lovely bestie.

41 5 0
                                    

Banyak hal yang diciptakan bertolak belakang, sama halnya dengan rasa sedih dengan rasa bahagia. Terkadang kita memang harus merasakan sakit agar tau apa arti bahagia yang sebenarnya. Manusia hanya bisa berencana, perihal takdir tidak ada yang tau.

Dulu, gue sering banget mandang Jungkook lewat jendela kelas yang terarah langsung menuju lapangan futsal, kulit putih dan perawakan tinggi cowok itu terlalu menonjol, gue hanya bisa tertegun waktu itu.

Disini, gue gak sepenuhnya menyalahkan jungkook ataupun yura, karena sudah terlalu jelas bahwa jungkook lebih dulu dekat dengan yura dibandingkan gue, ya mungkin kalau gue gak datang ke kehidupan jungkook, dia masih bisa teguh sama perasaan nya sendiri, yaitu hanya buat yura.

Kalau aja gue gak termakan omongan manis jungkook waktu itu, semua ini gak akan terjadi.

Kalau kalian beranggapan gue nangis sampai ngurung diri dikamar kayak kemarin, jawaban nya adalah salah besar. Kali ini gue mencoba buat terima semuanya, toh ini semua udah terjadi.

Dan gue gak mau kehilangan sahabat karena tingkah laku childish gue kemarin. Jujur aja gue sedikit kecewa sama Risa karena dia gak jujur dari awal, tapi gue juga paham kenapa dia gak bilang.

Dia gak mau gue patah hati, karena saat itu gue lagi bener bener jatuh sama seorang ; Jeon Jungkook.

Gue bersyukur disaat begini gue masih punya orang yang peduli sama gue, mereka yang selalu cariin gue alasan yang masuk akal setiap kali gue gak hadir di dispensasi osis karena gak mau ketemu jungkook.

Membiasakan diri tanpa dia dari sekarang, itu lebih baik kan? Meskipun gue sendiri juga gak yakin sama keputusan yang gue buat.

Terlalu munafik kalo gue bilang gak kangen dia, bahkan sekarang dia yang mendominasi pikiran gue.

Apa dia pikir selama ini, perasaan gue cuman main-main? Apa dia pikir, perasaan gue itu gak ada artinya?

Apa dia gak tau—— kalau selama ini gue selalu jatuh disetiap detiknya.

•••

"ALE-ALE!!," Teriakan Risa menggema dipenjuru koridor, kebiasaan memang anaknya gak bisa kalem.

Alea menepuk bahu temannya tersebut, bermaksud memberi peringatan. "Sa, jangan teriak teriak ih, malu atuh."

"Yaudah iya maaf," Risa hanya menyengir tanpa dosa, lalu mengamit lengan kanan alea.

Tanpa disadari diujung koridor sana ada dua orang yang sibuk mengobrol dengan tangan si perempuan yang bergelayut manja di lengan si laki-laki. Iya, siapa lagi kalau bukan Jungkook sama Yura.

Jelas aja mereka berdua—— Alea dan Risa melihatnya. Alea hanya menundukkan kepala, enggan melihat tetapi sia-sia karena dia terlanjur sudah melihat semuanya.

Saat Alea hendak berbalik arah, risa malah menariknya menuju ujung koridor, tempat Jungkook dan Yura berada sembari menghembuskan nafas jengkel.

"Maaf, kalau mau pacaran jangan disekolah bisa? gak enak dipandang, ganggu banget tau gak." The savage woman is back.

Setelah membuat keduanya kalah telak, mereka berlalu begitu saja.

"Sialan, mereka gak tau tempat banget dikira sekolah punya bapaknya apa."

"Udah ah sa, kantin yuk!" Alea menarik lengan Risa menuju kantin.

•••


"Sayang!" Teriakkan Jimin menggema diseluruh penjuru kantin, membuat Risa tersedak kuah bakso miliknya yang pedas, tentu saja membuat Risa terbatuk dan juga tenggorokan nya mendadak nyeri dan panas.

"Kebiasaan ish!" Risa mencubit lengan kekasihnya itu lumayan keras, membuat Jimin meringis. Alea dan Taehyung yang terbiasa melihat adegan seperti ini hanya bisa tertawa dan menggelengkan kepala.

Jimin dan Risa memang pasangan yang cukup terkenal disekolah, pun tidak luput dari radar para guru yang juga mengetahui hubungan mereka. Mereka bukan couple goals yang terkenal karena romantis, bahkan sangat bertolak belakang, mereka lebih terlihat musuh bebuyutan dibandingkan sepasang kekasih.

Sering terlibat adu mulut dengan tidak mengenal tempat sama sekali, parahnya semua itu disebabkan hanya karena alasan yang sepele.

"Pergi aja yuk al, kayaknya sebentar lagi bakal ada perang dunia." Usul Taehyung.

Alea tertawa kecil, lalu menepuk bahu taehyung. "Gak usah ngomporin tae, ntar kena semprot tuan putri,"

[]

 𝐃𝐞𝐚𝐫 𝐉𝐞𝐨𝐧 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang