PDC - 6

927 82 16
                                    

Buat yang ngerasa ada typo langsung dicoment bagian typo nya biar bisa di perbaiki dengan cepat, mohon bantuannya.

Hanna berdiri diam menunggu Roneo mengambil motornya. Tidak lama orang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Ia menyodorkan helm kepada Hanna.

Hanna memakai helm seraya naik diatas motornya.

Didalam perjalan, Hanna hanya diam menikmayi angin menerpa wajahnya dengan lembut.

"Kamu marah?" Tanya Roneo dengan nada was-was.

"Tidak" Balas Hanna.

"Kenapa diam aja?" Tanya Roneo membuat Hanna meliriknya.

"Diam jauh lebih baik dari pada aku marah gak jelas" Sindir Hanna membuat Roneo mengangguk.

Sesampainya didepan rumah Hanna turun, Cicilans yang terhenti membuka pintu mobil saat melihat mereka.

"Makasih" Ucap Hanna dengan nada judes lalu ia berjalan menjauh.

Hanna hilang dari pandangan Roneo, Cicilans mendekati Roneo.

"Kelahi?" Tanya Cicilans membuat Roneo menggeleng.

"Judes banget adek gue" Gumam Cicilans membuat Roneo tersenyum kecut.

"Ah datang bulan kali, maklumin aja. Seperti singa" Ucap Cicilans dengan senyum lebar seraya berjalan pergi.

Roneo menatap Cicilans dengan wajah kebingungan.

Adik kakak sama-sama gak jelas batin Roneo.

"Kak aku pamit pergi" Teriak Roneo dibalas dengan lambaian tangan dari Cicilans.

****

Diruang santai, Cindya duduk diam memandangi Hanna duduk diam tapi suara helaan nafas terus terdengar.

"Kamu kena sih hah huh hah huh terus?" Tanya Cindya dengan wajah risih.

"Oma gak ngerti, masalah anak muda" Ucap Hanna tanpa menatap neneknya.

"Oma pernah muda kali!" Ucap Cindya dengan wajah merasa tersinggung.

"Kan beda zaman" balas Hanna dengan nada malas.

"Kakakmu besok balik tuh, mau ikut antar gak?" Tanya Cindya membuat Hanna menggeleng.

"Pamitan dirumah aja" Ucap Hanna dengan pelan.

"Yaudah" Balas Cindya membuat Hanna kembali menghela nafasnya kembali.

"HANNA STOP HAH HUH HAH HUH NYA!" Ucap Cindya dengan nada meninggi.

DRT!DRT!

Hanna mengangkat panggilan dari ibunya, Ciska.

"Halo ma?"

"Kamu ngapain aja? Gak nelpon mama? Anak kurang ajar kamu ya?! Apa harus mama telepon dulu?" Hanna menjauhkan teleponnya dari telinganya.

"Aku baru aja mau telepon mama"

"Ngeles lo, bohong aja. Mana kakakmu?"

"Telepon aja di hpnya kenapa nelpon aku kalau nyarinya kakak"

"Kamu yah, minta diajak kelahi"

"Mama duluan, mana papa?"

"Telepon aja hp papa"

"Ma! Seriusan!"

"Papa pergi dengan temannya"

"Aku kangen papa"

"Sama mama juga kangen kamu"

"Idih apaan sih, maksud Adek itu papa bukan mama bwekkk"

"Anak kurang asem! Bulan depan kami bakal pulang kalau tidak kendala. Melihat putri kecilku yang dirumah neneknya"

Pasangan Debat Cucuk {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang