16. Tertypu

390 122 203
                                    

Sudah sekitar 1945 detik Urata dan Sakata menunggu, namun belum juga ada pelanggan yang menelpon mereka,

"Duh, kalau kayak gini nih, enaknya jadi CEO batu bara," celetuk Urata memecah kesunyian diantara mereka yang sedari sibuk dengan kegabutan masing-masing.

"Bener. Cari duit susah amat yak, nggak kebayang deh mak lo kan, mesti keliling jualan kue. Panas-panas. Lah kita masih mending bisa berteduh gini. Hebat mak lo, Ur," kata Sakata.

Tiba-tiba Urata teringat bahwa ia sedang bertengkar dengan emaknya. Urata sedikit merasa bersalah pada emaknya,

"Kenapa gue ngerasa bersalah gini?! Padahal dia hampir tiap hari marahin gue aja kek nggak merasa bersalah!" batin Urata kesal.

Tiba-tiba Urata bergetar-getar.

"Eh lo napa bujank??" tanya Sakata.

"Hp gue getar nih ada yang nelpon," kata Urata sambil merogoh hp yang ia simpan di kantong kaus kutangnya,

"Halo? Oh wait ya," Urata menutup telponnya, "Sorry gue duluan, Sak. Ada yang nelpon gue," lanjutnya.

Sakata hanya mengangguk karena ia sedang berkonsentrasi memainkan game barunya. Bahkan ia memainkan game ini sampai berkeringat. Nampaknya game yang sulit,

"Lo main game apa sih kok serius banget?" tanya Urata.

"Nih. Suer dah Ur. Gue pengen banget, duit gue unlimited kayak di game ini," kata Sakata sambil menunjukkan game yang dimainkannya,

 Gue pengen banget, duit gue unlimited kayak di game ini," kata Sakata sambil menunjukkan game yang dimainkannya,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dah lah jadi males berbagi oksigen sama lo, Sak. Bye gue duluan," pamit Urata,

"Btw daritadi gue nyium sesuatu, baunya jelek banget. Ternyata bau eeqnya pou," lanjut Urata lalu meninggalkan Sakata dan eeq pounya.

Tak lama kemudian, datang laki-laki berambut mirip jamur dengan membawa tas gitar di punggung menghampiri Sakata.

"Bang, ojek ya," kata laki-laki itu

"Sip," kata Sakata lalu menyalakan motornya. Laki-laki tadi duduk di belakang Sakata.

"Pegangan bro,"

"Iya udah,"

Sakata pun melajukan motornya

DBRAKK!

Laki-laki tadi jatuh terjungkal ke belakang.

"Jatuh mas?" tanya Sakata,

"Oh nggak, haha. Gue lagi bercocok tanam,"

"Gabut banget bercocok tanam sambil tengkurap gitu kayak lagi latihan militer," jawab Sakata bingung.

『𝖀𝖘𝖘𝖘 𝕳𝖎𝖏𝖗𝖆𝖍』Where stories live. Discover now