Zombie ♬~

1.2K 266 2
                                    









. • ♫ • ♪ '𝐈 𝐟𝐞𝐞𝐥 𝐥𝐢𝐤𝐞 𝐈 𝐛𝐞𝐜𝐚𝐦𝐞 𝐚 𝐳𝐨𝐦𝐛𝐢𝐞. 𝐍𝐨𝐭 𝐚𝐥𝐢𝐯𝐞, 𝐛𝐮𝐭 𝐈'𝐦 𝐬𝐭𝐢𝐥𝐥 𝐰𝐚𝐥𝐤𝐢𝐧' • ♫ • ♪








🔬

Entah mengapa mereka semua sampai sekarang masih bertahan di sekolah ini walaupun mengetahui mereka berteman dengan seorang psikopat.

Sebagian dari mereka tidak takut, dan sebagian dari yang lainnya bertahan karena ingin mengungkapkan kebenaran demi teman-temannya yang sudah pergi dahulu meninggalkan mereka.


"Weh guys inget kan yang gue bilang kemaren tentang itu si psychopath enggak incer orang terdekat." Ujar Jungmo. "Nih, gue buat kesimpulan."

Mereka semua mengernyit melihat coretan di kertas Jungmo sepertinya ia niat sekali soal ini.

"Jaemin Jeno. Bukan mereka. Kenapa? Kalo beneran psychopathnya gak incer orang yang bener-bener udah deket. Dia gabakal bunuh Haechan."

"Hyunjin Felix. Udah pasti bukan. Sama kayak Sunwoo Eric."

"Kemungkinan cuma Baejin, Junkyu, Sanha. Karena kita fleksibel oh sama gue." Jelas Jungmo.

"Kan kita belom tau Hyunjin sama Yunseong itu ilang atau udah-"

"HUS!" Sanha refleks memukul tangan Junkyu.





"KOK KALIAN NUDUH GUE SIH HIKS." Kambuh.. iya Jinyoung kambuh.

"Bu..bukan itu maksud gue ini kan cuma spekulasi doang, Jin." Jungmo berusaha menenangkan Jinyoung.

"BODO AMAT!" Jinyoung berlari keluar kelas sambil menangis.

"Biar gue aja." Sanha menahan Jungmo yang berniat mengejar Jinyoung. "Percaya sama gue."





"Yap perang dunia ke tiga akan dimulai." Jeno tepuk tangan dengan keras karena Jinyoung dan Sanha.

"Woi balik ke topik kita." Ucap Sunwoo.

"Ok anggep Yunseong sama Hyunjin masih ada sekarang artinya Felix bisa jadi psychopathnya kan?"












🔬

BUGH.













"DASAR SETAN NGAPAIN LO DISINI!" Felix berteriak dan menendang orang itu yang masuk ke kamarnya tanpa izin.

"Teriak yang kenceng sana." Ucap orang itu dengan alat pengubah suara dibalik pakaian serba hitamnya sambil tertawa.

"Buat apa gue bukan pengecut." Bukan itu sebenarnya alasan Felix tidak mau berteriak. Namun dia yakin orang ini bisa kabur dengan cepat dan ia takut jika orang ini kabur teman-temannya akan menjadi targetnya lagi.


"Lo tau..."

Orang itu mengeluarkan sebuah pisau dari kantongnya dan memainkan pisau tersebut sembari berjalan mendekat ke Felix.

"Alesan gue kesini?"

Felix perlahan mundur ke ujung tembok ranjangnya.





Sret.

"Wow darah." Ucap orang itu memperlihatkan telapak tangannya yang ia sengaja goreskan ke bagian tajam pisau itu.






PRANG.

Orang itu melempar pisau tersebut ke lantai yang membuat Felix terkejut.

"Liat siapa yang pengecut sekarang? Lo atau gue?"

"Tenang.. gue gak akan bunuh lo sekarang. Sia-sia kalo bunuh lo sekarang."





ARGH.

Felix meringis sambil memegang kepalanya.

I..ini asli atau halusinasi gue sih?

Orang itu tertawa, "Liat lo menderita begini nyenengin anjir hahahahahhaha!"




"DASAR SETAN!" Felix melempar gelas kacanya ke arahnya namun meleset.



"Kok lo pada rasis sih sama gue?"

"Psikopat itu kan sama kayak kalian beda spesies doang. Psikopati juga gangguan jiwa hmm mental deh. Sama kayak kalian kan?"

"Apa kenapa diem? Bener kok coba Hp lo dipake, punya Hp tapi gak dimanfaatin."




Felix terdiam ia tidak berani mengucapkan sepatah katapun dari tadi.

"Ngeliat darah di tangan gue, gue jadi haus. Gue pergi dulu ya." Orang itu melambaikan tangannya dan pergi lewat pintu kamar. Bukan jendela.

Felix menatap kosong ke arah pisau yang tergeletak di lantai lalu ia dengan cekatan mengambil pisau tersebut dan berlari keluar.











🔬

Mata Felix menelusuri seluruh tempat dan daerah asing ini. Ia berhasil mengikuti orang tersebut.





"Ju..Jungmo!?" Mata Felix membelalak ketika melihat Jungmo yang lehernya digantung dengan tali yang sangat panjang terikat di atas langit-langit sehingga kakinya tidak napak.

Felix ingin menghampirinya namun orang itu sedang melakukan sesuatu kepada seseorang disebelahnya. Ia tidak tahu siapa badannya tertutup oleh badan psikopat itu.

"Ju..jungmo udah gak bernyawa kan?" Tubuh Felix gemetar hebat ketika ia menoleh sekali lagi melihat Jungmo disana.













Felix refleks menutup mulutnya dan memalingkan pandangannya ketika ia menoleh lagi. Seseorang lainnya yang sama digantung dengan Jungmo sudah selesai dihabisi oleh psikopat itu.

Hancur, tubuhnya hancur. Ia bahkan tidak tahu orang itu siapa. *gak perlu dideskripsiin dengan jelas la ya wkwkwk*

Felix sekarang hanya tersungkur dibawah sambil menutup mulutnya. Menangis dengan kencang ia berusaha untung menahan suara tangisannya.



















"YA LEE FELIX!"













"Gue tau lo disana gue udah selesai habisin dua temen lo kali ini. Jangan cengeng lo beraninya nangis doang!"











-To be continued-

-To be continued-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

Xperiment | 00 Line ✔️Where stories live. Discover now