46. Dukungan untuk Iqbaal

29 8 0
                                    

Iqbaal PoV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iqbaal PoV

Belum sempat beby menjawab, ponselku berdering.

Tringg

Tringg

Tringg

Saat kubuka ponselku, tertera nama 'ibu (namakamu)'. Dengan ragu aku mengangkat nya.

'Hikss,, hikss,,hiikkss'

Karna tangisan yang cukup keras membuat beby,bunda dan tante sasa menatapku

'Hikss... Putriku, hikss.. (Namakamu)'

Jantungku terpacu lebih cepat dari sebelumnya. Dengan langkah gontai aku menuju ke kamar. Tubuhku jatuh ke lantai, bersandar di kaki ranjang kemudian merosot hingga aku tertidur di lantai dengan ponsel di genggaman ku.

Bukan berita ini yang ku harap. Bukan!!

'Ayah, iqbaal pengen nangis, tapi air mataku gabisa keluar, iqbaal ngantuk ayah'

•••

Beby PoV

Esok nya, setelah mendapat kabar dari ibu (namakamu). Iqbaal mengurung diri semalam dan entah kapan ia tertidur. Kini aku telah mengenakan seragam sekolah. Namun saat ingin berangkat, langkahku terhenti melihat tante sasa berdiri di depan kamar iqbaal.

"Tante ngapain?" tanya ku

"Gimana iqbaal? Dia masih tidur?" tanya bunda

"Iya mbak. Dia tidur sejak tengah malam tadi"

"Bun, gimana?" tanya ku lagi

"Kita harus bangunin iqbaal dan menyuruhnya ke sekolah"

Bunda pun berjalan membuka pintu kamar iqbaal. Betapa terkejutnya kita bertiga melihat kondisi kamar iqbaal. Guling di bawah, selimut berceceran ke lantai, dan iqbaal yang meringkuk di atas tempat tidur dengan mata yang cukup sembab.

•••

Iqbaal PoV

Aku membuka mata dan melihat jam dinding ternyata sudah pagi, ralat, siang.

"Astaga, gue telat" aku segera bersiap diri dan keluar kamar, di luar aku menemui (namakamu)

"(Nam) ayo berangkat bareng" aku menarik tangan nya dan

"HAHH"

Ternyata itu hanya

Mimpi.

Kini aku menjadi sorotan seisi kelas.

"Iqbaal, kamu gapapa?" tanya pak adi

"Saya,, pak, saya izin ke uks" lalu aku keluar dari kelas meninggalkan tatapan dari seisi kelas.

•••

Disisi lain

Di ruang guru, ibu sasa, pak adi, pak susilo, dan ibu wakil kepala sekolah sangat bingung dengan kondisi seperti itu.

[5] Aku dan Kamu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang