19. Kamu pasti bisa, Morgan!

72 5 0
                                    

19. Kamu pasti bisa, Morgan!

Morgan mengambil dasi yang terdapat di sisi atas kasur dengan tangan kiri. Kemudian mengalungkannya ke arah kerah baju kemeja laki-laki itu.

Menatap cermin dengan kedua tangan yang memegang dasi. Menyilangkannya kemudian berhenti.

Morgan, lupa cara memakai dasi.

"Kenapa gua harus pakai dasi?" katanya bingung dengan dirinya sendiri.

Tangan kanannya menarik dasi tersebut hingga lepas dan sudah tidak mengalung lagi. Lalu mengambil tasnya, memasukannya kemudian berjalan menuju pintu—membukanya kemudian berjalan menuruni anak tangga.

"Sarapan Morgan," kata Abimanyu saat melihat Morgan yang ingin menyelonong pergi.

Morgan berhenti ketika mendengar Abimanyu memanggilnya kemdian menatap meja makan yang terdapat 6 bangku besi dengan satu meja panjang berwarna putih yang berisikan Abimanyu dan Cantika.

Morgan melihat Cantika yang sudah menyuruhnya untuk langsung pergi saja dengan memberikan isyarat melalui gerak wajah.

"Sini Morgan," kata Abimanyu lagi dengan memasukkan satu sendok nasi goreng sebagai menu sarapannya.

"Enggak om—"

"Papah Morgan. Papa," potong Abimanyu.
"Sini cepat. Kita sarapan bareng," ajak Abimanyu lagi.

Morgan menghela nafasnya, "Morgan sarapan di sekolah aja pah," balas Morgan dengan gerakan membenarkan tasnya.

"Morgan," kata Abimanyu seakan marah.

Morgan sempat melihat Cantika sekilas kemudian berjalan menuju keduanya. Morgan duduk di samping Abimanyu tepat di depan Cantika.

"Kamu tuh kenapa sih? Kenapa selalu sarapan di sekolah kalau kamu bisa sarapan dirumah?" omel Abimanyu seakan tidak mengerti dengan kelakuan Morgan.

Morgan hanya menunduk. Sikap baik yang selalu ditunjukkan Abimanyu kepadanya selalu membuatnya semakin tertekan dan merasa bersalah. Kenapa laki-laki paruh baya itu tidak membencinya? Kenapa malah baik kepadanya? Apa karena kasihan? Atau apa???

Abimanyu menyentuh lengan Morgan, pandangannya sayu dan teduh. Laki-laki dengan rahang tegas dan mata tajam itu menatapnya dengan teduh seakan menyiratkan kenyamanan. Dulu dan sekarang, Abimanyu tidak berubah.

"Jangan bengong, cepat ambil nasinya," kata Abimanyu membuat Morgan tersadar.

"Morgan di sekolah aja sarapannya," sahut Morgan masih kukuh dengan pendiriannya.

"Morgan,"

"I-iya Morgan makan," pasrah Morgan kemudian menyendokkan nasi gorengnya mengisi piringnya yang kosong.

"Papa ada oleh-oleh buat kamu," kata Abimanyu membuat Morgan berhenti mengunyah nasinya. Kemudian menoleh ke arah Abimanyu.

"A-apa?" kaget Morgan.

"Gak sopan kamu yah!" sentak Cantika kepada Morgan membuat cowok itu langsung melihat ke arah Cantika.

"Kamu yang gak sopan Cantika!" bela Abimanyu ikut menyentak Cantika membuat Morgan melihat keduanya secara bergantian.

MOCHI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang