Chapter 67 ⚠️

2.8K 334 164
                                    


Yellow flags ahead~ 😗👌💕



-------------

Jaehyuk mengelus rambut lembut Asahi, menyisipkannya di belakang telinga, "Aku sudah bilang padamu bahwa aku tidak takut untuk mengatakan pada dunia bahwa aku mencintaimu, Hi-kun, kamu tidak perlu kesal karena nama kita terpampang dimana-mana" suara lembutnya berusaha menenangkan Asahi.

Namun Asahi tetap terlihat gusar, "I won't hold back what I thought since you're mine already, do you mind?" tanya Asahi yang sepertinya ingin mengatakan isi hatinya.

"Tentu saja tidak, baby, bilang apa saja yang kamu mau" jawabnya dengan tawa rendah, Jaehyuk sangat senang Asahi mengakui bahwa mereka milik satu-sama lain.

Asahi menghela nafas panjang, "Aku tidak marah karena namaku ada dimana-mana, yang membuatku kesal adalah kamu tidak memikirkan imagemu sendiri, kamu tahu kan kalau kamu itu seorang public figure, setiap langkah yang kamu ambil pasti diikuti ribuan mata, lihat betapa banyak orang yang meragukan kemampuanmu hanya karena noda sedikit di sejarahmu, betapa banyak yang ingin menjatuhkanmu hanya karena aku, seseorang yang baru-baru ini masuk ke kehidupanmu, kamu mengerti itu?"

Jaehyuk menurunkan senyumnya, wajahnya terlihat datar, "Apa kamu bilang? Noda? Kamu? Baru-baru ini?"

Lalu Jaehyuk mendorong tubuh Asahi agar bersandar di sofa, kedua tangannya berada di samping tubuh Asahi, menguncinya di tengahnya,"I told you before, jangan pernah merendahkan dirimu sendiri dihadapanku, it's pissing me off, so much" bisiknya dengan wajah yang gelap, mata lembutnya berubah dingin.

Asahi yang tidak pernah melihat Jaehyuk yang seperti ini sebelumnya merasa sedikit takut, ia menelan ludahnya sendiri, "Jae?" tanyanya pelan, tangannya berusaha meraih pipi Jaehyuk, namun sebelum itu terjadi, Jaehyuk sudah melumat bibir tipisnya dengan kasar, tidak seperti biasanya.

Tanpa membiarkan Asahi menarik nafasnya, Jaehyuk memasukkan lidahnya dan menghisap bibir yang amat manis itu berkali-kali, Asahi yang terlalu overwhelmed dengan serangan Jaehyuk pun berusaha mencari celah untuknya bernafas, tangan kecilnya mengepal di dada Jaehyuk, merenggut baju depannya erat.

Sesaat sebelum Asahi merasa bahwa dirinya akan pingsan, Jaehyuk untung saja melepas bibir penuhnya itu dari Asahi, untaian benang transparan terlihat di antara bibir mereka, nafas Asahi terengah-engah, ia bersyukur tidak jadi pingsan dengan memalukan karena alasan konyol, pipinya merona merah, seindah bunga yang baru mekar, membuat Jaehyuk memicingkan matanya.

Bibir Asahi memerah dan membengkak karenanya, Jaehyuk menjilatnya sekali lagi, "I'm sorry for making you worry, tapi kalau kamu ragu, aku bisa mengumumkan hal ini pada semua orang sekarang juga, just don't ever put yourself that low, you're my most precious, baby" bisiknya sedikit sendu.

"I'm... sorry" ucap Asahi sambil mengelus pipi Jaehyuk, "Tolong ingatkan aku jika aku melakukannya lagi" ucapnya sambil tersenyum.

Jaehyuk pun ikut tersenyum melihatnya, lalu mengecup bibirnya sekali lagi, "Mm, that's for certain" wajah hangatnya kembali, membuat hati Asahi lega, ia tidak ingin melihat Jaehyuk yang seperti itu lagi.

'That was scary, aku pikir dia akan memakanku bulat-bulat' batin Asahi.

Masih sedikit ragu, Asahi bertanya dengan nada pelan, "Tapi mengumumkan hal ini... Bukannya akan semakin memperkeruh suasana? Kamu tidak takut akan kehilangan semua fansmu? Kehilangan pekerjaanmu hanya karena keputusan sesaat?"

Jaehyuk menghela nafasnya, "Actually, bukannya aku tidak takut, namun bersamamu jauh lebih berharga daripada memikirkan pekerjaanku yang bisa aku cari lagi nanti, aku cinta dunia akting, namun aku masih bisa hidup hanya dengan saham yang kupegang saja, atau aku bisa mewarisi salah satu cabang perusahaan Yoon, kamu juga tau itu..." ia mengelus pipi Asahi.

My Little Morningsun -JaeSahiWhere stories live. Discover now