20

14.7K 4.6K 3.4K
                                    

"Maaf, Sunoo."

Sunghoon menatap Sunoo sendu, ada perasaan bersalah dan tidak tega di hatinya melihat Sunoo tersenyum padanya dengan mulut mengeluarkan darah itu.

Tapi Sunoo menggeleng, tidak apa-apa. Sungguh tidak apa-apa.

Keinginan untuk menang sudah sirna, dengan dia kalah Jake akan senang karena tidak ada yang mengganggunya, kan?

"G-gak apa-apa k-kok, hehe."

Sunghoon memalingkan wajahnya, semakin tak tega melihat Sunoo seperti itu.

"Sunoo, sekali lagi gue minta maaf. Gue harus pergi."

Sunoo melebarkan senyumnya. "Ha-hati-hati, y-ya. Maafin gue..."

Kedua tangan Sunghoon terkepal, ia mengangguk dan tersenyum samar.



"Kim Sunoo Out."



Sunghoon mengambil nafas sebanyak-banyaknya, kemudian berlari kencang mencari rekannya. Kali ini, dia akan membantu dan menyelamatkan rekannya, tak peduli jika ia kalah dalam permainan.

Karena dalam hidupnya, teman adalah segala-galanya, sementara kemenangan hanyalah kepuasan sesaat saja. Karena mencari teman sepertinya sangatlah sulit, sehingga Sunghoon rela kalah dalam permainan nanti demi nyawanya.

Sunghoon janji akan menyelamatkan Heeseung, seperti dia yang menyelamatkan nyawanya.
















































































"Halo kakak-kakak."

"Huwaaa setan!" Teriak Jungwon kaget sambil loncat ke belakang tubuh tinggi Heeseung.

Daniel tertawa terbahak-bahak, lalu berubah datar dalam sekejap. Heeseung bergidik ngeri, sepertinya orang di depannya itu tidak bisa dianggap remeh.

Buktinya, Daniel memegang panah, ada belati di sakunya, baju penuh darah, Daniel terlihat sudah membunuh banyak orang.

"Hai kak, kita ketemu lagi disini, hehe," kekeh Daniel, melambaikan tangannya pada Heeseung.

"Heh bocah, lo kan yang bunuh Kak Jaeho!" Seru Jungwon baru sadar, dia ingat betul kalau saat itu adalah Daniel. Iya, orang itu adalah Daniel!

"Aduh, gak punya kaca ya?" Daniel garuk-garuk telinga, meledek Jungwon. "Lo juga masih bocah, kak."

Jungwon melotot tak terima. "Mana ada, gaya keren begini masa dibilang bocah!"

Jungwon langsung menyibak rambutnya ke belakang sambil melayangkan tatapan sinis. Iya, dia merasa dirinya cool, bukan imut seperti dia dimata Heeseung.

Wajahnya sih iya, tapi untuk sifat... ah sudahlah lupakan saja.

"Halo, hihihi."

"Njing, bikin kaget aja sih!" Umpat Daniel emosi.

Heeseung jelas kaget dong mendengar itu, ternyata Daniel benar-benar berbeda dari apa yang ia pikirkan.

"Sepertinya, kalian bersiap untuk saling bunuh malam ini. Hmm, cukup menarik. Dua orang mengarah ke tempat kalian, itu tandanya kalian akan bertemu dengan peserta lainnya dan bertarung supaya menang."

Survival Games | I-LAND ✓Where stories live. Discover now