chapter 12

1.3K 118 33
                                    

Naruto menyimpan gelas wine yang sudah kosong ke atas meja bar dengan kasar. Pria itu mengambil nafas panjang, mata biru yang sudah hampir kehilangan kesadaran itu menatap bartender di hadapannya.

"Tambah... "

Naruto itu memang anak berandalan. Tapi percayalah, dia bukan seorang peminum. Naruto itu tidak kuat dengan alkohol, tapi semua beban yang tengah ia rasakan sungguh memaksanya mencari pelarian.

" Jangan sampai terlalu mabuk Naru! " Ucap bartender bersurai merah tersebut

"Berisik Garra! " Bentak Naruto

Pria yang di panggil Garra tersebut hanya bisa mendengus pasrah. Jika sudah seperti ini, tak ada yang bisa ia lakukan. Gaara sangat tau siapa Naruto, pria itu akan menjadi sangat keras kepala jika sedang seperti ini.

" Naru, tubuh mu tidak bisa terkena alkohol. Terakhir kali diri mu meminum alkohol kau meniduri gadis yang bernama Sakura itu bukan ? Jadi jangan kebanyakan minum " Ucap Garra lagi yang kini sedang meracik beberapa minuman beralkohol.

Naruto tak peduli lagi dengan ucapan Garra, pikiran nya melayang jauh memikirkan ucapan Sakura, Naruto benar benar tak ingin kehilangan Sakura sekarang. Malam ini akan menjadi malam yang panjang untuk Naruto.

******

Membutuhkan waktu sekitar empat puluh menit perjalanan dari rumah Yahiko menuju apartment Naruto menggunakan mobil yang berada di pusat kota. Dan selama itu juga Sakura yang berada di kursi belakang hanya diam melamun. Memikirkan keadaan Naruto yang sampai saat ini belum jelas adanya.

Setelah melewati perjalanan penuh kemacetan kota, akhirnya Sakura, Yahiko dan Shion sampai di apartemen Naruto. Unit Naruto berada di lantai 12, bernomor 1203 yang berjarak hanya beberapa langkah dari lift.

Setelah memasukkan kode akses masuk di pintu depan yang entah bagaimana Yahiko bisa tau, mereka bertiga langsung memasuki apartemen Naruto. Apartemennya cukup mewah, memiliki 5 skat ruangan, termasuk ruang tamu, dapur dan dua kamar tidur berukuran besar.

Tak ada banyak perabotan, hanya ada beberapa foto dan sedikit dari banyaknya koleksi pribadi Naruto yang Sakura tak tau jelasnya.

" Sakura, kau tak apa apa? " Tanya Shion yang ikut masuk ke dalam apartemen milik Naruto.

" Tak apa apa." Jawab Sakura parau, "Shion, kau  bisa kembali pulang dengan Yahiko, aku akan menunggu Naruto disini." Sambung Sakura lagi

" Kau yakin? " Tanya shion sedikit ragu.

" Heem iya, aku yakin. Dan terimakasih yah sudah mengantar aku kesini. "

" Tak masalah, baiklah kalau begitu. Sampai jumpa. " Ucap Shion meninggal kan Sakura sendirian di sana.

Jam menunjukkan pukul 12 Malam tapi Naruto tak kunjung pulang dan membuat Sakura semakin tak karuan lagi.

Sekali lagi Sakura melihat-lihat foto Naruto yang terbingkai indah di salah satu figura besar disana. Dari semua foto, Sakura tak melihat satupun foto Naruto dan kedua orang tuanya yang berada dalam satu frame.

Apa sesibuk itukah paman Minato dan Bibi Kushina, sampai menyempatkan sedikit waktu untuk mengambil sebuah foto keluarga pun sampai tak bisa?

Sakura jadi merasa semakin mengerti alasan mengapa Naruto begitu membenci kedua orang tuanya.

Ting tong

Tanda seseorang memencet tombol masuk apartemen Naruto, Sakura yang mendengar nya buru buru membukakan pintu dan terlihat jelas Naruto yang sedang mabuk dan di bopong oleh pria yang tak di kenal nya sama sekali.

18 marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang