obat pada Prilly.

Saat akan memasukan obat kedalam mulut gerakannya terhenti karena mendengar pertanyaan dari suara yang amat sangat ia kenal.

"Kamu sakit yang?" Tanya Ali yang mengambil duduk disebelah Prilly. Prilly tak menanggapi Ali dan langsung meminum obat tersebut.

"Ngapain lu disini! Gua udah bilang jauhin adek gua!" Dengan tegas Nathan berbicara.

"Ga bisa Nat, gua ga akan jauhin Prilly."

"Jangan egois lu. Kalo lu masih deketin Prilly, tunangan lu itu bisa aja mau ngelakuin hal buruk sama Prilly." Ucap Nathan.

"Kalo itu terjadi gua bakal balas dendam sama jalang itu." Jawab Ali.

Ali meraih Prilly kedalam pelukannya dan Prilly berusaha melepaskan pelukannya. Dia tak mau merusak hubungan Ali dan tunangannya itu.

"Lepas kak, aku ga mau tunangan kakak salah paham." Ucap Prilly.

"Sayang please, aku cuma cinta sama kamu ga sama yang lain. Dan aku ga tunangan sama dia." Lirih Ali.

"Maaf kak. Kakak harus lepasin aku, aku ga mau kakak dijauhin sama mama dan nenek kakak karena kakak masih berhubungan sama aku." Prilly berhasil melepaskan pelukan Ali dan langsung memeluk Nathan.

"Denger kan apa yang Prilly bilang! Jauhin adek gua!!"

"Gua g-." Ucapan Ali terpotong Karena seseorang memanggil namanya.

"Alii." Orang itu langsung memeluk lengan Ali. Prilly yang melihat kehadiran tunangan Ali pun makin menenggelamkan wajahnya ke dada bidang abangnya.

"Lepas." Ali mendorong Bella kasar hingga pelukan itu terlepas.

"Ih Ali kamu kasar banget sih, aku itu tunangan kamu."

"Gua bukan tunangan lu jalang."

Semua murid yang ada di kantin melihat itu semua dan membuat mereka terkejut. Sheila dan Niken menatap tajam kearah Bella.

"Kamu ngapain sih kesini. Oh ternyata nyusulin cewe kecentilan. Ngapain sih!" Bella menatap sinis kearah Prilly.

"Woi mbak ngaca dong, yang kecentilan itu lu bukan sahabat gua." Sinis Sheila.

"Udah tau Ali punya pacar masih aja kecentilan." Tambah Niken.

"Lu tuh ya!" Saat Bella akan menampar Niken sebuah tangan menahannya.

My Spoiled Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang