Shima menerjang rintikan hujan dengan motornya setelah berhasil mengelabui Sakata.
Hari sudah semakin sore. Namun ia tidak berkeinginan untuk pulang ke rumah lebih awal.
Shima adalah pendatang baru di kota Venuzgakure. Sebelumnya, ia bersekolah dan bertempat tinggal di luar negeri.
Namun karena alasan tertentu, ia harus pindah ke kota tersebut. Karena ia baru saja pindah, maka dari itu ia belum terlalu hapal dengan jalan yang ia lalui.
Tak jauh darinya, terdapat dua simpangan jalan. Ia lupa kemana harusnya ia belok,
"apa mungkin gue nyasar ya?," tanya Shima dalam hati.
Beruntungnya, tak jauh dari simpangan tersebut ada seseorang yang kebetulan lewat sambil memakai payung. Shima pun berniat bertanya pada orang itu.
Kurang lebih 50 meter dari simpangan jalan, Shima merasakan sesuatu yang aneh.
Ia memberikan kode ke orang tadi agar merespon ucapannya yang tidak begitu jelas.
Namun orang itu hanya melongo melihat Shima yang sedari tadi bolak-balik sambil membunyikan klaksonnya.
Hingga beberapa putaran dilakukan, motor Shima pun berhenti.
Melihat Shima yang akan berhenti di dekatnya. Orang itu pun segera berlari.
Orang itu adalah Senra.
"WOY TUNGGU!!,' -Shima.
"Mau apa lo? gue ngga bawa duit!!"-Senra
"Yah, dikira gue mau ngebegal lo?!. Emang tampang gue kek penjahat?" -Shima
"Bukan gitu, lo daritadi ngeklaksonin gue. Gue kira lu mau nawarin perabotan" -Senra
"Gue tadi mau nanya, ni belokan arahnya kemana. Soalnya gue lupa. Lo diteriakin daritadi malah ngga jawab" -Shima
"Ya lo mangap-mangap doang kek duyung kehabisan oksigen. Gue ngga paham bahasa lo"-Senra
"Manusia disini yang gue liat keliaran cuma lo doang, makanya gue nanya lo" -Shima
"Lah ngga usah se-gabut itu juga lah, bolak-balik kek kain buat ngepel" -Senra
"Rem motor gue ngga fungsi. Gue ngga bisa berhenti. Makanya gue pake muter-muter sampe habis tu bensin" -Shima
Krikk.. krikk.. *suara jangkrik
Tik Tik *suara air hujan yang jatuh ke selokan
kroaakk *suara kodok
Assalamu'alaikum ukhti *suara buaya
Senra memeriksa keadaan motor Shima dengan seksama kemudian ia mengotak-atik motor itu.
"Mau lo apain motor gue?," tanya Shima.
"Santuy, kebetulan gue sekolah jurusan otomotif. Yosh, gue bisa bantu benerin. Tapi alatnya ada di asrama. Lo mau mampir dulu ngga? sekalian gue kasih gratis makan mi instan. Baju lo juga basah banget ntar pake baju gue aja dulu," tawar Senra.
Shima hanya mengangguk.
Mereka berdua berjalan menuju asrama Senra. Shima menuntun motornya dari depan dan Senra membantu mendorong dari belakang.
"Oiya, emang lo mau kemana?," tanya Senra
"Gue tinggal di Jalan Plutogakure, gue tadi dari SMKN 1 Venuzgakure. Abis tu gue belok kiri, trus-"
"Nah! lo salah. Harusnya keluar dari pintu gerbang, lu belok kanan" -Senra
"Sok tau lo. Gue berangkat tadi belok kiri kok" -Shima
"Ya bener kalo berangkatnya belok kiri. Tapi kalo pulang ya beda arah lagi lah. Kalo kek gini, lu kalo tes buat SIM beneran ngga lolos dah,"
Tak lama kemudian, mereka pun sampai di depan asrama Senra.
"Loh? asrama lo disini?", tanya Shima
-------
Kenapa Shima kaget pas liat asramanya Senra? Siapakah sosok Senra sebenarnya?
**
#Sakata, lagi. Ngga sabaran doi mau muncul teros. Ku harap kalian tak merasa ingin menampol doi di perosotan.
KAMU SEDANG MEMBACA
『𝖀𝖘𝖘𝖘 𝕳𝖎𝖏𝖗𝖆𝖍』
Humor[[ INI RECEHAN ]] 13+ [[ Comedy, Slice of Life ]] [Bonus Meme Kalau Beruntung] ➳➳ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴘʟᴀɢɪᴀᴛ! Tapi BIG THANKS untuk kalian apabila masih membaca cerita ini ya. Maaf karena mengecewakan ^.^ URATA, SHIMA, SAKATA, SENRA Rupa-rupa kisah 4 anak SMKN...