Bab O3 ; New World (O2 ; To Knows)

3.2K 494 11
                                    

Sorry for typo...
~Happy Reading~





















Pasti rasanya akan sangat sakit terjatuh di lantai keras dan dingin itu. Ah, Renjun kau terlalu bodoh harusnya tadi mencari alat pegangan untuk berjalan agar tak jatuh seperti sekarang. Pasti akan sakit setelah ini...

Hap...

Greppp...

"Kau seharusnya tak perlu bergerak dulu Love." Suara husky dan lembut itu terdengar khawatir di telingaku.

Aku memutuskan untuk membuka kedua mataku saat ini. Aku melihat lelaki jakung yang kini tengah menahan pinggangku agar tak terjatuh menghantam lantai keras itu.

Wajahnya begitu rupawan di mataku dengan senyuman manis di bibir tipis pucatnya, seakan aku tidak asing dengan wajah itu. Apalagi saat ku tatap warna mata semerah darah itu entah bagiku itu adalah warna mata yang paling indah bila dipandang. Warna mata yang cukup kontras dengan kulit putih pucat miliknya.

Aku bahkan tak mempunyai rasa takut saat menatap warna mata itu aku malah menyukainya.

Aku cukup terpaku dengan tatapannya yang menghipnotis, hingga tanpa sadar tubuhku telah di gendongannya dan dibaringkan lagi di ranjang yang sempat ku tinggalkan tadi.

"Yak?! Aku bukan wanita! Aku bisa berjalan sendiri Tuan." Ucapku bersungut-sungut tak suka.

"Hahaha dan kau akan jatuh lagi nanti begitu. Tidak, tentu aku tidak menyukainya Love, beruntung tadi aku cepat berjalan kesini. Jika tidak? Maka kau pasti sudah mencium lantai keras itu Love." Ucapnya padaku sembari tertawa menjengkelkan.


















----o0o----
















"Cih, terserah. Kau yang seenaknya masuk kemari." Aku bersidekap tangan sembari mengerucutkan bibirku jengkel.

Cup..

Aku melotot detik itu juga, ap-apaan itu tadi?

Dia menciumku dengan seenaknya memangnya dia siapa?

Aku bahkan terlalu kaget saat dia mengecup bibirku tadi.

"Ku harap kau tak menggodaku lagi Love." Ucapnya dengan senyuman simpul.

"Kau! Dasar kurang ajar, seenaknya saja mencium orang asing." Aku menatapnya nyalang.

"Sebentar lagi kau juga akan tau." Senyuman jail itu lagi? Aku tidak menyukainya.

Meski ku akui senyuman miliknya memang manis. Tapi tetap saja dia begitu lancang mencium ku yang merupakan orang asing.

"Terserah." Aku membalas singkat dengan tatapan yang begitu marah padanya.

Aku hanya diam menatap marah padanya dasar lelaki mesum kurang ajar. Tingkahnya sangat menyebalkan sungguh aku benar-benar kesal dengannya.

Tapi jika di lihat lagi dia lumayan tampan eh?

Apa yang ku pikirkan? Kenapa malah menjadi tampan?

Yang benar saja Huang Renjun. Aku menggelengkan kepalaku kuat, berharap pikiran kotor dan tak benar itu segera pergi dari otakku. Hingga tangan dingin dan lembut itu menanggkup pipiku membuatku mau tak mau menatap ke arah wajahnya dengan cukup dekat.

"Jangan menggerakkannya terlalu kuat Love, apakah masih sakit? Dimana yang sakit hm?" Dia berujar dengan nada suara yang terlihat lembut juga sarat akan rasa khawatir.

Half of You - NorenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang