SECRET OF LOVE [SELESAI]

50| TENTANG KITA

Terkadang cinta hanya membuat kita luka, tetapi luka mendewasakan kita

________

"Oh iya za, ceritain gimana lo bisa akrab gini ke Reyhan."

"Stop, mendingan kalian berdua pulang aja deh."

"Eh Rey jangan gitu." ucap Zaza

"Apaan sih lo, lagian gue ngomong sama Zaza bukan sama lo."

"Gini ya hari sudah mau sore, dan lo belum pulang juga ntar nyokap lo nyariin Novita." geram Reyhan memandang gadis itu dengan mata tajamnya.

Novita lagi- lagi hanya mendengus kesal

"Dim, bawa cewek lo pulang, gue mau berduaan sama Zaza ada hal yang perlu gue omongin sama dia."

Dimas mengangguk mengerti kode dari Reyhan

"Ayo kita pulang, biarin mereka berdua dulu, palingan juga si Reyhan mau nembak si Zaza." ceplos Dimas sembari menyeret paksa pacarnya

"Kalau soal perasaan okelah gue pulang, awas lo apa-apain sahabat gue." sebelum berlalu dari pandangan Reyhan, Novita sempat mengacungkan jari tengahnya kepada lelaki itu.

Reyhan menghembuskan nafas gusar, "maafin mereka ya Za, jadi buang-buang waktu aja deh karena ada mereka."

Zaza hanya mengangguk sembari mengulum senyum, "iya gak pp kok rey."

"Emm... Ngobrolnya di taman barang aja yuk."

"Memang mau ngobrolin apa sih?" tanya Zaza penasaran.

"nanti lo juga tau."

****

Mereka berdua sudah sampai di taman belakang rumah Reyhan, Lagi-lagi Zaza di buatnya terkejut dengan pemandangan taman yang di buat sedemikian rapi dan bersih serta hijau dan sejuk karena banyak tanaman hias dan pepohonan lainnya.

"gak nyangka rumah lo ada tamannya, rapi banget lagi."

"Sebenarnya ini mama gue yang buat untuk adik gue."

"Lo punya adik? Kok gue baru tau? adik lo sekarang kemana?"

Pertanyaan Zaza sontak membuat lelaki itu kembali murung.

"Adik gue udah meninggal."ucapnya dengan nada yang bergetar

"Rey, gue gak bermaksud---"

"Oke, gak masalah."

Zaza jadi merasa tak enak telah menanyakan hal itu, mungkin hal ini ada kaitannya dengan perubahan sikap dingin Reyhan.

Tiba-tiba hening terjadi di sekitar mereka, entah kenapa Reyhan sekarang merasa canggung jika hanya berduaan dengan Zaza. Lelaki itu terus saja berkutat dengan pikirannya apakah mereka dulu pernah duduk berdua seperti ini dan apakah mereka dulu pernah dekat?

Untuk mengusir keadaan canggung sebaiknya Reyhan menanyakan hal itu saja.

"Rey."