"Coupe D'Etat"

27 3 0
                                    

Tubuh kecil setinggi 165 cm itu dibanting ke lantai lalu diangkat kembali menggunakan satu tangan. Tubuh itu deras didorong ke tembok. Membuat seluruh isi ruangan basemen itu terasa bergetar. Peralatan itu jatuh berantakan. Terdengar deru nafas pria latin itu terdengar menggemuruh penuh kemarahan. Peluh dikeningnya terlihat mengucur membasahi wajahnya. Tubuh kecil orang Asia itu diangkatnya tinggi.

"Put me down!" jerit pria kecil itu panik.

"You little shit!!" makinya sambil meludah ke muka pria asia itu. Bersiap menghajar kepala pria kecil itu. Sekali kena bogem dijamin pria kecil itu pingsan. Minimal koma. Lalu mati.

Tiba-tiba...

"Santi stopppp!!!

Hantaman tongkat baseball itu tepat mengenai kepala pria latin berbadan besar itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hantaman tongkat baseball itu tepat mengenai kepala pria latin berbadan besar itu. Ia langsung tersungkur di lantai tak bergerak lagi.

"Tony...." teriak Dajjal menghambur ke arah Tony yang tergeletak di lantai itu

Tony mengusap darah dibibirnya. Menatap nanar ke arah Dajjal yang masih menggenggam tongkat baseball penuh darah itu. Ia hanya diam tak sanggup berkata-kata. Ia menepis keras tangan pria itu ketika datang dan membelai rambutnya.

"Get off me!" geram Tony.

"I'm...I'm sorry" ujar Dajjal terbata-bata. 

Perlahan Dajjal mengeluarkan secarik kertas yang sudah lusuh dan memberikannya ke Tony. Dengan muka heran Tony merebut surat itu. Matanya terbelalak lebar. Sontak ia menutup mulutnya. Malu. Bingung. Marah. Semuanya campur aduk.

Dwi datang 'tuk mencintaiku. Dia igaku yang hilang. Rusukku yang terbagi. Tapi dia pergi. Tinggalkan sejuta kenangan sejuta benci...

Tatapan pria kecil itu meredup. Ia tidak tahu apa yang harus dikatakan. Entah bagaimana surat ini ditemukan. Ia hanya diam. Malu saat seluruh isi hatinya diketahui.

"I love you too, Tony" bisik pria tinggi besar itu dengan hangat.

"I love you too, Tony" bisik pria tinggi besar itu dengan hangat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sang Pengacara "Sembilan Naga"Where stories live. Discover now