Catatan Penulis

465 42 14
                                    

Hai, gaess. Selamat malam. Catatan ini saya rasa wajib dibaca. wkwk

Saya sangat-sangat berterima kasih kepada kalian semua, atas segala bentuk dukungan dan motivasi yang selama ini kalian berikan kepada saya. Setelah masa hiatus yang cukup lama, akhirnya Legion bisa selesai juga.

Sebenarnya, saya sempat bingung sama jalan ceritanya, karena banyak banget kayaknya hal yang bersinggungan dan tumpang tindih di sini. Saya sadar akan hal itu. Jadi, sejak bulan Juni lalu saya mulai buat outline untuk melihat secara keseluruhan jalan ceritanya dalam poin-poin tertentu sambil mengoreksi apakah ada plot hole di dalamnya.

Biasanya selama nulis saya nggak pernah bikin outline. Tapi ternyata itu cukup membantu buat saya mengejar ketertinggalan dalam waktu selama tiga bulan.

Saya juga ingin mengucapkan permohonan maaf apabila ada bagian dalam cerita ini yang salah dan berkesan tidak masuk akal. Meskipun Legion membawa-bawa gereja dalam aksi penyelundupan narkoba sebagai konflik utama, semua itu hanyalah fiksi belaka.

Sejak ide cerita ini muncul, saya merasa tidak perlu mengangkat ajaran agama katolik di dalamnya, sehingga kalian mungkin hanya akan mendapati gereja sebagai salah satu latar tempat dalam cerita ini, karena saya tidak ingin ada pihak-pihak yang merasa dirugikan.

Pada awalnya saya ingin membuat kota Medan sebagai latar tempat dalam cerita Legion. Tapi saya melihat kota Batam lebih berpotensi untuk itu. Kota Batam memiliki banyak sekali pintu belakang, dan aksi selundup-menyelundup di sana sudah sering terjadi dan sudah bukan menjadi rahasia umum lagi.

Saya tahu banyak wilayah di Indonesia yang juga memiliki ratusan pelabuhan tikus. Tapi lagi-lagi saya mempertimbangkan Batam, karena beberapa tempat yang saya gunakan di dalam cerita ini benar-benar ada di dunia nyata. Saya menyesuaikannya dengan jalan cerita dan konflik yang saya angkat. Seperti kota mati bekas kawasan judi Marina City, Distrik Nagoya, waduknya yang banyak, dll. Kota mati menjadi tempat yang sangat tepat untuk Rum hidup bersembunyi. Dan salah satu alasan itulah yang membuat saya ingin mengangkat kota Batam sebagai lokasi cerita. Jadi, apabila penjelasan mengenai tempat-tempat tersebut tidak sesuai dengan kondisi di dunia nyata, saya memohon maaf. Wkwk

Saya tahu ini sangat terlambat. Tapi saya ingin mengumumkannya dengan bangga, bahwa cerita saya yang berjudul Legion: Organisasi Sayap Hitam, memenangkan penghargaan Wattys 2019 untuk kategori Mystery & Thriller.

 Tapi saya ingin mengumumkannya dengan bangga, bahwa cerita saya yang berjudul Legion: Organisasi Sayap Hitam, memenangkan penghargaan Wattys 2019 untuk kategori Mystery & Thriller

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saya beneran nggak nyangka. Walaupun tidak ada yang berubah dan cerita ini tetep aja sedikit responsnya, saya merasa itu adalah salah satu pencapaian terbesar saya selama menulis di platform ini.

Dan ada satu kabar baik lagi. Legion: Organisasi Sayap Hitam akan segera terbit di Cabaca, gaess! Kata editor di Cabaca, ceritanya bakal terbit sekitaran bulan September atau bulan Oktober nanti. Tapi saya belum tahu kedepannya gimana, karena saya agak terlambat ngirim naskah lengkapnya.

Intinya, saya ingin mengingatkan, sebelum di-unpublish, kalian bisa membaca cerita ini dulu secara tuntas. Atau kalian bisa kunjungi saya di platform Cabaca nanti. Wkwk.

Hadeh, kayaknya udah cukup saya berkicau di sini.

Andreas, Revano, dan segenap tokoh yang melingkari mereka resmi mengucapkan selamat tinggal.

Berikut ini adalah sejumlah lagu yang selalu bikin saya semangat menyelesaikan Legion.

Saya sangat menunggu tanggapan, kritik, dan saran dari kalian semua.

Sekian dan terima kasih!

LEGION : ORGANISASI SAYAP HITAM [Terbit Di Cabaca]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang