[5] Aku dan Kamu [END]

9. Khawatir ke Beby

A K U   D A N  K A M U

©2020

•••

Iqbaal PoV

Kini aku berada di taman sekolah, sedang mondar-mandir memikirkan suatu hal.

'Hari ini, gue harus ngomong, apa aja. Kalau gue diam kayak gini, gue kelihatan bego. Tapi, apa yang harus gue bilang ha?'

"(Nam). Eh ekhmmm (Nam). (Nam). (Namakamu). Astaga. Huh, mau kencan? Apaansih ini, lebay. Kencan yuk! Eh, keren ngga tuh. Ekhmm,, gue nyesel ngga ngajakin lo kencan dulu" gumamku

"Dasar gila" ucap bram yang tiba-tiba di depanku lalu ia berlalu. Aku yang hendak pergi tak sengaja melihat (namakamu) yang duduk di bangku taman. Aku pun menghampirinya.

"Ekhmm,, gue uda mikir sebelumnya. Kasih gue beberapa hari lagi. Bukan karna gue ngga suka sama lo atau apapun itu"

•••

Beby PoV

Saat lagi asik duduk di bangku taman dan bermain ponsel tante sasa. Tiba-tiba iqbaal datang dan mengatakan beberapa hal. Dengan iseng, aku langsung merekamnya tanpa ia tahu.

•••

Iqbaal PoV

"Gue juga suka sama lo. Dan, makasih buat kemarin. Tapi, gue butuh banyak waktu buat mikir dan gabisa kasih jawaban dengan cepat. Gue gatau alesannya. Oke, gue bakal jujur. Mungkin, itu karna gue belum pernah punya pacar. Semua perempuan di sekitar gue cuma bunda,tante sasa, dan Beby. Jujur, gue pikir semua cewek itu kayak Beby. Keras kepala, kekanak-kanakan, dan egois. Dia ngelakuin apapun yang dia mau. Tapi lo beda. Kasih gue beberapa hari. Lo bisa nunggu kan?"

•••

Beby PoV

Aku yang mendengar ucapan nya serasa ingin mutah dan kesal. Jijik karna dia pertama kali mengatakan hal itu dan kesal karna dia megatai ku. Aku membalasnya menganggukkan kepala.

"Makasih. Gue bakal telfon lo kalau gue siap. Lo tau, lo cantik dari depan maupun belakang" balasnya

Aku yang tak tahan pun langsung berdiri namun tak menghadapnya.

"Dasar, pelajar gatau diri" ucapku

•••

Iqbaal PoV