Baca Aja

1.7K 29 6
                                    

Assalamualaikum...

Jadi gini, aku bawa cerita yang insyaallah lebih berfaedah dari cerita yang ini, motivasinya akan lebih banyak, quotesnya juga pastinya akan lebih banyak dan genrenya tentang religi, dan Insyaallah, PEUBI-nya akan lumayang bagus dari cerita pertamaku:)) Jadi judulnya itu LAFS (Love At First Sajadah)

Jadi gini, aku bawa cerita yang insyaallah lebih berfaedah dari cerita yang ini, motivasinya akan lebih banyak, quotesnya juga pastinya akan lebih banyak dan genrenya tentang religi, dan Insyaallah, PEUBI-nya akan lumayang bagus dari cerita pertam...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceritanya udah dipikirin sejak setahun yang lalu tapi baru punya kesempatan buat nulisnya sekarang ')

SINOPSIS

Reyhana, gadis muslimah dengan jilbab yang selalu menutupi dadanya dan gamis panjang yang selalu menyapu jalanan. Ia mulai percaya dengan Allah sejak umurnya 11 tahun, buktinya sekarang ia percaya dengan islam hingga saat ini yang umurnya sudah 19 tahun. Yah, dia seorang mualaf. Ia di lahirkan dengan agama yang berbeda, yaitu Hindu.

Orang tuanya bukan Islam seperti dirinya, mereka tetap memilih agama Hindu, tapi itu tak mengurangi kasih sayang ibunya, sedangkan ayahnya telah meninggal sejak empat tahun yang lalu. Dan sekarang dia tinggal hanya bersama ibunya.

Hana adalah mahasiswa kedokteran yang kini sudah semester empat.

Seperti manusia normal pada umumnya, banyak lika-liku kehidupan yang ia harus lewati, mulai dari ibunya yang terkena penyakit paru-paru yang sudah parah dan biayanya untuk melakukan transplantasi paru-paru sekitar puluhan milyar dan itu bukan termasuk bayaran untuk pendonor. Bukan hanya itu, ia juga harus mengikuti amanah ayahnya, yaitu ingin Hana menjadi seorang Kowad. Sulit! Dengan memikirkan pakaiannya sekarang.

Hana tak tinggal diam dan menunggu keajaiban datang untuk menolongnya. Ia berusaha, mulai dari bekerja paruh waktu di restoran hingga ia menjeda kuliahnya sampai ibunya sembuh kembali.

Satu hal yang bisa Hana lakukan supaya mendapatkan uang untuk transplantasi paru-paru ibunya, yaitu menuruti amanah mendiang ayahnya. Itu pun ia dapat dari teman mendiang ayahnya.

Sekarang ia dilema. Antara memilih Kewajiban dan tanggung jawab. Kewajiban untuk selalu di jalan Allah dengan menuruti segala peraturan-Nya dan tanggung jawab sebagai anak kepada ibunya. Bukankah berbakti kepada orang tua terutama ibu adalah kewajiban di jalan Allah? Dan bukankah kewajiban adalah tanggung jawab yang harus kita lakukan?

Kebingungan ini, akankah secepatnya berakhir?

Dilihat dari Covernya, mungkin kalian udah bisa nebak. Tapi nebaknya jangan kaleng-kaleng'-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jangan nanya, Pak Tentaranya yang ada di Cover itu siapa. Tapi aku bocorin dikit yah;) Dia itu tukang santet. ***Okee... Kecilin suara kalian, dan ucapkan 'diaaa tukanggggg santettt'!

"Ada tiga jenis cowok. Pertama, yang mau nunggu. Kedua, yang mau berjuang. Dan yang ketiga, yang jenis instan yaitu nyantet.

Aku udah coba jenis pertama dan kedua tapi kamu tetap nolak. Mau ngerasain yang ketiga?"

-VANO

Setitik Jejak (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang