46

14.2K 944 70
                                    

Heyooo!!!!

Kembali lagi di cerita ahsnakqhxhs ini:).

Ngehe, gak nyangka klean masih betah di cerita ini. Makasih buat klean yang sudah bersama aku dari dulu, buat klean yang baru gabung. Selamat bergabung, moga betah ya.

Btw yaa.

Mo ngingetin.

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, apapun itu aku sangat menghargainya.

Stay safe!

Sorry for typo!

Enjoy!!



Rana mengalihkan pandangannya dari istrinya menatap Farrel yang kini tengah berdiri di depan pintu.

"Kamu" ucap Rana.

_____Part Sebelummya____

😳😳😳

BUGHH!!!

Satu pukulan mendarat mulus di pipi kanan Farrel membuat ia terhuyung ke belakang. Dara menatap kaget ke arah ayahnya, dengan cekatan Dara mendekati Farrel.

"Farrel" ucap Dara khawatir. Dara menggenggam tangan Farrel, membuat laki-laki itu tersenyum kecil. Farrel menaikan tangannya, menepuk pelan kepala Dara, sebagai tanda bahwa dirinya baik-baik saja.

Farrel menatap Rana, lalu tertawa pelan yang di ikuti Rana.

"Om nepatin janji om ternyata" ucap Farrel sambil memeluk Rana.

Derina dan Dara menatap heran ke arah dua laki-laki yang berbeda usia itu yang kini tengah berpelukan.

"Kalian? Maksud Farrel apa?"

"Ayah?" Tanya Dara sambil menatap mereka bergantian.

Derina menatap bingung suaminya, sama dengan hal nya Dara yang menatap bingung ke arah Farrel.

"Nanti ayah jelasin, ayo masuk dulu" ajak Rana kepada Dara dan Farrel.

Farrel menarik tangan Dara dengan cepat sebelum wanita itu banyak bertanya. Farrel mengajak masuk Dara, seolah-olah ini adalah rumahnya.

Dara memandang aneh ke arah Farrel, lalu menatap ayah dan bunda nya yang masih berdebat di depan pintu. Ada apa sebenarnya?.

"Farrel, maksud semua ini apa?" Tanya Dara.

"Cie kepo" ucap Farrel sambil menghempaskan tubuhnya di atas sofa. Farrel mengusap bekas pukulan yang di berikan Rana, lalu menatap datar ke arah Dara.

"Lu gak mau bawa obat atau apa gitu buat ngobatin bekas pukulan bokap lu di wajah tampan gua ini?" Tanya Farrel.

"I-iya bentar"

Dara berlari ke arah dapur untuk mengambil es untuk mengompres bekas pukulan ayahnya di wajah Farrel agar tidak lebam.

"Maksud ayah apa sih? Bunda gak ngerti sama jalan pikiran ayah. Kenapa ayah biarin dia masuk ke rumah, udah jelas-jelas kalau dia yang nge hancurin hidup Dara, anak kita yah!"

"Ayah sendiri juga dulu gak suka sama dia, tapi kenapa sekarang ayah malah begini sama dia?".

"Ayah mau kalau hidup Dara rusak lagi karena orang itu?. Bunda gak ngizinin orang itu masuk ke rumah ini!"

Berandalan [END]Where stories live. Discover now