(Eighteen)meet Ex

12 10 0
                                    

  "setiap ingin melupa selalu saja bayangnya menyapa membuat hati merana"

happy reading❤💣

"Kringg..

Bel tanda pelajaran usai berbunyi,para siswa siswi berhamburan keluar dari ruang kelas dan segera pulang ke rumah mereka masing masing.
Begitu halnya dengan Dini dan para sahabatnya yang bergegas keluar ruangan sebab suntuk dengan pelajaran menguras pikiran tadi apalagi jika bukan pelajaran matematika.namun Dini yang semsetinya ikut pulang harus tinggal sebab ia harus membereskan ruang lab .dan kebetulan Dini yang diberi tanggung jawab tuk memegang kunci Lab.tanpa berlama lama lagi Dini segera memutar knop pintu ruang Lab tersebut dan masuk namun ada hal lain yang tak ia duga  menghampirinya..

-
-
-

  Kotornya ya ampun,ni anak tadi praktikum atau ngapain sih?gerutu Dini namun tetap membereskan ruangan tersebut.

Sambil bersenandung kecil tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pelan pintu tersebut,namun saking asiknya bersenandung Dini tak menyadari sosok tersebut telah masuk dan sedari tadi berdiri dan bersandar di pintu.pria tersebut berdehem kembali namun tak ada respon dari gadis tersebut.

-
-
Misi.,Dinn Dini sapa pria tersebut yang akhirnya berhasil membuat Dini berbalik dan menoleh ke si empunya suara tadi.
Namun,dengan perasaan yang masih canggung ia tak membalas sapaan pria tersebut dan memilih melanjutkan kerjaannya.

Dinn,apa kita bisa mengobrol sebentar?hanya sebentar saja"pinta pria tersebut

Gadis yang diajak berbicara tadi melangkah dan menyeret salah satu bangku di dekatnya kemudian duduk.
 
''Ada apa?,katakan dengan cepat.ujar Dini dengan tampang yang terlihat sangat datar.

  'Mmm,aku kesini kebetulan dikarenakan ayah yang meminta ku membawa berkas sekolah kamu,dan aku kesini sekedar melihat mu dan meminta maaf secara langsung padamu atas apa yang pernah terjadi pada kita sebelumnya.kumohon maafkan aku Dini..aku tau yang kulakukan itu salah,namun aku terlanjur jatuh hati padanya.maafkan aku yang hampir saja merenggut kehormatanmu,kau boleh menamparku sekarang mencaci maki ku bahkan melaporkan ku ke ayah,aku benar benar brengsek Din..   ujar pria tersebut yang sebenarnya adalah Ikraz masa lalu Dini.

   Dengan perasaan yang sangat membingungkan bagi Dini,karena sesungguhnya ia belum sepenuhnya melupakan pria yang kini berada di depannya dan memohon maaf padanya,ia kembali hancur detik itu juga karena sikap Ikraz yang terlihat tulus namun ia berusaha menutupinya dan membuat seakan ia tak mengenali dan membenci sosok pria tersebut.

"Apa masih ada yang ingin anda katakan?jika tak ada baiknya anda keluar saja dari ruangan ini tukas Dini dengan tampang yang dibuat sedatar  mungkin..

Mengapa cara berbicaramu  berbeda Dini?kamu seperti bukan Dini yang kukenal dulu.tapi aku semestinya menyadari bahwa perubahanmu itu terjadi  karena ulahku juga.maafkan aku Dini.bolehkah aku menjadi temanmu lagi atau jika mungkin kita ulang semuanya dari awal.pinta Ikraz sembari bertekuk di depan  Dini.

    (Oh Tuhan,mengapa ia harus kembali saat luka lama itu hampir pulih.sungguh aku tak sanggup melihatnya memohon padaku seperti ini.tapi hal ini  juga kulakukan agar ia tau bahwa hati bukan permainan yang bisa sekejap ia tinggali jika bosan)batin Dini..

Anda tak perlu bertekuk memohon seperti itu padaku.yang anda lakukan itu adalah hal yang benar.jadi jika tak ada yang penting lagi saya mohon anda bisa keluar dari sini.atau saya yang keluar dan kunci lab ini bisa anda berikan pada ayah anda.."ujar Dini sembari bergegas mengambil tasnya karena ia sudah tak sanggup berhadapan  Dengan pria di  depannya ini terlalu lama.ia tak ingin terlihat lemah dan masih terlihat mencintai pria di depannya ini.

Ikraz yang mencoba menahan lengan Dini lalu ditepis oleh Dini.sadar atas apa yang ia lakukan Ikraz kembali meminta maaf pada Dini
 
  'Maafkan aku Dini,baiklah aku saja yang keluar.jaga dirimu ujar Ikraz sambil tersenyum ke arah Dini.Dini memilih memalingkan wajahnya daripada harus menatap wajah sosok yang ia rindukan selama ini.

Raz,sungguh aku sangat merindukanmu,senyummu,hangatnya pelukanmu namun aku berusaha tak memperlihatkan itu semua padamu.rasa benci yang ada bisa sekejap kutepis karena rasa cinta bodoh ini.

Setelah Ikraz benar benar lenyap dari pandangan Dini.ia segera membereskan pekerjaannya tak lupa mengunci pintu dan turun untuk menunggu angkutan umum lewat.

Setelah sampai di kediamannya,Dini bergegas menuju kamar mandi dan mengguyur seluruh tubuhnya dengan seragam sekolah yang masih melekat pada tubuhnya.dalam guyuran air tersebut Dini terisak mengingat kejadian setahun yang lalu.dan kejadian barusan.sungguh hari yang melelahkan bagi Dini.
-
-
-
Setelah berbenah ia menuju dapur untuk melihat apa lauk yang ada.namun tak ada lauk yang terlihat ia memilih menyeduh mie instan dan tak lupa menawari Keisha  sepupunya yang menyebalkan sekaligus jadi temen curhat Dini.

Halu hulla.aku update lagi,yok dikomen di vote biar aku tau salahnya dimana.asal jangan suruh aku ngerubah isinya yakk gessssku tayanggg tayangg.

Are U Sure To Love Me¿(On GOING)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora