"Chapter 1 - Different World"

1.9K 140 148
                                    

"Happy Reading"

____________________


New York, Amerika

Beberapa tentara angkatan darat di lab terlihat siaga mengawasi seluruh profesor yang tengah sibuk meracik vaksin Novel Coronavirus atau Covid-19, yang akan disebar ke seluruh dunia. Mesin produksi otomatis di lab sudah menyala dan berjalan secara continue. Beberapa profesor di antaranya berkumpul di ruangan khusus untuk bertukar informasi secara rahasia. Lalu pagi itu, seorang tentara angkatan darat begitu tergesa-gesa menghampiri temannya di lab. Mereka tampak sibuk membicarakan sesuatu.

"Ge, kau jaga sinyalnya agar tidak terputus. Aku akan pergi ke area lain. Kabarnya, kolonel mendeteksi ada pergerakan ilegal di distrik satu. Tolong katakan apapun yang terjadi, jangan biarkan sinyalnya terputus. Mengerti?"

Pria itu mengangguk pelan. "Ya, kabarkan jika kau menemukan sesuatu."

Sang pemimpin tentara angkatan darat tersebut atau lebih akrab disapa sebagai Perwira Wang Yibo, pergi menyisakan pesan bagi tentara lain yang telah ia anggap sebagai tangan kanannya. Tak lama setelah kepergian itu, tentara yang telah diberi kepercayaan, HaiKuan mulai mengerahkan seluruh petugas lain agar tetap terfokus pada tugasnya masing-masing serta memastikan sinyal pelacak tak terputus.

Tepat di kantor instansi pemerintah, mobil yang membawa Jendral Besar-Lan Qiren itu mulai turun. Tak berselang lama, sebuah mobil tentara juga terlihat memasuki tanah lapang depan kantor instansi.

Perwira Yibo segera turun dari mobil dinasnya kemudian lekas berjalan dengan gagah menghampiri Jendral Besar Lan Qiren. Ia terus berjalan mengikuti langkah sang pimpinan seraya menjelaskan progress proyek kerjasama antara Cina dan Amerika dalam pembuatan vaksin covid-19 di tanah Amerika.

"Permisi, Jendral! Saya Perwira Yibo, wakil dari tentara angkatan darat Cina. Saya ingin membicarakan tentang progress pembuatan vaksin coronavirus. Saya pikir Perwira Houxuan sudah mengatakannya pada anda tentang alat pendeteksi, ditemukannya sebuah pergerakan ilegal."

Tanpa menghentikan langkah ataupun mengalihkan pandangannya pada Perwira Yibo, Jendral Besar Lan Qiren segera mengatakan dengan tegas, "awasi pergerakan itu, jangan sampai lolos!"

Perwira Yibo mengangguk-mengerti. "Siap, Jendral!" ucapnya lantang.

Wang Yibo memutuskan untuk menghentikan langkahnya serta membiarkan Lan Qiren berjalan memasuki lab, sebelum ia memutuskan untuk melanjutkan misinya.

--

Tepat di ruangannya, Lan Qiren memberi isyarat pada seorang tentara tangan kanan Yibo, Haikuan. Meski pria itu adalah kakak kandung dari Wang Yibo dan berbeda pangkat. Namun, kedua saudara itu selalu menjalankan misi dengan tuntas, tanpa ada kesan ikatan darah sebagai pemicu.

Selama beberapa menit mereka terus membicarakan perihal pergerakan ilegal yang keberadaan-nya sangat meresahkan negara, berupa pembuatan vaksin ilegal-menyerupai vaksin yang saat ini tengah dibuat oleh Negara Cina dan Amerika. Jika vaksin tersebut lolos dari pengawasan, maka semua itu akan berpengaruh besar pada pendistribusi-an vaksin yang akan dilakukan oleh pemerintah ke seluruh dunia.

Upaya yang telah dilakukan oleh pihak pemerintah adalah memasang alat pendeteksi bawah tanah di gedung pembuatan vaksin tersebut juga pemasangan sinyal infra red di tempat penyimpanan data rahasia. Mereka mencari tempat yang mungkin sulit dijangkau oleh para pemburu.

Saat ini mereka terus mengawasi seluruh area secara diam-diam, memastikan tak ada pengkhianat juga penyelundup kelas kakap. Jendral Besar Lan Qiren juga telah menandatangani kerja sama dengan kantor penyelidik swasta di Cina, berjaga-jaga apabila ada hal yang sangat ditakutkan itu kemudian terjadi. Kantor penyelidik swasta tersebut akan menurunkan satu tim detektif terpilih untuk saling bertukar informasi. Sementara itu, instansi pemerintah juga menurunkan beberapa tentara untuk terus menyelidiki pergerakan yang mencurigakan.

HEARTBEAT [Repub]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora