2

434 32 0
                                    

"Klaudi?"

Gikina dan klaudi melihat seorang pria paruh baya yang kemungkinan berumur 30-an itu memanggil klaudi dengan senyum khasnya, melihat Omnya sudah datang klaudi tidak jadi membuat acara untuk Gikina.

"Kamu ngapain disini? Itu kok tangan kamu megang minuman?" Tanya pria paruh baya itu membuat Klaudi salah tingkah.

"Oh ini Om Wanu, Klaudi mau kasih minumannya ke pelayan ini Om kasihan dia kehausan hehehe." Ucap Klaudi dengan senyum paksa sambil menyerahkan minuman yang ada ditangannya ke Gikina.

Gikina menatap tangan Klaudi lalu melihat wajah Klaudi yang menyuruhnya untuk mengambil minuman pemberiannya, dengan terpaksa Gikina mengambil minumannya dan tersenyum sopan.

"Tuh Om dia ngambil minuman yang Klaudi kasih, Klaudi baikkan Om?" Tanya Klaudi. Orang yang dipanggil Om Wanu itu hanya mengangguk dan tersenyum sambil mengusap rambut Klaudi lembut.

Gikina hanya melihat betapa liciknya Klaudi, sebenernya Gikina tidak mau mengambil minuman pemberian Klaudi tapi demi nama baik, ia menerimanya walaupun hatinya sakit.

"Saya permisi." Pamit Gikina sopan lalu pergi dari hadapan Klaudi, saat Klaudi dan Omnya yang bernama Wanu itu sedang mengobrol asik.

•°•

"Kina tolong buang sampah didepan."

"Iya Kak Nima."

Gikina membawa sampah besar yang disuruh Kak Nima dengan susah payah, akhirnya Gikina sampai ditempat sampah. Setelah selesai Gikina mengelap keringat diwajahnya dengan punggung tangan, pekerjaan hari ini sungguh melelahkan tapi ia senang bisa membantu yang lain. Gikina melihat-lihat suasana sore hari didepan restoran, warna jingga saat sore sungguh indah. Gikina melihat samping restoran, dari kejauhan ia tak sengaja melihat klaudi yang berdiri dipinggir jalan. Gikina kira Klaudi sudah pulang diantar Omnya ternyata tidak. Diam-diam Gikina melangkah mendekati Klaudi yang sedang bingung, entah mebingungkan apa.

"Aduh gimana nih udah mulai malem belum ada taksi lagi." Risau Klaudi menengok kanan kiri berharap ada mobil yang lewat.

"Klaudi!"

Klaudi menegok kesamping menatap orang yang memanggilnya ternyata Gikina ia kira siapa.

"Klaudi belum pulang? Gikina kira klaudi dianter sama Om Klaudi." Tanya Gikina.

"Diem lu gak usah sok peduli, gue bisa pulang sendiri kok!" Sewot Klaudi, Klaudi menghembuskan napasnya lalu menunduk dalam.

"Soal Om gue..."

"...dia gak bisa anterin gue karena ada pekerjaan mendadak." Curhat Klaudi menatap Gikina, Gikina hanya menganggukkan kepalanya tanpa bersuara.

"Gue bilang ke elo bukannya gue mulai baik ya!"

"Iya Gikina tau."

Gikina menatap Klaudi,  "mau Gikina temenin disini sampai taksi atau mobil yang lain lewat?"

"Gak usah gue bisa sendiri mending lo lanjutin pekerjaan lu itu." ketus Klaudi. Gikina hanya menghela napas, mau bagaimana lagi? ini keputusannya ia tak bisa ubah.

"Yaudah kalau Klaudi butuh bantuan panggil aja Gikina."

"Idih sejak kapan gue butuh bantuan lo? Gak akan pernah! Jangan sok kuat deh padahal lemah heh."

Geekyna (END)Where stories live. Discover now