Bye Bali dan kenangannya

5.3K 323 11
                                    

Malam harinya selesai mereka makan di pantai kuta, Iqbaal dan Vanessa langsung kembali ke Villa, di sepanjang perjalanan pulang, Iqbaal terus diam dan tidak ada satu patah katapun yang keluar dari mulut Iqbaal.

Menurut Vanessa Iqbaal cukup seram bila sedang ngambek, matanya selalu memandang sinis ke Vanessa, Vanesaa yang bingung mau melakukan apa akhirnya dia memutuskan untuk packing karna besok adalah hari terakhir mereka di bali.

"Aku bisa beresin sendiri," ucap Iqbaal.

"Udah si gapapa," ucap Vanessa.

"Yaudah."

"Baal, aku minta maaf," ucap Vanessa.

"Bukan salah kamu."

"Tapi kok marahnya ke aku?" Tanya Vanessa.

"Ya terserah aku," ucap Iqbaal.

Braak(Vanessa menutup kopernya kasar)

Mata Iqbaal terus melihat ke arah Vanessa yang berjalan keluar kamar sesekali dia menghapus sesuaru di wajahnya. Vanessa benar-benar bingung saat ini di satu sisi Iqbaal marah tampa sebab, dan satu sisi lagi dia malah datang bulan di saat yang tidak tepat dan sekarang perutnya sangat sakit.

"Gajelas banget hidupnya, hiks."

Bughh
Bughhh
(Vanessa memukul² sofa)

"Hiks, sakit, hiks..."

Iqbaal keluar dari kamar dan dia terkejut saat melihat Vanessa yang menangis, Vanessa memandang Iqbaal sinis sementara Iqbaal langsung duduk di samping Vanessa dengan wajah merasa bersalahnua.

"Aku udah gak marah kok," ucap Iqbaal.

"Bodo."

"Shaaa, pliss udah ya, jangan nangis, iya-iya yang masak seafoodnya yang salah, siapa suruh kasih cuminya 5 doang," ucap Iqbaal.

"Serius baal," ucap Vanessa.

"Iyaa aku salah, karna aku marah sama kamu cuma karna hal sepele, dan aku janji gak akan gitu lagi ya, udah dong jangan nangis," ucap Iqbaal.

Bukanya mereda, tangis Vanessa malah makin jadi, dia langsung memeluk Iqbaal, Iqbaal yang bingung hanya bisa menenangkannya dengan mengelus rambutnya.

"Aku datang bulan, perut aku sakit baal," ucap Vanessa.

"Mau beli jamu datang bulang?" Tanya Iqbaal.

Vanessa menggeleng.

"Nanti tambah sakit," ucap Iqbaal.

"Tapi aku gak suka jamunya baal," ucap Vanessa.

"Kalo gak mau tidur aja ya besok sakitnya semoga Ilang," ucap Iqbaal.

Vanessa hanya mengangguk namun saat dia mau beranjak Iqbaal malah menyiruhnya duduk kembali, lalu Iqbaal mengendong Vanessa dan membawanya ke kamar.

"Ngapain gendong si," ucap Vanessa.

"Kan lagi sakit," ucap Iqbaal.

"Yakan perutnya doang," ucap Vanessa.

"Mau perut, mau apa, kalo cewe sakit harus di manja dan di sayang paham," ucap Iqbaal.

"Iyadeh, aku iya aja hehe."

~

Besok paginya.

"Aaa sedihh, last day kita di sini," ucap Vanessa.

"Nanti bisa ke sini lagi, tinggal pesen tiket, pesen Villa, OTW," ucap Iqbaal.

"Iya-iya baal, kapan² mah keluar negeri kali hehe."

"Selagi ada uang, semuanya bisa terlaksana dengan baik ratu," ucap Iqbaal.

"Haha."

Selesai mengucapkan selamat tinggal ke kolam renang dan kamar bersejarah, Iqbaal dan Vanessa langsung memberikan kunci Villa ke penjaganya, tidak lupa Iqbaal memberinya uang karna kerjanya yang bagus dan membuat Iqbaal dan Vanessa menjadi nyaman.

Mereka mampir terlebih dahulu ke Tempat wisata yang bernama The Karanjang Bali, lokasinya hanya 5 menit dari Bandara Ngurah rai Bali, jadi mau cukup lama mereka di sana juga tidak akan ketinggalan pesawat.

Lagi-lagi Vanessa membeli buah tangan untung teman-teman tersayangnnya, hampir jutaan rupiah yang Iqbaal keluarkan untuk membayar belanjaan Vanessa, setelah puas berbelanja mereka langsung pergi ke Bandara karja jadwal pesawat 15 menit lagi. Entah kenapa Iqbaal sangat buru-buru.

~

Jakarta 13.00 WIB

"Aaah, akhirnya sampai di waktu WIB lagi bukan WITA," ucap Vanessa.

"Pak karim mana lagi," ucap Iqbaal.

Tin tin.

"Ini diaa," ucap Iqbaal.

"Selamat datang kembali pak di waktu WIB hehe," ucap pak Karin yang keluar dari dalam mobil.

"Sama aja kaya Vanessa," ucap Iqbaal terkekeh.

Pak karim memasukan barang-barang mereka ke bagasi, lalu Iqbaal dan Vanessa mulai masuk ke dalam mobil. 1 jam kemudian, sampailah mereka di rumah, rasanya Vanessa ingin sekali tidur di kasur kamarnya, tapi dia harus unboxing terlebih dahulu.

Triiing
(Deby is calling)

'APAA!'

'Udah sampe lu?'

'Udah kenapa?'

'Otw gw ke sana ambil oleh-oleh, hehe'

'Dasaar, yaudah sini GC,'

'Okee bye sasha muaah.'

'Idihh.'

Terputus.

"Hey ayo keluar betah amat di mobil," ucap Iqbaal.

"Aah iya hehe," ucap Vanessa lalu dia keluar dari mobil.

Baru sekitar 10 menit Vanessa selesai menelpon Deby tiba-tiba sudah terdengar suara Deby dan Karin yang berjalan menuju ke dalam, Vanessa memepuk jidatnya karna kedua sahabatnya ini benar-benar antusias kalau bersangkutan dengan buah tangan

"Sashaaa...."

"Berisiiiikkkk...."

"Ciee abis honeymoon," ledek karin.

"Iya dong, enak banget tau ke Bali," ucap Vanessa sombong.

"Ceelah iya dah, and sekarang mana oleh-oleh gw," tagih Deby.

"Inii, buat lo, ini buat loo."

"Woow, makasih sashaa, uuhh tambah cayang deh."

"Gw geeliii," ucap Vanessa terkekeh.

"Besok siap-siap mental," ucap Deby.

"Ada apa?" Tanya Vanessa.

"Jesy mau ngomong seusatu katanya sama lu, tapi gw takutnya dia ngajak ribut ege sha," ucap Deby.

"Ooh, okee, aku siap haha," ucap Vanessa.

"Anjaaay, santuy, bacotan gw, karin, Nichol dan Fauzan, siap membantu lu haha."

"Ashiaaap daah haha" Ucap Vanessa tertawa diikuti mereka berdua.

~~~~~~~~

Up lagi yaa
Votee
Maaf kalo typo
👌

ᴹʸ ᵈᵒˢᵉⁿ ⁱˢ ᵐʸ ʰᵘˢᵇᵃⁿᵈ {End}Where stories live. Discover now