6

21.8K 5.3K 3.7K
                                    

"Bintang kecil, di langit yang biru."

"Langitnya gelap gitu kok warna biru."

"Diem dulu, Jim. Gue nyanyi biar gak tegang-tegang amat suasananya."

Jaebeom meletakkan senapannya di samping Jimin, kemudian mengalihkan perhatiannya ke Sungchul yang sedang membakar ikan hasil tangkapan mereka di sungai tadi sore.

Ikan mas dan ikan gurame, masing-masing dapat dua. Walaupun rasanya asing di lidah karena tidak memakai bumbu, tidak apa-apa deh dimakan. Makanan dari tas yang mereka dapat tadi tidak enak dan tidak bikin kenyang.

"Orang-orang yang ikut Survival Games serem juga, ya."

"Kita juga serem kali, kita aja hampir bunuh cowok yang suka gelantungan di atas pohon."

Sungchul mangut-mangut, benar juga sih. Andaikan laki-laki tadi tidak kabur, pasti dia sudah terbunuh di tangan Jimin.

Tapi laki-laki itu sangat lincah dan gesit, dia bisa berpindah tempat dari pohon ke pohon lain seraya bergelantungan pada akar gantung.

Serius, mirip tarzan. Jangan bayangin Pakujin yang pakai baju tarzan ya.

"Eh, kalian mau ke kota mati di perbatasan sana, gak?" Tawar Sungchul sambil membagikan ikan hasil bakarannya.

"Yang banyak gedung hancur itu?" Jimin mengernyit. "Ayo aja kalau mau, tapi kayaknya disana banyak orang deh."

"Bagus dong, kita bisa kalahin mereka dengan mudah dan menangin permainan."

"Iya sih, tapi kalau mereka lebih hebat dari kita gimana? Kita juga gak tau senjata mereka apa, kita cuma punya tombak dan senapan. Kalau ada yang dapet bom gimana?"

Sungchul mendengus geli. "Gak mungkin ada yang dapet bom, paling cuma granat."

"Habisin ikannya terus tidur, besok kita dapet misi lagi," sela Jaebeom sebelum Jimin berbicara membalas perkataan Sungchul.

"Iya iya, tapi jangan nyesel kalau misalkan ada yang nyerang nanti."



























































Di dalam sebuah ruangan besar dan mewah, para pejabat tinggi memperhatikan monitor besar yang terpasang di depan, lebih tepatnya memperhatikan apa yang sedang disiarkan.

Di antara mereka ada yang menguap, makan, mengobrol, dan tidur. Survival Games tahun ini terasa membosankan, sangat membosankan.

Kenapa dalam satu hari baru tumbang dua orang saja? Tidak seperti tahun sebelumnya, lima orang kalah dalam satu hari.

"Hoam, apa tidak bisa lebih menarik lagi?" Tanya salah satu pejabat disana, walikota Distrik 3."

"Bisa, tentu saja bisa," jawab sang pencipta Survival Games dari podium. "Wonwoo, tingkatkan kesulitan game nya. Buat permainan ini menjadi menarik dan buat mereka semua senang."

Sang asisten mengangguk lalu segera berlari menuju ruangan khusus, dia menghampiri salah satu anggotanya dan menunjuk salah satu wilayah di layar.

"Anda lihat dua laki-laki yang tidur ini, kan? Kirimkan zombie kesana, sebanyak yang kita punya."
















































Grrr grrr

Dia terkesiap, matanya terbuka lebar dan langsung berdiri mengarahkan panahnya ke depan.

Survival Games | I-LAND ✓Where stories live. Discover now