11. Something

399 159 91
                                    

"Shim, jangan-jangan lo—"

Bresss.

Tiba-tiba hujan deras. Padahal cuaca sedang panas.

Shima mempersilahkan mereka masuk.

Sakata agak mendekat ke anjingnya Shima.

"Dari sekian banyak nama, kenapa lo pake nama gue!! kenapa lo ngga pake nama 'Anjing' aja, Hm?!" kata Sakata ke anjing itu agak berbisik.

"Malah reunian lo, ayo masuk weh," kata Urata sambil menyeret Sakata.

Urata, Sakata, Senra berhenti sejenak di depan rumah Shima.

"Gue ngga salah lihat nih?," -Senra

"Trend 2020 kali' ya? -Urata

Mereka berdua sibuk berdiskusi tentang hewan peliharaan Shima

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka berdua sibuk berdiskusi tentang hewan peliharaan Shima. Sedangkan Sakata masih menatap sinis ke anjing dekat gerbang tadi.

Mereka masuk ke dalam rumah Shima.

Makin menyengat banget baunya.

"Eh, lepas sepatu lo, gubluk," tegur Urata kepada Sakata.

Sakata mengangguk dan melepas sepatunya. Kemudian ia mengeluarkan bungkusan kresek berisikan sandal jepit lalu memakainya.

"Nih, pake baju gue aja dulu. Daripada kalian basah gitu," kata Shima sambil membawakan mereka baju.

Shima juga menyuguhkan es krim mahal untuk mereka.

Mereka bertiga melebarkan matanya. Tertegun dengan suguhan yang diberikan Shima.

Senra membuka bungkus es krim mahal itu.

"Sini biar gue aja!! Tinggal buka aja lama banget!!," kata Urata ngga sabaran daritadi melihat Senra membolak-balik bungkus es krim mencari ujung solasinya.

Urata mengeluarkan es krim itu dari bungkusnya.

"Ni lo ngga salah ngasih kan Shim??," tanya Sakata.

"Hah? Apaan-"

"Hah? Apaan-"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Oiya salah. Ntar gue ambilkan yang lain,"

Mereka bertiga merasa telah diberi harapan palsu.

"Pas banget kalian kesini, persediaan cemilan gue habis," kata Shima sambil menyuguhkan air bening.

"It's oke, Shim. Btw, lo kenapa ngga sekolah?," -Senra

"Mager," -Shima

"Ebuset. Enak banget jawapnya," kata Sakata sambil menyeruput air bening tadi.

"Lo sendirian?," -Urata

"Yoi. Gue solo player," -Shima

"Orang tua lo?," -Senra

"Orang tua gue sibuk banget disana," kata Shima.

Orang tua Shima masih bekerja dan tinggal di luar negeri. Sejak pindah sekolah, ia tinggal terpisah jauh dari keluarganya.

"Sekolah gih," -Urata

"Apa gara² lo dipanggil ketos kemarin?" -Sakata

"Ha? Kenapa Mafu manggil dia?" -Senra

Sakata menceritakan kejadian kemarin kepada mereka.

"Hmm pasti kalau gue masuk sekolah ntar dibully, soalnya banyak yang kemaren ngeliatin gue pas dibawa ke ruang osis," -Shima

"Prasangka lo aja tuh, pokoknya besok lo harus sekolah!! Kalo ngga, kita bakalan kesini terus sampe lo ke sekolah!!," kata Sakata bersemangat.

"KITA?," kata Urata dan Senra berbarengan.

"Kalo ngga gitu, ntar dia ngga bayar uang kas!!," bisik Sakata ke Urata

Wah bang Sak, ternyata ada udang dibalik tepung kentucky.

"Oiya, btw gue pinjem kamar lo boleh? Mau sholat," kata Senra.

"Eh Sen!! Lo emang ngga liat di luar tadi ada anjing?!!," bisik Sakata tapi dengan bersuara yang membuat anjing Shima pun mungkin mendengar bisikannya itu.

"Itu bukan anjing gue loh ya, beliau emang suka nongki disitu aja sambil ngemil kuaci. Itu anjingnya orang yang punya kontrakan ini," jelas Shima.

"Oh gitu, yok lah sholat," ajak Senra.

"Ntar gue di rumah aja. Kalau sholat di rumah orang, gue ngga fokus," -Urata

"Duluan aja, gue masih mau menikmati air bening ini," -Sakata

"Gue ntar aja, ni belom mandi bersih," -Shima

.....

"Yaudah, gue sholat dulu. Ni kiblatnya dimana Shim?," -Senra

"Kiblat? Ntah lah, dari pindah kesini gue belum nemu tuh," -Shima

Senra menghela napas.

"Ketauan belum dipake sholat ni rumah," batin Senra.

Senra sholat di kamar Shima.

Hening.

Shima sibuk main pou di gadgetnya, Urata membaca koran bekas bungkus martabak Shima semalam, dan Sakata gabut mengamati semut yang berenang di air dalam gelasnya.

"Oiya, bentar lagi ujian loh Shim. Lo dah tau?," tanya Sakata

"Ujian? Gue baru aja masuk!!," kata Shima sembari membanting hpnya

"Lagian lo pindah pas udah deket UTS," kata Urata sambil membaca korannya dengan tulisan terbalik.

"Nah, gimana kalo kita belajar bareng?," ajak Sakata.

Urata menurunkan korannya.

"Eng. Ngga perlu deh, Sak. Hahaha. Ya kan, Shim?," Urata memberi kode kepada Shima.

"Eng...," Shima menoleh ke Urata.

"Bo—boleh deh. Hayuk kalau mau," lanjut Shima.

"Ni orang ngga paham kode gue apa gimana sih!!," batin Urata.

Tak lama kemudian, Senra selesai sholat.

"Shim, di kamar lo kenapa banyak banget 'begituan'?," tanya Senra.

"Gue lupa beresin!," batin Shima

"Itu—,"

"Hah? Emang Shima nimbun apaan di kamarnya??," tanya Sakata

----------

Waduh, masih belum terpecahkan ni misteri bebauan Shima. Ayo terus pikirkan hal negatif lagi '-')b

Jangan lupa vote dan komen teman-teman '-')/

That's it. Thank you so much for reading my story (。’▽’。)♡

『𝖀𝖘𝖘𝖘 𝕳𝖎𝖏𝖗𝖆𝖍』Where stories live. Discover now