PART 22

2.1K 29 2
                                    

Dikantin kantor pusat 3MP sudah ramai para staf maupun jajaran para Manager telah berkumpul untuk makan siang bareng, sebagian ada yang masih sekedar ngobrol dan memesan kopi tak lupa menghabiskan sebatang rokok sebelum makan siang. Ada juga beberapa staf perempuan sedang ngerumpi bareng. Nampak siang ini ke tiga pentolan 3MP lebih memilih untuk makan siang bareng dikantin. Mereka bertiga memang membuat ruangan khusus untuk jajaran direksi dikantin tersebut.

Mereka bertiga sedang menikmati makan siang sambil sesekali mengobrol mengenai beberapa strategy bisnis kedepannya.

"Oh iya Al, hampir lupa. Gue mau nelfon Menteri Perindustrian dan Perdagangan nih... kan beliau nanti yang akan meresmikan pembukaan pabrik baru kita" ujar L setelah menghabiskan makanannya.

"Ya udah, telfon aja" jawab Al.

"Kayaknya ACnya kurang dingin yah Al, bentar" celetuk Nos lalu mengambil remote AC dan menekan tombol remote untuk menambah suhunya.

Setelah merasa suasana diruangan sudah kembali sejuk, Nos kemudian melanjutkan setelah makan siangnya habis mengambil sebatang rokok untuk dinikmatinya after Lunch.

"Kebiasaan kamu kang, ngerokok di ruang ber-AC" ujar Al sambil menggelengkan kepalanya.

"Elah bos, kek gak tau gue aja" ucap Nos tak menghiraukan si Al.

"Sttttt... jangan berisik dulu" ucap L saat menelfon pak Menteri.

"Selamat siang pak Wildan, saya Lara pak dari 3 Mandiri Perkasa" ucap L saat pak Menteri mengangkat telfonnya diseberang.

"Siang juga Pak Lara, ada yang bisa aku bantu pak?" ucap Pak Wildan diseberang.

Nos dan Al hanya memperhatikan L saat ini yang sedang menelfon, mereka menunggu keputusan dari pak Wil apakah beliau bisa hadir atau tidak di peresmian pembukaan pabrik baru 3MP.

"Gini pak, mohon maaf sebelumnya. Beberapa hari yang lalu surat dari kami apakah sudah diterima atau belum pak?" Tanya L.

"Oh iya sudah pak, mengenai acara peresmian pabrik barunya kan?" Jawab Pak Wil.

"Betul sekali pak, apakah bapak tidak keberatan untuk menghadiri acara tersebut?"

"Wah gimana yah Pak, sebetulnya sih aku juga lagi ada urusan kerjaan yang kebetulan bertepatan dengan waktu acara pihak perusahaan bapak."

"Oh gitu pak, apakah bapak gak bisa memberikan sedikit waktu walau hanya sekedar memberikan beberapa kata-kara sambutan di acara kami?" Nos dan Al yang mendengar ucapan L barusan seperti tak senang. Apalagi Mr.Nos yang langsung merubah mimik mukanya. Karena jelas mereka berdua tau, bahwa Pak Menteri tidak bisa menghadiri acara mereka.

"Wah, mungkin biar wakil aku aja pak yang mewakiliku di acara bapak nanti" ujar Pak Menteri dan L langsung meloadspeaker Hpnya dan didengar oleh Nos dan Al.

"Hemm... ada cara gak biar bapak bisa hadir?" Tanya L memancing.

"Hemm... bisa diatur sih pak sebenarnya, asal" ujar Pak Menteri menggantung membuat Nos gerang.

"Udehh L, kalo menteri indonesia gak bisa datang... ntar kita undang menteri USA aja. Gitu aje kok repot" celetuk Nos karena gerang mendengar obrolan L dan Menteri.

"Sia Lu Nos," ujar L.

"Ok pak Lara, aku akan usahakan bisa hadir di acara perusahaan bapak nantinya."

"Terima kasih banyak pak Wil, kami tunggu kedatangan bapak nanti. Dan sampai ketemu lagi Pak Wil" ujar L dan di iyakan oleh pak Menteri lalu ia pun menutup telfonnya.

"Dasar, ya udah biar nanti gue yang atur yah Bos" ujar L setelah menutup telfonnya lalu meneguk soft drinknya.

"Aku serahin sama kamu dah L," ujar Al

Me & U - PRIVATE SECRET √ [Completed]Where stories live. Discover now