#14

1.7K 260 42
                                    

"Aku baru sadar jika ini merupakan perpustakaan," gumam Namjoon saat dia baru saja bangun tidur.

"Kau sepertinya memang terlampau cerdas sampai hal terkecil pun kau tidak mengetahuinya," ujar Jeongyeon yang kini sedang berdiri dan mencari buku yang ingin dia baca.

"Bahkan zombie pun tidak mau masuk ke perpustakaan," kata Taehyung sambil menyapu pandangannya, membuat Sana yang duduk di sampingnya mendelik.

"Itu artinya jika kau tak suka pergi ke perpustakaan, kau lebih parah dari zombie," ujar Sana yang kemudian berniat beranjak. Namun tarikan tangan Taehyung membuatnya kembali terduduk.

"Panggilan yang manis."

Sana berdecak lalu melepaskan genggaman tangan Taehyung. Dia lantas berjalan menuju rak yang tersusun rapi, mencoba mencari buku yang bisa dia baca selagi dia ada di sana.

Sementara saat ini, Nayeon, Jimin, Dahyun, Namjoon dan Seokjin sedang larut dalam pembicaraan ringan mereka. Dengan diiringi gurauan-gurauan kecil, kecanggungan diantara mereka kini mulai terkikis--seakan tak ada lagi jarak diantara mereka.

Taehyung ikut bergabung, membuat Seokjin menggeser duduknya agar Taehyung bisa ikut duduk melingkar bersama mereka. Namun yang dilakukan pria Kim itu hanya duduk, tak ikut dalam pembicaraan meskipun saat ini dia sedang duduk melingkar bersama mereka.

"Kenapa eonni tidak bergabung?" tanya Jihyo saat dia mendapati Jeongyeon duduk sendirian diantara rak-rak buku itu, memilih untuk mengasingkan dirinya dari pembicaraan dan gurauan yang kini terdengar agak samar di tempat Jeongyeon duduk dengan buku yang dia baca.

"Aku malas bergabung. Mereka hanya membicarakan hal-hal tak penting," jelas Jeongyeon yang kemudian menutup bukunya. "Lalu kenapa kau juga ada di sini?"

"Aku suka kesunyian. Semenjak virus zombie ini merebak di kota Seoul."

Tzuyu yang sedang memilih buku yang dia baca, menghentikan langkahnya saat salah satu judul buku menarik perhatiannya. Namun saat dia akan mengambilnya, Jungkook sudah lebih dulu meraihnya.

"Ish, oppa, aku ingin membaca buku itu," kesal Tzuyu yang hanya membuat Jungkook menggeleng. "Berikan!"

"Tidak, aku tidak akan memberikannya dengan mudah." Jungkook mulai berlari, membuat Tzuyu menghentakan kakinya kesal sebelum akhirnya mengejar pria Jeon yang dengan beraninya merebut buku pilihannya.

"Hey, jangan berlarian atau kalian bisa jatuh," peringat Momo dengan mata yang mengekori Tzuyu dan Jungkook yang saling mengejar. Namun dia memutuskan untuk tak mempedulikan mereka lagi. Dia ingin melihat ke arah luar melalui jendela yang ada di sana.

"Mau melompat?" tanya Yoongi sambil mengisi senapannya dengan peluru, membuat Momo langsung mengalihkan atensinya. "Lebih aku tembak saja jika kau ingin tiada."

Momo hanya mengangkat sebelah alisnya, memperhatikan pria itu dengan seenaknya bicara. "Jaga ucapanmu!"

"Santai, jika kau memang tidak berniat mengakhiri hidupmu, tidak perlu marah. Aku hanya bicara saja," ujar Yoongi dengan nada tanpa berdosanya, membuat Momo mengepalkan tangannya kesal.

Atensi Yoongi kemudian beralih pada gadis yang kini masih tertidur dengan jaket miliknya sebagai selimut. Dia menyunggingkan senyumnya, merasa jika dia benar-benar berguna karena berhasil menyelamatkan gadis itu. Hingga tanpa sadar dia mengusap halus pucuk kepalanya.

Untuk pertama kalinya aku menyelamatkan seseorang.

Momo hanya berdecih sebelum akhirnya kembali menatap lewat jendela perpustakaan itu. Dia meringis saat melihat puluhan mayat hidup itu tergeletak di atas kubangan-kubangan darah di jalanan. Dia benar-benar tak menyangka jika kejadian kelam ini akan menimpa dirinya. Bahkan dia berniat untuk berlibur ke sana. Tapi kenyataannya malah menyeramkan.



Danger (Z)one✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang