20. Stupidity

292 83 94
                                    

Seekor anjing menggonggong berkali-kali karena melihat seorang pria bersurai merah sedang mengamati rumah majikannya.

Mendengar anjingnya yang bising, Shima segera menghampirinya.

"Lo mau apa sih! Ya ampun kuaci 5 dos dah lo habisin?! Gile lo njing. Bentar gue ambilin pelakor di dalam," kata Shima kepada anjingnya.

"Ni anjing pemakan pelakor?" batin Sakata.

Tak lama kemudian, Shima datang sambil membawa pelakor yang ia maksud.

Saking kagetnya dengan pelakor yang dibawa oleh Shima, Sakata sampai tercebur ke dalam got.

Saking kagetnya dengan pelakor yang dibawa oleh Shima, Sakata sampai tercebur ke dalam got

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BYUURR—

"Eh—apaan tuh? Di got ada ikan paus? Suaranya gede banget," batin Shima.

"Siapa suruh kau keluar? Lanjut belajar!" tegur ayah Shima.

"A-ayah, padahal aku sudah menghancurkan beberapa halaman buku, lalu kuseduh dengan air dan kuminum. Tapi tetap saja aku tak paham," keluh Shima pada Ayahnya.

"Kemana kau waktu pembagian otak? Kan sudah tau kau itu bodoh. Bukannya belajar, kau malah berkeliaran di luar—"

"Punten..."

Sakata memasuki halaman rumah Shima.

"Sak? Lo abis kebanjiran?" tanya Shima saat melihat celana Sakata tergulung sampai ke pahanya. Tapi cuma sebelah aja.

"Siapa dia?" tanya ayah Shima.

"Ayah nggak lihat? tadi dia—"

"Kenalin, paman. Saya Sakata, teman sekelas Shima. Ki-kita mau belajar hari ini," kata Sakata cengengesan.

"Beneran? Awas kalau main ya! Kubotakin pala kau nanti! Pintar kah kau? Muka kau tidak meyakinkan begitu," sindir ayah Shima.

"Tenang paman. Selain ganteng, gue juga pintar. Ayok Shim!" ajak Sakata.

"Aduh bentar, turunkan celana kau itu kenapa pula diangkat-angkat. Aurat kau nampak tuh," tegur ayah Shima.

"Eiya-maap," kata Sakata sambil melepaskan sabuk celananya.

"Mau ngapain Sak?!" tanya Shima.

"Lo nggak denger? Tadi ayah nyuruh gue turunkan celana. Ni mau gue turunin," jawab Sakata.

"Bukan gitu maksudnya bego!! Maksud ayah gue tuh turunin celana yang lo gulung!! Bukan nurunin celana yang lo pake! Kalo itu mah namanya lo lepas celana! Amjim!!" kata Shima dengan emosi. Sampai ia hampir melemparkan anjingnya ke Sakata.

『𝖀𝖘𝖘𝖘 𝕳𝖎𝖏𝖗𝖆𝖍』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang