#43

1.3K 240 56
                                    

Tingkah Taehyung memang selalu saja tak bisa ditebak. Bahkan setelah sebelumnya ia hampir berhadapan dengan kematian, saat ini ia seolah menganggap kejadian tersebut hanyalah angin lalu saja. Ia terlihat tak merasakan sakit yang terlalu berarti dengan terus tak bisa diam. Jeongyeon jadi berpikir apakah ia salah melakukan prosedurnya hingga Taehyung malah bertambah gila?

"Tzuyu, kau yang membawa vaksinnya, ya," ujar Hoseok namun Tzuyu justru bersembunyi di balik tubuh Jungkook kemudian menggeleng. "Aku yakin vaksinnya akan aman jika bersamamu."

"Tzuyu, mungkin Hoseok Hyung benar. Kau yang bawa vaksinnya," ujar Jungkook, membuat Tzuyu keluar dari persembunyiannya kemudian mengangguk meskipun dengan ragu.

"Kau selalu menjadi yang paling dilindungi, itulah kenapa aku yakin vaksin ini akan aman jika bersamamu."

Mereka tak mau mengulur waktu lagi. Meskipun Taehyung baru saja sadar, mereka memutuskan untuk kembali mencari keberadaan 2 tabung vaksin yang tersisa tepat malam ini. Mereka cukup beruntung karena mendapat senjata rampasan dari suruhan Manyoung kemarin.

Tzuyu merasa bingung saat Chaeyoung tiba-tiba saja mengulurkan tangannya. "Aku ingin meminta maaf atas sikapku yang sebelumnya. Aku tahu ini terdengar sedikit menyebalkan karena aku terlambat untuk meminta maaf."

Tzuyu tersenyum, menyambut uluran tangan Chaeyoung. "Tidak masalah."

"Ah ya, pastikan vaksinnya aman karena kami semua akan menjagamu."

Pertengkaran sebelumnya benar-benar menyadarkan Chaeyoung. Ia tahu keberanian Tzuyu sedikit melebihi dirinya. Bahkan Tzuyu tak segan menembak CCTV pada setiap ruangan tempat mereka bersembunyi tanpa takut Manyoung akan melakukan sesuatu yang buruk padanya. Lalu perihal selalu berlindung di belakang yang lainnya, Chaeyoung sadar karena semua orang sangat menyayangi Tzuyu. Itulah kenapa tak ada yang meminta Tzuyu untuk mengangkat senapannya dan mereka cenderung meminta Tzuyu untuk tetap berdiri di garis belakang.

Lain hal dengan pertengkaran Namjoon dan Jungkook. Meski malam ini mereka akan kembali mencari 2 tabung vaksin yang tersisa, mereka masih belum mau membuka suara. Keduanya masih betah tak saling menyapa padahal jika diingat-ingat, Namjoon dan Jungkook sering menunjukan kekompakan mereka dalam urusan melindungi yang lainnya.

Hoseok menatap Jungkook yang kini sibuk dengan senapan hasil rampasannya. Ia kemudian menatap Namjoon yang fokus membaca buku catatan sang Ayah. "Eyy, apa kalian berdua tidak berniat untuk bermaaf-maafan?"

Jungkook dan Namjoon dengan kompak menoleh. Namun berikutnya, mereka kembali fokus pada aktivitas mereka sebelumnya. Sepertinya mereka tak akan berdamai dalam waktu yang dekat.

Jihyo menghela napasnya. Ia sungguh muak karena pergesekan-pergesekan yang terjadi di dalam tim mereka. Memang itu merupakan hal yang wajar. Tapi dalam keadaan seperti ini menurutnya pertengkaran itu benar-benar tak penting.

"Bukan kau saja yang kesal, aku juga cukup kesal," ujar Hoseok, membuat Jihyo sedikit berdecak.

"Ya...anggap saja mereka sedang membangun hubungan."

Sementara itu, Taehyung terus menatap Sana yang saat ini seolah asyik berbincang dengan Jeongyeon dan Nayeon. Bahkan gadis itu beberapa kali tertawa, menunjukan jika gadis itu nampaknya bahagia.

Taehyung bingung sebab Sana tiba-tiba saja menjauhinya. Bahkan saat ia baru saja sadar, Sana seolah tak peduli padanya padahal saat dirinya terluka, Sana terlihat sangat mengkhawatirkan dirinya.

"Dia baik-baik saja."

Taehyung menoleh saat seseorang menepuk bahunya.

"Aku yakin dia baik-baik saja," ujar Seokjin yang kemudian diiringi senyumannya. "Dia mungkin sedikit merasa bersalah karena membuatmu terluka."

Danger (Z)one✔️Where stories live. Discover now