The Devil

𝙏𝙚𝙣

Mobil mewah berwarna putih itu berhenti tepat di depan rumah besar Yunseong.

Pintu dibuka, seorang gadis dengan paras cantik dan rambut berwarna coklat terang tergerai semakin menambah kesan feminimnya turun dari dalam mobil.

Pandangannya mengedar, menatap rumah yang dulu sering dia kunjungi. Senyuman manis pun terbentuk pada bibirnya.

"Lo ga fair banget sih, Ju. Yunseong aja dikasih oleh-oleh sebanyak ini, giliran gue cuma dikasih salam doang."

Gadis bernama lengkap Kim Minju itu menoleh pada Junho yang sedang membuka bagasi mobilnya dan terkekeh kecil.

"Sorry... Aku ga tau soalnya mau bawain kamu apa."

"Gue dibawain apapun juga tetep nerima kayaknya."

Junho mendengus kesal kemudian memberikan oleh-oleh yang dibawa oleh Minju ke pelayan yang ada disana.

Pintu rumah dibuka, Hangyul melangkah keluar dan membungkukkan tubuhnya memberi salam.

"Yunseong ada?"

"Bos sedang berada di dalam ruangannya, Tuan."

Junho mengangguk dan mengajak Minju untuk masuk ke dalam rumah.

"Ga berubah ya... Padahal udah 10 tahun aku ga kesini."

"Apa sih yang lo harepin dari Yunseong, Ju? Dia ngerenovasi rumahnya gitu?"

"Siapa tau dia bosen sama dekorasi yang begini-begini aja."

"Gimana bisa bosen, dia aja jarang di rumah."

Junho menggelengkan kepalanya kemudian duduk di sofa empuk yang ada disana.

Minju tidak ikut duduk. Dia terus memandang setiap inci rumah itu, mengingat momen-momen menyenangkannya dulu bersama Yunseong.

"Tuh bocah pasti sibuk kerja lagi. Ck, ga bosen apa kerja mulu."

"Kamunya aja kali yang mageran."

"Gue ga mager ya. Junho yang sekarang udah lebih rajin dibanding Junho kecil."

"Ya ya ya..."

Junho melirik gadis itu sinis karena respon yang diberikan tidak sesuai harapan membuat Minju tertawa kecil melihatnya.

"Ruang kerja Yunseong dimana, Jun?"

"Dia make ruang kerja bokapnya dulu."

Minju mengangguk. Dia kemudian melangkah mengelilingi rumah itu.