Hellow Mantan

5.2K 324 5
                                    

Happy independence Day🇲🇨

~~~~

Memasuki hari ke 3 di mana Vanessa di tinggal Iqbaal ke keluar kota, perasaan rindu pada Iqbaal masih ada, tapi juga kadang terobati saat dia mendengar suara Iqbaal yang berbicara di sambungan telepon, hari-harinya berjalan dengan lancar dengan keempat sahabat yang selalu menghiburnya.

3 bulan lagi Vanessa akan lulus S1, karna ingin mendapat IPK yang bagus dan mendapat pekerjaan yang dia inginkan. Kali ini Vanessa sedang berjalan ke arah kelasnya dengan sangat terburu-buru, dia lupa bahwa hari ini ada kelas jam 08.00 sementara sekarang sudah jam 07.55.

Brukkk

"Awsss."

"Maaf-maaf," ucap Vanessa.

Wajah yang selama ini Vanessa sudah melupakannya, sekarang wajah ini ada lagi di depannya, Angga, bisa dibilang bukan firts love Vanessa, karna mereka hanya berpacaran dalam waktu 2 hari, memamg singkat, namun saat itu Vanessa masih sangat polos dan tidak tau apa-apa, dan yang Vanessa tau Angga akan bisa mencintainya dengan tulus, tapi apa?, malah sebuah penghianatan yang Vanessa dapat.

"Eeeh mantan, apa kabar luu," ucap Vanessa.

"Baik, lu kuliah di sini?" Tanya Angga.

"Iya dong."

"Owh gw juga sekarang di sini, gw mau lanjut D3 gw," ucap Angga.

"Ooo junior, hmm bagus..., semangat belajarnya, btw gw senior lu," ucap Vanessa.

"Kok bisa?" Tanya Angga terkejut.

"Bisa laah..., dah ah gw mau ke kelas, bye junior," ucap

Angga tersenyum saat melihat Vanessa yang berbeda dari Vanessa yang dulu, Angga cukup menyesal putus dengan Vanessa karna Vanessa sekarang benar-benar glow up dan juga Vanessa menurut Angga cukup humble, Angga bertekad untuk kembali mendekati Vanessa.

"Kenapa harus ketemu dia lagi si..." ucap Vanessa saat dia baru duduk di mejanya.

"Apasi shaa?" Tanya Deby.

"Tau Angga?" Tanya Vanessa balik.

"Pacar two day lo?" Tanya Deby Lagi.

Vanessa mengangguk.

"Kok ada di sini?" Tanya Karin.

"Dia kuliah di FSR, tapi Junior," jawab Vanessa.

"Oooo, awas lu CLBK," ledek Fauzan.

"Ihh sorry, my love now is Mr. Iqbaal, understand?"

"YESS MISS..." jawab Fauzan terkekeh.

Materi kali ini adalah tentang Desain interior, Vanessa cukup bosan, dia malah sibuk mencatat di diarinya tentang impian-impian yang harus dia capai setelah lulus dari sini, sesekali dia mengecek Hp, namun tidak ada pesan atau telepon yang masuk dari Iqbaal.

1 jam kemudian.

"Baik itu saja materi dan konsep yang saya sampaikan semoga dengan ini kalian bisa paham, saya permisi," ucap Dosen itu.

"Iya bapaaak," ucap semuanya.

"Hai sha, bisa ikut gw?" Tanya Angga lalu mengedipkan sebelah matanya.

"Idih dia kira gw apaan di kedipin," batin Vanessa.

"Boleh si, tapi jangan lama-lama ya," ucap Vanessa tersenyum.

"Okey..."

Di sepanjang jalan menuju kantin, Angga tidak henti-hetinya mencoba mengangdeng tangan Vanessa, Vanessa yang merasa risih akhirnya memasukan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

Di kantin.

"Hmm udah di sini, sekarang lu mau ngapain?" Tanya Vanessa.

"Gw mau kita balikan lagi," Jawab Angga.

"Balikan?" Tanya Vanessa.

"Iyaa, pliss mau ya," ucap Angga.

