𝙁𝙤𝙧𝙩𝙮-𝙏𝙬𝙤

542 118 29
                                    














































Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.










Tok tok tok.

"Iya sabar."

Woobin mengelap tangannya yang basah dengan kain lap kemudian berjalan menuju pintu depan untuk membukakannya.

Ketika pintu dibuka, muncullah Junho yang langsung mendongak dan menatap lelaki itu serius.

"Tumben lo kesini. Mau interogasi lagi?"

Dia hanya mengangguk kecil kemudian melirik ke dalam rumah, "Lo sama siapa?"

"Sendirian."

Junho mengangguk lagi kemudian masuk ke dalam rumah tanpa diminta. Woobin sudah berusaha maklum dengan sikap lelaki itu. Ya memang kadang dia suka tidak tau diri jadi manusia.

"Lo butuh informasi apa lagi?"

"Hyungjun tuh adek sepupu lo, ya?"

Woobin yang hendak meletakkan satu gelas air putih ke atas meja terdiam sejenak. Dia melirik Junho kemudian mengangguk kecil, "Iya."

"Lo tau dimana dia sekarang?"

"Kampus."

"Yakin?"

Lelaki itu kembali terdiam. Dia menghela nafas sejenak kemudian menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa, "Ada urusan apa lo sama Hyungjun?"

"Lo kerja sama sama Hyungjun?"

"Kerja sama apa?"

"Ga usah pura-pura ga tau, Bin. Kalo lo ga mau gue salahin kasih tau gue sekarang."

"Kasih tau apa?"

"Hyungjun kan yang nyulik Minhee?"

Bibir itu kembali terkatup, kali ini untuk waktu yang lebih lama dibanding sebelumnya.

Ingin menyembunyikan rasa kagetpun sepertinya sia-sia karena Junho adalah tipe orang yang begitu detail melihat segala sesuatu.

"Kenapa lo bisa tiba-tiba bilang begitu?"

"Yunseong ketemu Hyungjun kemarin. Aneh sih, tiba-tiba dia bilang mau balas dendam padahal mereka baru ketemu setelah sekian lama lost contact."

"Siapapun bisa aja kan bilang gitu? Kok lo bisa-bisanya langsung curiga?"

"Gue ga akan curiga kalo dia ga mention soal penelitian yang Yunseong lakuin," Junho menatap Woobin serius kemudian memajukan tubuhnya, "gue tau lo ga jahat, Bin. Ini satu-satunya kesempatan buat nolongin Minhee. Lo mau dia dimacem-macemin sama Hyungjun sebelum kita sempet nolongin?"

Lagi, Woobin ragu dengan keputusannya kali ini. Sebagai kakak sepupu, tentu saja dia ingin melindungi Hyungjun dan menolong Minhee dengan caranya. Dia tidak ingin salah satu dari dua orang yang dia sayangi itu terluka. Tapi... Woobbin tau Hyungjun bukan tipe yang mudah menyerah, bahkan sekalipun harus berhadapan dengan keluarganya sendiri, dia tidak akan pernah berhenti.

The DevilWhere stories live. Discover now