MSF : 12

30.1K 698 217
                                    



       Somi sudah siap-siap untuk berangkat ke kampus nya, di rumah sudah ada Grace jadi Somi akan bersikap seperti biasa kepada Sehun. Somi menuruni tangga dengan langkah santai, namun langkah nya langsung terhenti saat melihat pemandangan di pagi hari yang sangat menyebalkan.

Somi melihat Sehun memangku Grace dan mereka sedang berciuman mesra, entah apa yang membuat hati Somi rasanya seperti terbakar, Somi merasa seharusnya yang duduk di pangkuan Sehun itu dirinya bukan Grace, Somi benar-benar muak, tapi kenapa ia harus marah?.

Tapi Somi merasa ada setitik rasa kesal di hati nya, Somi ingat tadi malam ia dan Sehun baru saja melakukan nya, apakah setelah itu Sehun melanjutkan nya dengan Grace? Benar-benar menyebalkan.

Somi mendekati mereka dan berdehem dengan keras.

"EKHEM!!!".

Sontak suara Somi membuat pagutan Sehun dan Grace terlepas. Grace merasa pipi nya panas ia langsung turun dari pangkuan Sehun dan merapikan dress nya yang sedikit melorot itu.

"Sayang kau sudah mau berangkat".

"Iya aku berangkat".

"Tidak sarapan dulu?". Ucap Grace.

"Tidak perlu!!".

Somi langsung berjalan melewati Sehun dan Grace dengan wajah dingin. Sehun menangkap perubahan di wajah Somi gadis itu terlihat seperti marah kepada nya, padahal baru saja Sehun bahagia melihat wajah Somi saat pagi hari.

Grace menghela nafas nya, ia tidak punya waktu meladeni Somi sekarang.

"Anak itu tidak berubah, aku juga harus berangkat ke kantor sekarang Sehun". Ucap Grace lalu mengecup bibir Sehun.

"Kau berangkat terlalu awal Grace".

"Karena banyak yang harus ku kerjakan, aku berangkat sekarang".

Ucap Grace wanita itu pun berjalan menuju pintu utama. Saat ini Grace tidak punya waktu untuk keluarga nya, saham perusahaan yang sedikit merosot membuat nya terpaksa fokus kepada pekerjaan.

Sehun menatap kepergian Grace, ia ikut berjalan menuju pintu utama. Mobil Grace sudah tidak ada lagi wanita itu sudah berangkat, saat ini hanya ada mobil Somi, gadis itu terlihat seperti baru selesai menelfon seseorang.

Saat Somi hendak masuk ke dalam mobil, Sehun berlari mendekati gadis itu dan menahan tangan nya, Somi terkejut melihat Sehun yang tiba-tiba sudah berada di depan nya. Somi merasa was-was matanya melirik ke arah kiri dan kanan dengan resah.

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan tangan mu, aku harus pergi".

"Tidak akan!!".

"Jangan gila, aku tidak mau ibuku tau apa yang kita lakukan!! Lepaskan!!".

Somi menarik tangan nya, namun Sehun mencengkram tangan Somi dengan begitu kuat.

"Lepaskan!!! Jangan seperti ini aku bukan milik mu!! Yang tadi malam itu adalah yang terakhir, aku tidak ingin lagi!!".

Sehun menyeringai namun mata itu menatap Somi dengan tatapan penuh amarah, ia kemudian mendorong tubuh Somi masuk dalam mobil, Somi meras terkejut dan mencoba meronta, namun tenaga Sehun jauh lebih kuat. Sehun menutup mobil dengan sebelah tangan nya.

Ia langsung membungkam bibir Somi dengan ciuman kasar dan sangat menuntut, Sehun mengigit bibir cherry itu dengan kuat sampai mulut Somi terbuka dan lidah nya menyusup masuk ke dalam sana.

"Hmphh..".

Somi memukul punggung Sehun namun percuma, Sehun malah menarik kedua tangan nya ke atas dan melumat bibir Somi dengan penuh gairah. Dengan kurang ajar nya tangan itu masuk ke balik rok span Somi dan jari panjang itu mengelus liang vagina Somi.

My Step Father ✓Where stories live. Discover now