1 ( 1/4 )

81 7 4
                                    

hayo, votenya mana ^^














































































"Semua alat penelitian dan percobaannya sudah siap, Prof?" tanya wanita dengan kacamata bulatnya dan jas putih yang dikenakannya.

"Ya, kamu tinggal perlu melakukannya dengan segera mungkin. Agar semua berjalan lancar tanpa ada gangguan dari luar." balas lelaki tua yang sedang memasukkan sesuatu berwarna hijau ke dalam penelitiannya.

"Baik, saya akan melakukannya dengan cepat dan tepat."
































"Huah. . . Cape banget anjir sekolah" lesu anak lelaki sembari menangkupkan kepalanya di meja sekolah.









pletak













"Bersyukur lo! Orang lain pengen sekolah, ini lo malah ogah ogahan." Sarkas perempuan bermata tajam.

"Ampun neng yeji, becanda doang kali lo mah"

"Bct" kemudian perempuan yang dipanggil Yeji pun beranjak dari duduknya meninggalkan lelaki petakilan itu sendirian.

"Eh, eh mau kemana lo?!"

"Kemana aja asal gaada lo"

"JAHAT LO YE SAMA GUE SEKARANG"






Yeji menghentikan langkahnya dan berbalik kepada temannya ini.

"Haechan"

"Hah?"

"Ada Soobin" Ucapnya sembari menunjuk dagunya ke arah luar kelas.




"AJG MESTI SEMBUNYI INI MAH. JI, BANTUIN NAPA. BILANGIN GUE GA SEKOLAH HARI INI."

Yeji tersenyum miring,

"BIN, SI HAECHAN TUH. KATANYA MAU BAYAR UTANG LO."

Yang di panggil pun tersenyum lebar, "serius?! tumben banget dia mau bayar sebelum di tagih"

"WKWKWKWKWKWK MAMPUS CHAN MAMPUS" Yeji tertawa puas.

"Yeji anjing lo"








Yeji melangkahkan kakinya hendak pergi ke kantin, karena sejak pagi tadi perutnya sama sekali belum di isi. Namun, ia malah berpapasan dengan teman sekelasnya dan mendengar percakapan mereka.

"Cy, katanya hari ini ada anak baru loh di kelas kita."

"Anak baru? Yang bener lo?"

"Iyalah, gua juga dapet info itu dari si Jaemin."

"Anak bermasalah ga sih? Masa pindahnya pas tahun terakhir."

"Mana gua tau dah."

Nancy dan Sungyeon yang menyinggung adanya murid baru di kelas 12 Mipa 5.

Namun, Yeji harus segera menanyakannya langsung pada Jaemin. Biar bagaimana pun Nancy dan Sungyeon adalah salah satu murid tukang tindas. Dan ia tidak bisa langsung percaya pada omongan mereka.






Yeji telah mencari keberadaan Jaemin di kelas, kantin, lapangan basket, dan tempat lainnya. Namun, nihil ia temukan.

"Hyunjin!"

"Ape lo?"

Yeji memutarkan kedua bola mata, "liat jaemin kaga?"

"Tadi sih ada di ruang guru."

Yeji langsung pergi melengos begitu saja.

"Sinting tu anak."

"Bukannya kembaran lo ya dia?" Usil temannya.

"Diem lo."









"Jaemin"

Merasa di panggil, ia pun mengganti atensinya dari tumpukan kertas di tangannya ke seseorang yang memanggilnya.

"Kenapa, Ji?"

"Beneran ada murid baru di kelas kita?"

Jaemin terkekeh, "masih aja ya lo kepo banget sama urusan orang."

Yeji hanya menatap Jaemin dengan tajam.

"Iya, Ji iya. Ada murid baru di kelas, cowo, ganteng banget. Tinggi, manis gitu dah, terus katanya sih pinter."

"Buset, lo ini anggota osis atau lagi ikutan take me out. Detail amat dah"

"Wkwkwk dah ah gua mau lanjut kerja, lo balik sono ke kelas. Bentar lagi masuk."

Yeji hanya mengangguk dan kembali ke kelasnya meninggalkan Jaemin disana yang kembali sibuk dengan kertas kertas di tangannya.



MY SOUL Kde žijí příběhy. Začni objevovat