Chapter 77

1.5K 278 28
                                    

Setelah pertunangan yang melelahkan itu, keesokannya Jaehyuk dan Asahi kembali ke negeri ginseng bersama dengan yang lain, tanpa pamit pada keluarga Hamada yang berpikir mereka masih berada di Jepang.

Tentu saja keluarga Takata dan Watanabe mengantar mereka ke bandara disertai isak tangis dari auntie Takata yang tidak mau melepas tangan Asahi, auntie Watanabe hanya tersenyum sambil menepuk-nepuk punggung auntie Takata.

"Baik-baik ya nak disana, jika Jaehyuk-kun menyakitimu, kami siap membawamu pulang!" ujarnya seraya memeluk keponakan kesayangannya itu.

Jaehyuk hanya bisa mengedutkan sudut bibirnya saja, 'Like I would?!' "Auntie, I won't ever, I promise to heaven and earth"

Dan dengan berat hati, mereka melepas Asahi dan Jaehyuk pergi, tidak lupa dengan wejangan yang hampir membuat Asahi tertidur sambil berdiri.

Setibanya di negeri ginseng, Jaehyuk langsung membawa Asahi berpisah dari keluarga Yoon, ia sudah tidak sabar menikmati hari berdua saja dengan tunangan manisnya itu.

Mereka memutuskan untuk tetap tinggal di apartment milik Jaehyuk yang sudah lama mereka tempati bersama, walaupun mama Yoon meminta mereka untuk tinggal di kediaman Yoon saja.

Jaehyuk mana mau, mengingat eommanya selalu menempel dengan ayang mbebnya.

"Eomma, aku masih ingin 'honeymoon' dengan Hi-kun! Bagaimana bisa eomma menggangguku!" bisik Jaehyuk pada mama Yoon yang memandangnya sinis.

Mama Yoon pun menepak kepala Jaehyuk, "'Honeymoon' katamu? Lalu nanti setelah pernikahan itu apa, huh?!"

"Eomma~ eomma seperti tidak mengerti anak muda saja! Tentu saja honeymoon ke 2" balas Jaehyuk dengan senyum menyeringai.

Mama Yoon hanya membalasnya dengan putaran bola matanya dan membiarkan anak bodohnya membawa kabur menantu manisnya itu.

----------------------

Jaehyuk menarik Asahi menaiki mobilnya menuju ke selatan Seoul, melewati batas keluar Seoul dan Asahi sadar bahwa Jaehyuk sedang membawanya ke luar kota.

"Ke luar kota? Apa kamu tidak lelah?" tanya Asahi mengigat Jaehyuk mengawalnya bersosialisasi saat pertunangan 2 hari yang lalu dan mengambil tugas untuk berbicara dan berinteraksi dengan tamu darinya, sedangkan ia hanya perlu tersenyum manis dan mengangguk most of the times.

Luckily, yang datang hanya kerabat dekat saja, Asahi tidak bisa membayangkan nanti saat pernikahannya bulan depan.

Jaehyuk tersenyum padanya sekilas lalu kembali menyetir, "Sekarang setelah kita telah resmi bertunangan, aku tidak perlu lagi takut akan pandangan publik, I can finally held your hands under the sun"

Mengingat dirinya yang selalu melarang Jaehyuk untuk bermesraan ketika di luar ruangan, Asahi pun tertawa, "I won't forbid you from now on then, you can held my hands any way you want, so, where are we going, Jae?"

"Somewhere good" ucap Jaehyuk dengan senyum yang misterius.

Sekitar satu jam kemudian, mereka tiba di kota A yang masih dipenuhi dengan tanaman hijau dimana-mana, tidak seperti kota S yang sangat bising.

Ketika Asahi turun dari mobil, pemandangan di sekitarnya memanjakan matanya, area luas yang dipenuhi dengan tumbuhan dan bunga yang ia tidak ketahui namanya, membuatnya serasa berada di alam lain.

"Ini di sebuah resort hot spring kan?" tanya Asahi yang tentu saja tahu kota yang terkenal dengan pemandian air panasnya ini.

Ia sesekali ingin pergi kesini, untuk relaksasi, namun ia tidak tahu harus pergi dengan siapa, mengingat keluarganya yang lain terlalu famous, teman-temannya pun tidak kalah famous, ia takut untuk menarik perhatian jika hang out keluar bersama mereka.

My Little Morningsun -JaeSahiWhere stories live. Discover now