Chapter 36

21 1 0
                                    

"I want you to hear. that I love you. Please stay with me. I don't wanna lose you." |Lintang|

Selepas Gema meninggalkan rumahnya, Rendra bersantai di ruang tamu. Tiba-tiba Ia dikagetkan dengan kehadiran seorang pemuda dengan ekspresi panik.

"Maaf,  apakah benar Anda orang tua mas Gema?" tanya seorang laki-laki muda dengan raut cemas.

Rendra yang tengah santai di ruang tamu menatap bingung. "Benar,  ada perlu apa?"

" Mas Gema kecelakaan Pak. Saat ini sedang kritis di rumah sakit."

"Nggak mungkin? Anda pasti salah orang."

"Kamu pasti baik-baik saja kan nak?"

"Saya sudah memastikan bahwa dia Gema putra Bapak. Ini dompet dan ponsel milikinya kan, Pak?"

"Kenapa bisa seperti ini?"

Seketika Rendra syok bahkan hingga berdirinya terhuyung.

"Saya turut prihatin, semoga mas Gema selamat ya Pak." Pemuda itu lalu berjalan keluar.

"Terimakasih," ujar Rendra mengikuti langkahnya. Rendra segera mencari sopirnya untuk meninggalkan rumah itu.

"Bagaimana ini nyonya?" sesal satpam yang merusak mobil Gema.  Raut mukanya syok dan melirik pada Sarah.

" Memang ini yang aku inginkan," sahut Sarah tersenyum sinis. " Kamu tenang aja nggak ada yang tahu kalau kita yang melakukan."

"Tapi nya,  bagimana...

"Sudah kamu diam saja."

                            ~o0o~

"Ratih,  Gema kecelakaan," ujar Rendra dengan suara parau dari sambungan telepon.

"Apa kau bilang mas? Kamu pasti bohong. Anakku nggak kenapa-kenapa kan?"

"Kamu tenang dulu Ratih. Nanti biar supirku yang jemput kamu."

" Mas,  semua ini nggak bener kan? Mas halo?"

Mama Gema masih syok dan menangis tak henti.  Sesampai di rumah sakit,  kaki dan tubuhnya seketika lemas bahkan langkahnya terhuyung.

"Di mana ruanganya?" tanyanya pada sopir yang mengantarkan.

"Mari saya antarkan Bu. Ibu yang sabar ya."

Sopir itu berjalan cepat menuju lorong rumah sakit sambil sesekali melirik mama Gema yang masih syok. Langkahnya dihentikan di sebuah ruang. "Itu Bapak Bu?"

"Bagaiamana keadaan Gema mas?"

"Gema harus di operasi Ratih,  kondisinya cukup parah."

"Maafkan Mama nak,"teriak Ratih histeris.

Rendra juga  menunduk di sebuah kursi tunggu. "A...ku juga nggak tahu mengapa bisa seperti ini."

                       ~o0o~

"Lintangg...

"Tett,  tett...tet...

" Lintang..bisa keluar??"

"Lo telpon dia aja deh Dip."

"Oke," sahutnya meraih ponsel di saku. "Tut..tut..tut..

Lintang yang saat itu tengah tiduran di kamar kostnya terperanjat mendengar teriakan dari luar.  Tiba-tiba ponselnya berbunyi dari Dipa.

"Iya Dip."

"Gue di luar Tang."

"Iya." Lintang menyipitkan mata mendengar suara kepanikan Lintang."Kenapa?"

Lintang dan Gema [END]Where stories live. Discover now