#Agatha 01

275 110 318
                                    

#Agatha_kna 01
Happy Reading...

🌸🌸🌸

"Milik lo, milik gue juga"
--Ichal Arga Prasetyo--

"Agatha Gisca, gadis paling perfect se-antero bumi, tapi boong. Ambilin gih minum untuk gue, haus banget ni!" Suruh Ichal dari lapangan basket, sedikit berteriak.

"Ngak mau, ambil sendiri! Ga lihat apa gue lagi sibuk gini, ngerepotin orang aja?!" Jawab Agatha balas berteriak.

"Ha? Sibuk?! Perasaan gue, lo cuman duduk aja deh dari tadi di bawah pohon, enggak ada ngapa-ngapain, ambil cepat sono!" bantah Ichal tidak terima.

"Woi, gue lagi meditasi setelah olahraga, ambil sendiri napa sih, selalu aja begini?!" Cibir Agatha, sebal. Sambil mengambil minum Ichal dan melemparnya asal ke arah Ichal. "Jadi orang ga ikhlas banget" tukas Ichal.

"Memang! Blek ..." Ejek Agatha spontan, dan langsung pergi ke ruang ganti.

***

"Agatha, katanya lo mau ngasih gue kue mochi dari jepang!" Cerocos Rina sekembalinya Agatha dari ruang ganti.

"Ada, gue bawa banyak kok, lo tunggu aja jam istirahat nanti," Jawab Agatha santai dan segera mengambil kue mochi dari dalam lokernya, karena sebentar lagi jam istirahat berbunyi.

***

Setelah Bel Berbunyi...,

"Gusy, gue ada bawa kue mochi asli jepang nih, yang mau ambil di meja gue ya, masing-masing satu," Seru Agatha.

"Cih, katanya mau kasih ke gue seorang, kok malah sekelas yang dibagi?!" Oceh Rina tidak terima, "Tenang, punya lo spesial, kita makan di kantin aja yuk!" Ajak Agatha sebelum Rina memulai perdebatan seperti biasanya. Alhasil, dia puas.

"Mana?"

"Iya, sabar ni juga lagi di buka," Agatha kerepotan membuka kotak pink-putih bercorak kue mochi dengan tulisan jepang di atas nya. "Nih, mumpung masih hangat," kata Agatha sambil tersenyum setelah berhasil membuka kotak putih itu. "Katanya spesial, maksudnya apa?!" Bentak Rina. "Punya lo spesial, liat deh variasi mochi nya ada semua, trus ini semua untuk lo sendiri," terang Agatha, "Gue makan salad buah aja," selesai ia menerangkan dia mengambil bekalnya sendiri.

"Oh, jadi tujuan lo ngasih mochi sebanyak ini supaya gue gendut gitu?!" Tuduh Rina memulai pertengkaran.

"Enggak kok, gue kasih lo sebanyak ini ya, karena lo pasti suka, trus bisa lo bawa pulang juga," Jelas Agatha.

"Lo pikir gue miskin apa, sampe harus bawa pulang segala." Agatha tidak mengerti pola pikiran Rina. "Gue ga bermaksud gitu, gue cuman pingin kasih aja." Ungkap Agatha mencoba menghindari pertengkaran untuk kesekiaan kalinya. "Yakali, trus kenapa lo ngasih gue tapi lo ga makan, ngaku aja lo takut gendut, biar gue yang gendut sendiri lo yang paling cantik, gitu?!" kelakar Rina.

"Udah deh Rin, gue ga ada maksud kaya gitu, terserah lo deh mau makan apa gak, yang penting gue udah tawarin ke elo," Lebih baik pergi dari hadapan Rina dari pada pertengkaran sepele ini terus berlanjut. "Bye, terserah lo deh, gue capek," Ujar Agatha tidak menghiraukan lagi. "Huu... ngaku aja lo takut, gue benar kan!!" Rina berceloteh tidak jelas. Setelah itu Agatha memilih kembali ke kelas, sekilas dia melihat geng The Queen datang ke arah Rina dan mencomot kue mochi untuk Rina dari nya. Saat itu Rina malah tersenyum, bukannya memarahi geng The Queen.

***

Di Kelas,

"Agatha, thanks kue mochi nya, enak banget," kata Flo sambil menujukkan dua jempol nya.

"Iya, enak banget, makasih ya. Mochi nya ludes" sahut yang lain.

"Bener tuh, tadi kelas lain juga nyamperin minta sama kita, untung lo bawa banyak, jadi kebagian semua," tambah yang lain.

"Iya, sama-sama, lain kali gue bawa lagi." Ucap Agatha senang.

"Widih, kayak nya ada yang barusan makan besar ni, kita gak dibagi?" Tiba-tiba Ichal dan geng basketnya datang, "Gak, lo telat," jawab Agatha. "Judes amat mbak, " ledek Ichal. "Sewot lu."

"Yakin nih ga ada lagi, itu yang di dalam plok pink-oren bukan makanan?" Sambar Ichal, mengambil bekal Agatha, "Tapi itu bekal gue, balikin!" Pinta Agatha.

"Buat gue aja, lo kan udah makan mochi tadi,"Loh, dari mana lo tau gue bawa kue mochi? Kelas lo kan jauh" Heran Agatha.

"Ya iya lah, Ichal and The geng selalu tau kalau lo bawa makanan, dan peraturannya setiap lo bawa makanannya harus bagi ke kita," ucap Ichal, di sambung dengan anggukan tim basket nya. "Lho, lho, lho... dari mana tu asal peraturan, gue gak pernah dengar dan setuju?!" Bantah Agatha.

"Milik lo, milik gue juga," ucap Ichal santai, membuat Agatha membatu tak dapat berkata lagi.

Setelah mengambil bekal Agatha dan membuatnya kesal, Ichal segera pergi berlalu, tetapi...

"Gusy, semua anak kelas XII, disuruh kumpul sam... lho, kok bisa ada disini lo Chal, pas banget gue ga perlu jauh-jauh datang ke kelas lo, dengerin ya semua," karena ada penampakan Ichal yang tidak menghilang juga setelah pergi, Misha jadi menjeda pengumuman se-angkatan.

"Oh, oke. Gue lagi baek karena baru dapat bekal anak orang," sindir Ichal sambil melirik Agatha, dengan tampang sok bijak nya tanpa merasa bersalah. Agatha yang kalem tidak membalas sindirannya, tapi menginjak kaki Ichal dengan sekuat tenaga. "Aduh," ringis Ichal. "Itu aja sakit, mana yang tadi sok sok-an?!" Agatha double kill Ichal.

"Jadi, pengumumannya ni gusy, kita di suruh kumpul ke Aula sama Bu Indri," lanjut Misha.

"Yah, mana gue lagi mager lagi," sahut teman Agatha yang kerjaan mager setiap hari.

***

"Udah kumpul semua?" Tanya Bu Indri tanpa ba-bi-bu.

"Udah bu," jawab Reska, asisten Ichal sekaligus KeTos. Mewakili semua murid.

"Sebentar bu, bekal saya tertinggal," ucap Ichal membuat seluruh murid melirik dan heran dengan tingkah laku nya yang gak ada benar nya. "Canda doang," receh Ichal.

"Sudah, jangan banyak tingkah lagi," Bu Indri hampir naik darah, itulah makanya mengapa Ichal sangat suka berceloteh tidak jelas saat Bu Indri akan menjelaskan. "Langsung aja, ibu sebenarnya panggil kalian karena mau bagiin P.J. setiap murid untuk PenSi nanti, mungkin ada beberapa murid yang tidak termasuk, itu berarti dia jadi babu nya si P.J." Bu Indri berbicara panjang lebar tanpa ini-itu. Tapi, ada ya, guru yang setuju murid nya jadi babu. Bakalan jadi kemerdekaan besar bagi murid yang jadi P.J.

"Yah bu, kenapa harus jadi babu sih, ga boleh santai-santai aja gitu?!" Protes beberapa murid.

"Kalau mau protes buat sekolah sendiri!" Jawab Bu Indri. Setelah itu tidak ada lagi yang protes. Semuanya diam saat pembagian P.J dan akhirnya sampai dimana nama Agatha disebut.

"Agatha Gisca dan Ichal Arga Prasetyo, P.J dokumentasi." Seketika semua sumpah serapah dia keluarkan dalam hati. Dilirik nya Ichal tampak ia tengah cengar-cengir bahagia. "Beberapa hari kedepan bakal jadi hari yang paling melelahkan dalam hidup gue," Agatha mendekrelasikan nasib malangnya.

Setelah baca, jangan lupa tinggalkan jejak.

Vote, and comment yaw...

Supaya dapat notif up dari aku follow
WP aku : @KaNaRaKha
Info
IG aku : @khansa09_n4
IG WP : @Agathakna_wp

Maaf kalau ada typo

Ohya, bagusnya aku lanjutin atau udahan aja ni?

Love you All 💕

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 06, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AgathaWhere stories live. Discover now