MARRIED BY ACCIDENT

1.7K 170 64
                                    

🔗🔗

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

🔗🔗

Semua perbuatan pasti akan ada akibat, setiap akibat yang di perbuat jika itu buruk maha harus di pertanggung jawabkan.

Felix menyesali perbuatannya bersama pacarnya yang lebih dari konteks seharusnya, kini ia duduk di tepian ranjang sembari menggenggam benda kecil bergaris dua, dia mengandung.

Pintunya di ketuk pelan, seorang lelaki yang merupakan kakaknya datang dan tersenyum manis padanya. Lengan Felix buru buru menyembunyikan benda kecil yang ada di genggaman nya.

"Kak Hyunjin ko udah pulang? Bukannya lembur?."

"Ayah yang gantiin, katanya besok hari minggu. Dia gak mau hari minggu nya sama kamu keganggu." Felix termenung sejenak, dia berasal dari keluarga baik baik. Keluarganya tak pernah sekalipun mengabaikan nya apalagi dia adalah anak bungsu yang begitu di manja, bahkan sebisa mungkin keluarga nya melindungi nya dari berbagai macam bahaya, bahkan gigitan nyamuk kecil pun.

Ayahnya memang mengizinkan nya berpacaran dengan alasan dia harus menjaga dirinya juga tak lupa akan kewajiban nya sebagai seorang pelajar, namun jika keluarga nya tau ia mengandung anak dari pacarnya apa respon nya? Jelas dia sekarang bingung, Felix menggigit bibir bagian bawahnya pandangan nya berkaca-kaca.

"Lho kenapa nangis?." Ujar Hyunjin, tertua dari keluarga Bang itu mengernyit bingung, kenapa adiknya?.

"Eh? Enggak, aku nguap. Ngantuk, kakak keluar ya? Mau bobok."

"Yaudah tidur yang nyenyak ya." Hyunjin mengecup kening adiknya lalu keluar dari kamar Felix, setelahnya tangisan Felix pecah. Bagaimana nasibnya nanti? Terlebih lagi ..

Pacarnya mau bertanggung jawab atau tidak?.

Felix melangkahkan kakinya keluar dari kelas, menuju ke area belakang sekolah yang jarang sekali terjamah oleh siswa biasa

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Felix melangkahkan kakinya keluar dari kelas, menuju ke area belakang sekolah yang jarang sekali terjamah oleh siswa biasa. Terkecuali siswa yang terkenal kenakalan nya seantero sekolah.

"Je!." Yang di panggil mendelik tak suka, teman teman nya yang lain memandang Felix genit. Felix beringsut takut sebelum Jeongin menghampiri nya.

"Apa? Ngapain kesini? Apa yang aku bilang soal kamu gak boleh nginjakin kaki kamu disini? Kamu dengar gak Bang Felix?!."

Limerence [Harem Felix]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora