14. || E M P A T B E L A S 🌾

716 62 8
                                    

"Aku ingin bertanya...
mengapa bagimu aku bukan siapa-siapa?
mengapa dimatamu aku serasa asing?
mengapa? mengapa?
Bisakah kamu menjawabnya?"

-Riki Zayyan

JANGAN LUPA BACA, VOTE AND COMMENT YAW🍒

HAPPY READING 'HAI MANTAN'

************

Di sekolah

Hari ini adalah hari pembagian nilai hasil semester atau lebih dikenal dengan raport. Orangtua masing-masing datang ke sekolah untuk mewakili buah hatinya. Dilihatnya kini, Danita sedang deg-degan menunggu hasil belajarnya.

"Gila, gue deg-degan," gumam Danita menatap ke depan sembari menatap guru yang membagikan raport.

Ya, mereka kini sedang berada di aula sekolahan.

"Mah, kalau nilainya jelek, jangan nyalahin aku, ya. Salah gurunya sendiri ngasih soal susah-susah," ujar Danita kepada Ulchi—Mama Danita.

"Ssttt, kamu itu, ya," omel Ulchi lirih, yang berada di samping Danita.

"Hehehe. Serius, Mah. Kalau nilainya jelek, itu salah gurunya."

"Hm."

********************
"GUE SENENG BANGET, AKHIRNYA NILAI GUE BAGUS," teriak Danita ketika sudah mulai sepi, orang tua lainnya juga sudah pulang. Kini tinggal Ari, Adora, Belva, Riki, Davian, Gavin, dan Gibran.

"Gak usah teriak-teriak bisa gak? Panas kuping gue," omel Belva dengan wajah kesalnya.

"Gak, karena gue senang banget."

"Ta, pulang bareng siapa?" tanya Riki tiba-tiba.

"Gue ... gue pulang bareng Belva sama Adora," jawab Danita ngasal.

"Pulang bareng gue mau gak?" tanya Riki ragu.

"Eum, gu-gue ... sorry banget, ya, Ki. Gue udah janji pulang bareng sama Belva dan Adora," balas Danita bohong. Sebenarnya ia tidak suka dengan sifat-sifat Riki akhir-akhir ini, semenjak perjodohan konyol itu, hidup Danita serasa diawasi.

"Oh, gak papa kok," jawab Riki dengan tersenyum paksa, sebenarnya dia kecewa.

Riki melenggang pergi dari hadapan Danita, dia merasa tidak di anggap sedikitpun akan kehadirannya.

"Ta, tumben si Riki ngajak pulang bareng sama lo?" tanya Adora heran, dan penasaran. Tidak seperti biasanya Riki mengajak pulang bareng. Palingan barengnya cuma pas mau ke kantin saja.

"Eng-enggak tahu, aneh emang," sahut Danita.

"Pasti ini karena perjodohan konyol itu," batin Danita menatap punggung Riki yang kini semakin menjauh 'tak terlihat.

"Yakin, Ta? Soalnya gue lihat si Riki kayaknya naksir sama lo, deh," pikir Belva curiga.

"Apa dugaan gue selama ini benar?" batin Ari yang sedari tadi menyimak obrolan mereka.

"Hm, biarin aja."

"Eh, daripada pulang, mending kita jalan-jalan aja, yuk," ajak Adora, ini mah otaknya gak jauh dari kata jalan-jalan, apalagi makan.

"Yuk, sekalian belanja buat liburan," sahut Bella ceria, dan bersemangat.

"Let's go!"

"Wahai kaum Adam, lo semua mau ikut gak?" tanya Adora kepada Ari dan kawan-kawan. Karena sedari tadi, Ari dan kawan-kawan membahas game onlinenya.

Hai, Mantan [𝐄𝐍𝐃] - RevisiWhere stories live. Discover now