Chapter 79 ⚠️

2.8K 303 85
                                    


Yellow flags, you guys already know the drill 😂

----------------

Semilir angin musim semi membuat Asahi yang baru saja makan dan berendam sedikit mengantuk, "This place is just so cozy, berapa lama kita akan disini?" tanyanya seraya memejamkan mata dan menguyah, pipi tirusnya menjadi gembil, terlihat sangat imut.

'How cute~ Looks like a hamster hehe' tawa Jaehyuk dalam hati, pria yang duduk di samping Asahi itu mengupaskan jeruk yang terlihat sangat segar, ia juga memakannya seraya menyuapi Asahi.

Ketika Asahi berhenti mengunyah, ia kembali menyuapi kekasihnya yang terlihat sangat nyaman tiduran di sun lounger chair yang berlapis kulit berwarna putih gading.

Asahi merasa tidak ingin bergerak sedikitpun saking nyamannya.

"How about Junkyu-hyung? Apa kamu sudah memberinya makan?" tanya Asahi yang baru teringat akan kehadiran seseorang yang tidak terduga tersebut.

Jaehyuk hanya tersenyum, namun sudut matanya berkedut tak terkendali, "Tenang saja, sudah kubilang kan? Aku tidak akan membiarkannya lapar"'Namun beberapa memar bukan tanggung jawabku'

Memiringkan kepalanya, Asahi memperhatikan adanya warna kebiruan di sudut pipi Jaehyuk, "Did you guys fight while I was in the hot spring?" matanya memicing.

Tentu saja Jaehyuk mengangguk dan memperlihatkan gigi putihnya, "Just a little bit, this tiny little bit, kamu harus percaya padaku" ucapnya seraya mendekatkan telunjuk dan ibu jarinya untuk memperlihatkan betapa sedikitnya yang ia maksud.

Asahi hanya mendesah dan menggelengkan kepala, "Ada obat untuk memar?"

"Ada, tunggu sebentar aku akan meminta untuk dibawakan" jawab Jaehyuk yang langsung berdiri.

"Wait a second, Jae" panggil Asahi, Jaehyuk menoleh dan mendapati Asahi yang tersenyum padanya, "Jangan lupa, berikan satu juga untuk Junkyu-hyung"

Jaehyuk mengangguk mengerti, lalu menghilang keluar balcony.

Saat kembali, ia membawa jar cream yang berwarna putih, Asahi menengadahkan tangannya, "Sini aku pakaikan" ucapnya ia bangun dari tidurnya mengubah posisinya menjadi duduk.

Jaehyuk menurutinya dan duduk di sebelahnya, Asahi membuka cream tersebut dan mendapati cream berwarna kebiruan, sama sperti yang Jaehyuk pernah pakaikan kepadanya dulu saat dinner di lokasi syuting, "Tell me why?" tanyanya pelan.

Namun Jaehyuk berpura-pura tidak mengerti, "Hmm? What do you mean?"

Asahi memutarkan bola matanya, "Don't act like a fool, kenapa berantem, hmm?" Asahi sedikit menekan memar Jaehyuk, namun Jaehyuk seperti tidak merasakannya, hanya tersenyum manis saja.

"He said something stupid, so I punched him, and then he punched me too, well, kira-kira seperti itu garis besarnya" jawabnya sambil tertawa kecil, Asahi memutat bola matanya, ia tahu itu bukan keseluruhannya, namun ia tidak akan bertanya lagi jika Jaehyuk tidak mau menjelaskannya.

"Apa ada tempat lain yang memar?" tanya Asahi yang dijawab Jaehyuk dengan gelengan kepala.

"Okay, I believe you, just don't do it again next time" Asahi mendesah dan menggelengkan kepalanya.

Jeahyuk merasa tersentuh dengan kata-kata Asahi, bahkan nonsense yang dikatakannya saja Asahi percaya, memang robocat kecilnya ini yang paling manis sedunia!

Ia memeluk Asahi, "Mmm, you're just the sweetest, baby" bisiknya, namun Asahi yang tersipu malu mendorongnya dan bangkit dari tempat duduk.

My Little Morningsun -JaeSahiWhere stories live. Discover now