Chapter 28

2.9K 493 194
                                    

Suhyun sudah tiba di parkiran hotel dan menunggu Jaehyuk yang telah mengirimkan pesan padanya 5 menit yang lalu bahwa ia akan segera turun.

Dari spion belakang, ia melihat 2 pemuda sedang berjalan berdampingan, Suhyun seperti merasakan halusinasi, "Eyy, itu tidak mungkin! Hahaha!" tawanya dengan wajah meledek.

Namun 2 pemuda itu semakin lama semakin dekat, ekspresi Suhyun semakin lama semakin aneh dengan mata membelalak dan mulut yang menyerupai lingkaran.

Setibanya di samping mobil, pemuda berambut hitam yang wajahnya terlalu sering ia lihat mencoba menggeser pintu mobil Suhyun seperti biasa namun pintu itu tidak bergeming.

"Kyaaa!!! Omo omo omo omo omo omo!!!" Suhyun berteriak histeris dari dalam mobil sambil menepuk-nepukkan mulutnya, untungnya teriakan itu tidak dapat didengar oleh yang di luar.

Jaehyuk yang merasa aneh mengetuk kaca mobil, "Noona, apa kau tidak akan membukakan pintu untuk kami?" tanyanya, yang dilihat Suhyun hanya mulut yang bergerak-gerak tanpa suara.

Suhyun pun sadar akan kesalahannya dan dengan segera membiarkan mereka masuk.

Jaehyuk membiarkan Asahi untuk masuk duluan, tidak lupa untuk melindungi atas kepala Asahi.

Suhyun masih tidak bisa percaya dengan apa yang ia lihat, pandangan Suhyun pun tidak bisa lepas dari wajah Asahi, 'Apa mataku tidak salah?! Ini si Ayang Mbeb kan?! Kyaaa!!!' jeritnya dalam hati, wajahnya memerah saking semangatnya.

Jaehyuk yang menyadari keanehan dari Suhyun pun memelototi asistennya itu, "Ehem!" tegurnya.

Asahi juga menyadari bahwa Suhyun memerhatikan wajahnya sedari tadi, ia pikir mungkin Suhyun kaget akan kehadirannya, "Suhyun-ssi" sapa Asahi.

Suhyun pun buyar dari lamunannya dan menjawab dengan antusias dan mata yang berbinar-binar, "Yes, Ayang Mbeb-ssi!"

Jaehyuk hanya bisa menutup wajahnya malu, 'Apa yang baru saja ia katakan?!'

"EHEM!!" tegurnya lebih keras lagi, benar-benar mental asisten cerobohnya sangat mengkhawatirkan!

"Ayang Mbeb-ssi?" wajah datar Asahi terlihat kebingungan, ia mempertanyakan maksud Suhyun dengan matanya dan ia lalu melihat ke arah Jaehyuk, melakukan hal yang sama.

Suhyun beberapa kali melakukan blunder sejak mereka hadir, 'Idiot!' makinya pada diri sendiri, gerak-geriknya jadi kikuk, sambil tertawa palsu, 'Ha ha ha ha ha!'

"Ah, Suhyun noona adalah fans beratmu, maaf jika kamu tidak suka dengan panggilannya" ujar Jaehyuk berusaha menutupi dengan cepat, senyum sempurnanya terpampang tanpa dosa, seperti seseorang yang mengatakan itu semua tanpa berpikir sedikitpun, seakan-akan kata-kata itu tidak ada urusannya dengan dia.

Kali ini giliran Suhyun yang memelototi Jaehyuk, 'Ku akui pekerjaanmu sebagai aktor memang berguna! Tidak sia sia kamu mendapatkan semua penghargaan itu, hm? eh? eeeeeh?!', dan baru disadarinya ada bekas aneh di wajah Jaehyuk.

Suhyun tersenyum menyeringai pada Jaehyuk, Jaehyuk hanya bergidik ngeri dipandang dengan raut aneh, ia melihat Asahi yang memakai pakaian milik Jaehyuk ditambah dengan bekas gigitan jelas di wajah Jaehyuk, imajinasinya sudah pergi jauh entah kemana.

'Apa secepat itu Jaehyuk bisa mendapatkan Ayang Mbeb? Ternyata bisa gerak cepat juga boss idiot ini' puji Suhyun dalam hati.

Melihat bekas gigitan di wajah Jaehyuk, 'Ayang Mbeb lumayan liar juga ya' komentarnya, sambil mengangguk-angguk sendiri.

'Ah! Mungkinkah boss idiotku memanfaatkan kondisi mabuk Ayang Mbeb semalam?!' lalu ia memandang Jaehyuk sinis.

Jaehyuk yang tidak tahu-menahu apa-apa pun hanya merasa bingung dengan wajah Suhyun yang berubah-ubah dengan cepat, ia serasa menonton drama yang diperankan oleh 1 orang saja, "Kenapa belum berangkat? Apa kita masih menunggu sesuatu?"

My Little Morningsun -JaeSahiWhere stories live. Discover now