"Chapter 30 - HEARTBEAT"

748 49 104
                                    

"Happy Reading"

----------

Yang minta di mention pas adegan SeanXiaoZhan --- Amara_Lily
Selamat menikmati kegilaanku, Kak. Maapkan jika aku tak pandai membuat adegan 🤧

----------

Sean Xiao tampak begitu putus asa ketika Xiao Zhan semakin menekan tubuh juga bibirnya. Kedua tangan Xiao Zhan yang mencengkram kuat kedua lengan Sean membuat pria di posisi bawah itu akhirnya hanya bisa menerima ketika tubuh lemahnya seakan meminta untuk berhenti. Dan, ketika Sean enggan membalas ciuman kasar Xiao Zhan, pria itu malah menggigit bibir bawah Sean hingga membuatnya secara kompulsif membuka celah bagi Xiao Zhan. Lalu, lidah keduanya akhirnya bertemu. Ah ... sialan!

"Ehmmmhh Zhan-gemm ..."

Sean tak bisa menahan desahannya ketika lidah duplikatnya memainkan lidah keduanya secara sensual. Juga, lidah Xiao Zhan yang dengan lincahnya mengabsen deretan gigi juga menggelitik langit mulutnya malah membuat tubuh Sean semakin lemas dan memanas. Sungguh, Sean dibawa mabuk karenanya juga secara impulsif pria itu kemudian membalas ciuman panas Xiao Zhan.

"Apa kau ingin lebih?" bisik Xiao Zhan.

Pria itu tersenyum tipis setelah mengecup singkat daun telinga Sean sebelum kembali melesatkan lidahnya ke dalam mulut hangat Sean. Sesuai dugaannya, kekasih sedarahnya itu hanya akan mendengarnya ketika ia menyentuhnya dan ini membuat Xiao Zhan kemudian semakin menekan tubuh Sean. Dan, ketika tubuh keduanya saling bergesekan, membuat dua pria berwajah sama itu kemudian mengeluarkan suara desahan lirih bersama.

"Ehmh .. Zhan-gehhmmm ..."

"Hm?"

"Ehhhmmmmmh ..."

"Katakan kau mencintaikumm ..."

Sean tak segera membalas kalimat itu, membiarkan keheningan mengitari keduanya sebelum Xiao Zhan dengan tak sengaja menekan luka di dahinya membuat Sean mengaduh di tengah ciuman juga membuat Xiao Zhan kemudian menarik lidahnya, lalu menatap wajah Sean yang sedang meringis kesakitan.

"Maafkan aku ..."

Xiao Zhan berucap dengan lembut tetapi terdengar sebuah kepanikan di sana. Satu lengannya yang mencekram lengan Sean kemudian terangkat lalu mengusap pelan dahi Sean sebelum ia meninggalkan sebuah kecupan lembut di sana, membuat Sean kemudian mengulas senyuman tipis karenanya.

"Sean ..." panggil Xiao Zhan lirih. "... katakan kalau kau mencintaiku." pintanya.

Keheningan dengan atmosfir panas yang menyelimuti ruang inap VIP itu membawa suasana paling tak nyaman bagi Sean. Sean berharap ia mampu mengusir kekesalannya terhadap Xiao Zhan, melupakan bahwa kekasih sedarahnya itu telah berselingkuh, kemudian menenggelamkan diri ke dalam pelukan pria di atasnya itu. Bahkan, ingin sekali Sean melepas pakaian mereka, lalu meminta Xiao Zhan untuk segera menyatukan tubuh keduanya. Tapi tentu saja, meredam ego tidaklah semudah seperti yang diperkirakannya. Sean harus menyentak dirinya sekali lagi agar kembali sadar, bahwa saat ini ia sedang marah dengan Xiao Zhan. Tetapi, sikap Sean yang seperti itu tak juga membuat Xiao Zhan mengerti. Nyatanya, raut wajah pria berwajah sama dengannya itu malah menyeringai menatapnya-- terlihat seakan Sean meminta di jamah olehnya. Dan, Sean kini menyadari, sikap penolakannya pada Xiao Zhan telah memancing sisi lain dari pria itu-- sangat menyukai dengan sesuatu berbau pemaksaan.

Ah... apakah di balik ketenangan duplikatnya itu menyimpan sebuah sifat sadisme? Jika memang benar, bagaimana dengan Sean yang saat ini dalam keadaan lemah?

HEARTBEAT [Repub]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें