MSB 22

3.8K 326 39
                                    

Setelah rapi berpakaian seragam sekolah, Ali termenung di atas ranjangnya, merasa sudah tak bersemangat menjalani masa sekolah tanpa adanya Prilly disana. Ia juga tak menyadari Resi masuk ke kamarnya dan sudah duduk disampingnya.

"Hei sayang." Resi mengusap pundak Ali membuat Ali tersadar.

"Ma, kenapa?"

"Kamu udah rapi kenapa belum turun?"

"Ali males sekolah ma."

"Kenapa?"

"Ga ada Prilly." Lirih Ali lalu memeluk erat Resi.

"Ga boleh gitu dong, harus tetep semangat sekolah. Kan kamu bisa hubungin dia."

"Ga bisa ma, dia kan ganti nomor pake nomor telepon sana ga mungkin pake nomor Indonesia."

"Ya kamu bisa liat sosial medianya Prilly."

"Ga berani buka ma, takut dia udah ada pengganti Ali."

"Loh kan kamu sendiri yang bilang Prilly punya kamu, yakin dong kalo Prilly ga ada yang lain." Resi mengusap rambut Ali.

"Iya Prilly milik Ali ma. Andai aja Perjodohan bodoh itu ga ada pasti Prilly ga akan ninggalin Ali. Ini semua karena nenek." Marah Ali.

"Udah dong sayang, kamu ga boleh nyalahin nenek. Kasian loh nenek dari kemarin nangis mikirin kamu."

"Biarin aja itu salah nenek sendiri."

"Tapi ga boleh gitu sayang. Mama tau nenek salah, tapi emang kamu tega bikin nenek nangis."

"Nenek aja tega misahin aku sama Prilly." Jawab Ali.

"Iya. Emang kamu ga sayang nenek? Ga inget dulu kamu manja sama nenek? Hmm." Ucap Resi lembut.

"Sayang kok." Ucap Ali pelan.

"Kalo sayang maafin nenek dong, ga boleh diemin nenek. Kasian nenek, emang kamu mau penyakit nenek kambuh?"

"Ga mau ma."

"Nah ga mau kan, yaudah maafin dong."

"Iya."

"Yuk sekarang sarapan, nenek udah nunggu tuh."

Mereka berdua pun turun menuju ruang makan benar saja sudah ada Ratna disana.

"Pagi Bu."

"Pagi Resi."

"Pagi nek." Sapa Ali lalu tersenyum kecil.

"Pagi sayang, kamu udah ga marah sama nenek?"

"Ga nek."

"Makasih sayang, maaf ya gara gara nenek Prilly pergi ninggalin kamu."

"Gapapa nek, nanti Ali bisa nyusul Prilly."

"Nih makan, abis itu langsung berangkat nanti telat."

***

Sheila dan Niken tampak sedang ber Skype ria bersama Prilly didalam kels. Sembari menunggu bel masuk.

"Prilly kangen." Pekik keduanya.

"Kangen jugaa, aduh kalian ini ngecall gua malem malem." Jawab Prilly lalu menguap.

"Hehehe sorry deh, abis kangen kita."

"Dasar hehehe." Disana Prilly tampak menggelengkan kepalanya.

"Eh iya gimana sekolahnya disana?" Tanya Niken.

"Biasa aja."

"Pasti ganteng ganteng ya bule disana, kenalin bisa dong." Goda Sheila.

My Spoiled Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang