Part1|| Akomodasi💫

10.2K 1.4K 288
                                    


Aku yakin, kalian sudah tahu bagaimana cara menghargai karya orang lain:)

Happy Reading 💫
_____________________________

Einstein High School


Kedua gadis itu turun dari Aventador yang mengantarnya sampai sekolah. Salah satu di antara mereka menatap bangunan yang begitu megah di hadapannya tanpa melewatkan satu titik pun untuk di tatap nya dalam - dalam.

(Ilustrasi Einstein High School)

(Ilustrasi Einstein High School)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wow. Mungkin hanya kata itu yang dapat di gumam kan nya. Bangunan ini benar - benar keren, ukiran nama sekolah tersebut terpampang jelas di bagian atas gedung utama sekolah itu.

Einstein High School. Tulisan berwarna Silver tersebut terlihat sangat memukau, apalagi mata hari siang itu sangat terik sehingga membuatnya tampak berkilau dan terlihat jelas.

"Gimana? keren kan?" tanya Alexa sambil menoleh pada sepupunya.

"S-serius ini sekolah yang bakal gue tempati," tanya Shanz tanpa mengalihkan pandanganya.

"Hm"

"Sekarang kita ke ruang kepsek terlebih dahulu, ayok!" Alexa menarik tangan Shanz dan mulai berjalan menuju ruang kepala sekolah.

Shanz Swillman Eliosia. Putri tunggal keturunan keluarga Eliosia yang tidak mungkin jika orang lain tidak mengenalnya. Keluarga tersebut terkenal dengan kecerdasannya, namun anehnya gadis yang akrab di panggil Shanz tersebut sangat bertolak belakang sekali dengan keturunan nya.

Percaya atau tidak, gadis itu sangat bodoh. Ia sengaja di pindahkan paksa sekolahnya ke Eintsein High School (EHS) oleh Xeno Luizardo Eliosia, ayah dari Shanz Swillman Eliosia, serta suami dari Viera Yustin Eliosia. Sebelumnya Shanz bersekolah di SMA Trakulaneous yang juga merupakan salah satu sekolah ternama. Namun, jangan bandingkan Trakulaneous dengan EHS jika Trakulaneous tidak ingin di permalukan. Perbandingannya bahkan sangat jauh sekali.

Akibat sering berantem dan belajar tidak jelas, akhirnya Xeno memindahkan nya ke EHS dengan harapan agar Shanz bisa sedikit berubah di sekolah barunya. Sebab, itu bukan sekolah biasa. Disiplin nya sangat ketat sekali, terlebih lagi para muridnya. Tidak ada yang namanya 'bodoh' karena yang rata - rata masuk ke sekolah tersebut memiliki skor IQ di atas seratus.

Setelah beberapa menit berlalu menuju kantor utama, Alexa dan Shanz berhenti di sebuah pintu berwarna hitam yang bertuliskan 'Headmaster' dengan ukiran gold.

Einstein Student (On Going)Where stories live. Discover now