chapter 3

1.8K 122 19
                                    

" Naruto!"

" Sakura!"

Keduanya saling memekikan nama satu sama lain. Kaget?, bukan lagi!

Mendapati diri mereka tidur di satu ranjang yang sama, sungguh merupakan serangan kejutan hebat bagi Naruto maupun Sakura. Ditambah keadaan mereka yang sama-sama tanpa busana semakin gencar menarik spekulasi buruk tentang apa yang baru saja mereka lakukan tadi malam?

Seingat Naruto, ia seharusnya berada di pesta Suigetsu saat ini. Asyik berbincang dengan teman-teman dekatnya–aghh, Naruto juga ingat sebelum kehilangan kesadaran ia sempat meminum segelas minuman dari Suigetsu.

"Naruto, apa yang terjadi tadi malam?" Sakura bertanya setengah takut, suara pelan nan terdengar bergetar

"Apa semalam... Kita—"

" DIAM! "

Sakura tercekat, bentakan Naruto sukses membuat air mata nya jatuh. Bertahun-tahun mereka bersama, tidak pernah sekalipun Naruto membentaknya seperti ini.

"Hiks hiks hiks,"

Naruto melihat nya, melihat Sakura yang menangis dan yang membuat nya menangis adalah Naruto sendiri, Dulu waktu SMP pernah Sakura menangis karena diganggu oleh anak anak jahil tapi ada Naruto yang datang dan menghabisi mereka dan Naruto berjanji untuk tidak pernah membuat Sakura menangis lagi.

"Maaf Sakura. A-ku… " Ucap Naruto terbata bata. " Aku tak bermaksud membentak mu. Aku juga binggung, sama seperti mu. Tadi tidak sengaja, maaf yah."

Naruto menarik nafas panjang sebelum akhirnya kembali bersuara.

"Seingatku kita ada di pesta Suigetsu, semalam aku minum... A-aku tidak tau apa yang terjadi setelah itu." Lanjutnya

Baik Naruto maupun Sakura binggung. Mereka tak tahu apa yang terjadi, mereka juga tak tahu apa yang harus dilakukan lagi sekarang.

Kini Naruto hanya bisa memandangi Sakura lamat, gadis itu mungkin sudah berhenti terisak. Namun air matanya masih mengalir bebas disana.

'Tidak, aku tidak bisa biarkan dia begini '  jeritan hati Naruto yang terus meraung raung karena melihat kondisi Sakura.

Tangan Naruto yang sejak tadi diam perlahan bergerak menuju puncuk kepala Sakura. Mengelusnya lembut, kemudian  menuntunnya bersandar pada dada bidang Naruto.

"Tenang saja Sakura chan, karena seorang pangeran tidak akan membuat hime nya menangis hehhehe "Naruto terkekeh kecil di akhir kalimatnya.

Seperti yang biasa Naruto lakukan kala menghibur Sakura disaat gadis itu sedih atau menangis seperti ini.

Mata Sakura membulat seketika. Kata kata itu, dan pelukan hangat ini. Ahhh, Sakura merasa kembali di bawa ke masa beberapa tahun kebelakang.

" Aku akan menjaga mu Sakura "

" Naru… .. "

" Setelah ini apapun yang akan terjadi yakinlah kita akan selalu bersama ya hime " Ucap Naruto dengan senyum tulus nya yang membuat Sakura semakin menangis kencang.

Entah apa yang akan terjadi selanjutnya atau apa yang akan mereka hadapi selanjutnya tapi mereka yakin mereka akan hadapi semua nya bersama.

" Naru aku mau pulang "

Setelah mengantar Sakura ke rumah gadis itu dengan taxi, Naruto langsung bergegas pulang kerumah. Jangan tanyakan dimana motornya. Jangankan motor, Naruto saja bingung bagaimana bisa dirinya dan Sakura bisa berakhir di sebuah hotel cinta.

18 marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang