48. Rose

3.7K 440 537
                                    

.

.

.

3 tahun kemudian

Author POV

Di pagi yang begitu cerah, kediaman keluarga York dihebohkan oleh kedatangan salah satu putra dari kediaman Duke Robain.

Para pelayan tak henti-hentinya bergosip ria sambil sesekali mencuri pandang pada ksatria berambut merah yang kini duduk di ruang tamu. Tubuhnya yang tinggi dan gagah, tak lupa seragam ksatria khas kerajaan yang melekat pas di tubuhnya tak ayal membuat para gadis yang berkerja di mansion itu berdebar kencang. Benar-benar sebuah kejutan di hari yang biasa ini.

Lilian York yang baru saja selesai berpakaian segera berlari turun menuruni tangga. Langkah kakinya yang terburu langsung menarik perhatian Felix, sang tamu yang tak terduga.

"Tuan Robain!" Menggunakan gaun elegan berwarna hijau pucat, Lilian datang menghampiri. Napasnya sedikit terengah-engah karena berlari.

"Selamat pagi Nona Lilian, apakah anda sudah siap?" Sapa Felix dengan ramah.

"Iya... barang-barang saya sudah disiapkan tapi... kenapa anda yang menjemput saya?" tanya Lilian bingung.

"Kebetulan saya juga baru selesai melaksanakan tugas dari Yang Mulia, jadi Tuan Putri meminta saya untuk meng-escort anda untuk kembali ke istana." Jelas Felix.

Selama seminggu lebih Lilian York terpaksa pulang ke kediamannya karena kakaknya baru saja melangsungkan pernikahan dan hari ini akhirnya ia mendapatkan izin dari keluarganya untuk kembali berkerja di istana.

Wanita bermata turquoise itu sudah mendengar bahwa pihak istana yang akan menjemputnya, tapi ia sungguh tidak menyangka bahwa Felix Robain—sang tangan kanan kaisar— lah yang akan datang kemari.

"Kalau begitu apakah kita bisa berangkat sekarang?"

"Ah tentu saja. Saya juga sudah sangat merindukan Tuan Putri."

Namun belum sampai 7 langkah mereka pergi, suara seorang gadis menghentikan mereka berdua.

"Nona Lilian, mohon tunggu sebentar" seorang gadis berambut hitam pekat menghampiri mereka.

"Ada apa, Elena?"

Gadis itu adalah Elena, seorang gadis asal Siodona yang kini bekerja sebagai pelayan di kediaman York atas rekomendasi Tuan Putri Athanasia. Dirinya telah meninggalkan kehidupannya di 'sarang' dan kini mengabdikan dirinya sebagai pelayan di kediaman itu dan hidup dengan baik.

"Ini, ada sesuatu yang ingin saya titipkan untuk Tuan Putri." Gadis itu menyerahkan dua buah surat kepada Lilian.

"Apa ini?"

"Itu adalah surat terima kasih saya untuk Tuan Putri, dan satunya lagi adalah surat yang dikirim dari Siodona untuk Tuan Putri." Jelasnya.

Lilian membaca baris-baris kalimat yang tertulis di amplopnya kemudian mengangguk mengerti.

"Baiklah, akan kusampaikan kepada Tuan Putri."

"Terima kasih banyak, Nona. Semoga perjalanan anda menyenangkan."

Gadis York itu tersenyum lembut dan menyuruh Elena memanggil kepala pelayan.

Hari ini orang tuanya tidak ada di mansion karena tengah mengunjungi salah satu kolega mereka di luar kota sehingga Lilian tidak perlu melakukan pamitan yang cukup memakan waktu itu. Ia hanya perlu mengucapkan sampai jumpa kepada kepala pelayan yang akan mengantarkannya hingga pintu depan saja.

Felix dan Lilian pun meninggalkan ruangan itu dan bergegas menuju kereta kuda yang telah disiapkan. Hanya ada satu kereta kuda yang dikirim oleh istana karena memang wanita itu yang mengatakan bahwa barang bawaannya tidak begitu banyak.

PRINCESS DIARY [SIBAP] NEW VERWhere stories live. Discover now