Vanessa terdiam, dia sangat berharap keempat temannya datang untuk membantunya, Vanessa menunduk, dia bingung harus jawab apa, entah kenapa saat Angga mengucapkan kata balikan, rasa gugup langsung datang.

"Maaf tapi dia sudah jadi milik saya," ucap Iqbaal yang tiba-tiba datang lalu memeluk Vanessa dari belakang dan mencium pipinya lembut.

Angga menganga.

"Awas laler," ucap Iqbaal terkekeh.

Vanessa yang terkejut pun langsung berdiri, dia memegang pipi Iqbaal dan meneteskan air matanya tidak percaya dan saat itu juga Vanessa langsung memeluk Iqbaal erat.

"Aaaa kangeeeenn," ucap Vanessa.

"Kangeen juga," ucap Iqbaal.

"Sebenarnya anda siapa?" Tanya Angga.

Iqbaal tersenyum lalu mengambil ponsel di kantung celananya, Iqbaal menunjukan layar kunci di hpnya yang berwallpaper foto pernikahannya dan Vanessa. Angga kembali terkejut.

"Udah ya, jangan deketin sasha lagi, kalo masih berani, siap-siap aja ketemu saya, and BTW saya Iqbaal, Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis," ucap Iqbaal lalu tersenyum.

Tanpa sepatah katapun Angga pergi dengan wajah kesalnya, Vanessa masih ada di pelukan Iqbaal, Iqbaal yang melihat Vanessa menangis sesenggukan kembali membalas pelukannua lalu mencium puncak kepalanya berkali-kali.

Di rumah.

"Kamu mah mau pulang gak bilang-bilang," ucap Vanessa kesal.

"Yaaa emangnya kenapa sayang, its suprise for you honey," ucap Iqbaal.

"Kamu kira ini ulang tahunku," ucap Vanessa.

"Ya maaf aku juga lakukan ini sengaja, karna sumpah aku jauh 2 hari dari kamu aja gak bisa shaa," ucap Iqbaal.

Vanessa tersenyum.

"Besok kalo kamu di ganggu sama yang namanya Angga, bilang aku oke," ucap Iqbaal.

"Iya, baal," ucap Vanessa.

"Yaudah aku mau mandi dulu," ucap Iqbaal.

Vanessa mengela napasnya lalu duduk di sofa, beberapa paper bag yang Iqbaal bawa untuknya sudah terdia di atas meja, Vanessa membuka satu-satu paper bag itu lalu bersorak gembira saat dia mendapat buah tangan yang indah.

Drttt
Drttt
(+62 860.........)

"Ini siapa?" Tanya Vanessa lalu mengangkatnya.

'Hallo, sha ini gw Angga'

'Mau apa lagi hah?'

'Gw udah di depan rumahlu, gw mau ngomong'

Vanessa berdecak.

'Yaudah gw ke depan'

Terputus.

Vanessa membuka pintu utama rumahnya lalu dia melihat Angga yang berdiri di bawah tangga untuk menuju teras, Angga nampak tersenyum saat Vanessa keluar dan melihatnya.

"Mau ngomong apa lagi, Nga, semua udah jelas kan," ucap Vanessa.

"Gw mau minta maaf atas kejadian 7 tahun lalu, gak seharusnya gw lakuin itu," ucap Angga.

"Yaudah si nga, itu kejadian masa lalu, gw juga udah lupa, gw bukan ngusir lu, tapi tolong gw minta lu pergi ya, gw mau istirahat," ucap Vanessa.

Angga tersenyum.

"Oke gw pulang sha, makasih ya," ucap Angga lagi lalu dia langsung pergi.

"Aaaa kenapaaaa dia harus hadir lagi si aahh males banget deeh," ucap Vanessa dengan nada kesal dan agak berteriak sampai Tari keluar untuk memastikan keadaan Vanessa.

"Ada apa sha?" Tanya Tari.

"Engga ada apa-apa kok," ucap Vanessa lalu kembali masuk ke dalam di susul Tari.

~~~~~~~~~

Votee
Maaf kalo typo
Makasih yang udah baca, vote, komen

ᴹʸ ᵈᵒˢᵉⁿ ⁱˢ ᵐʸ ʰᵘˢᵇᵃⁿᵈ {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang