23

15.5K 4.5K 1.5K
                                    

"J-Jay? Ini beneran Jay?"

Yang ditanya mengangguk mantap, dadanya dibusungkan, merasa bangga pada diri sendiri.

"Iya dong, keren kan gue? Si Jeki, eh Jaket, eh Juki, eh siapa sih itu, ah iya si Jake, dia kan gue tipu," jelasnya memberi tahu seraya membantu Heeseung berdiri.

"Ditipu gimana...?"

Jay menaik-turunkan alisnya seraya menunjukkan sesuatu kepada Heeseung, sebuah tabung kecil berisi cairan berwarna kuning keemasan dan sedikit berkilau.

"Ini senjata rahasianya, dengan ramuan ini kita bisa bikin duplikat diri kita sendiri. Yang dibunuh Sunoo itu duplikatnya, bukan gue. Pas gue sama Sunghoon dikejar sama Jake dan Sunoo, gue berpencar sama Sunghoon. Disitulah gue gunain senjata ini, tadinya gue pingin ngeracunin mereka, tapi gak tega."

"Te-terus Sunghoon?"

Jay tersenyum seraya melingkarkan lengan Sunghoon yang tak sadarkan diri di pundaknya, memapahnya dibantu oleh Heeseung.

"Dia juga minum ramuan ini. Tapi, kenapa kita berdua diumumin kalah? Itu lah kelebihan ramuan ini, yang minum ini bakal diumumin udah mati walaupun masih hidup. Gue ketemu Sunghoon pas dia lagi sembunyi di bawah puing-puing bangunan, terus gue suruh dia minum ini dan pura-pura mati pas gue bohongan tusuk perutnya pake belati."

Syukurlah kalau begitu, mereka bisa memenangkan permainan bersama, sesuai apa kata Jungwon yang berkata kalau pemenang bisa berasal dari distrik yang berbeda.

"Sekarang ayo kita ke atas, gerbangnya bentar lagi roboh, jangan sampe kita diserang zombie disini," ajak Jay.

Dengan hati-hati mereka memapah Sunghoon, tangganya sangat licin, mereka bisa terpeleset bila terburu-buru. Heeseung sesekali menoleh ke belakang, lebih tepatnya ke arah gerbang.

Gerbang itu terus bergoyang ke depan karena zombie-zombie disana berusaha masuk dengan cara mendorongnya. Jumlahnya banyak, mereka tidak mungkin menang bila harus berhadapan dengan mereka.

"Kak Heeseung."

"Ya?"

Jay mengarahkan pedangnya ke depan Heeseung, menyuruhnya berhenti. Mereka sudah tiba di atas, namun kemana Nicholas dan Jake?

Mengapa keduanya tidak ada?

"Ada yang gak beres," gumam Jay, firasatnya buruk.

Benar juga, sejak tadi tidak terdengar suara keduanya ataupun senjata. Mereka berdua pergi kemana?

"HIYAAAAK!"







DUAKH!






Tendangan datang dari samping, Jay sasarannya. Seketika mereka bertiga kehilangan keseimbangan dan hampir jatuh ke bawah jika Jay Heeseung tidak berpegangan pada batu.

Jay mendesis, ternyata Nicholas dan Jake bekerja sama, ya...

"Heh, seharusnya lo biarin mereka berdua mati di bawah sana, lawan gue jadi tambah banyak, kan," kesal Nicholas seraya menunjuk Sunghoon dan Heeseung.

"Enak aja, suka-suka gue dong. Daripada lo, anak polos dibunuh. Siapa ya namanya? Oh iya, namanya Taki. Lo pikir gue gak liat?" Balas Jay tak takut, justru terkesan menantang, terlihat dari gayanya sekarang.

"Cih, justru bagus kalau dia dibunuh," timpal Jake. "Lawan berkurang, kemenangan datang."

"Heh, diem lo!"

"Lah mulut-mulut gue, suka-suka gue lah!"

"Gak usah copas kalimat gue dong!"

"Emangnya lo siapa? Sini maju, gue bunuh lo sekarang!"







Survival Games | I-LAND ✓Where stories live. Discover now