24

21.4K 1.1K 22
                                    

Rionand membawa Alvina ke kamar yang ada di dalam kantornya, memang dikantor Rionand ada kamar tidur untuk istirahat sat lembur.

Alvina langsung merabhkan tubuny di kasur yang lumayan besar. Langsung bergelung ke dalam selimut dan pergi ke alam mimpi.

Rionand yang tiba tiba saja merasakan kantuk mengunci pintu kamar, antisipasi kalo ada orang rese yang tiba tiba masuk, dan ikutan masuk ke dalam selimut memeluk aalvina dari belakang.

Alvina yang sebenarnya pengen megusir Rionnad keluar namun tak tahan dengan kantuk yang menyerangnya, akhirnya membiarkan saja.

**

"Hmm,"gumam Alvina bangun tidur, tangannya terukur untuk mengucek mata kananya

Ia melihat sekeliling dan tidak mendapati rionand disampingnya. Alvina turun dari tempat tidur dan membenahi kunciran kudanya yang sedikit melotot.

"Huh, berasa abis ngapain gw, encok pinggang hdeh," gumam Alvina terasa capek.

Keluar kamar Alvina baru mendapati rionand yang sedang serius baca berkas di mejanya.

"Ren,"panggil Alvina.

"Hm, eh udah bangun?" ucapnya lalu mendongak menatap Alvina.

"Hm ... pulang yuk."

"Okee yuk."

Rionand menggandeng tangan Alvina melewati koridor yang sepi, iya sepi karena sekarang sudah jam 4 sore, sudah setengah jam yang lalu sekolah berakhir.

Mereka berjalan santai menuju parkiran sesekali Alvina menguap, sungguh badannya terasa lemas sekarang.

Diperjalanan pulang Alvina mencium bau sate ayam yang lagi di bakar, wanginya membuat perutnya keroncongan.

"Eh ren, berhenti renannn,"teriak Alvina

"Hah?" rionand yang terkejut langsung menepikan mobilnya.

"Ada ap-, eh?" ucapan rionand terhenti saat Alvina tidak ada di jok penumpang.

"Yangg?!" Rionand segera menyusul mencari Alvina yang ternya sudah duduk manis di warung sate.

"Kebiasaan, ninggalin mulu ih," rajuk rionand.

"Abisan, lelet sih."

"Ya tapika-." lagi-lagi ucapan rionand tepotong.

"Ini neng pesanannya, silahkan," ucap bapak-bapak penjual sate.

"Makasih pak,"ucap alvina tersenyum.

"Iya neng, sama-sama."

"Eh, ko cuma satu yang?" tanya rionand melihat cuma ada satu pos di di meja.

"Hm? Kamu mau?"tanya Alvina di angguk i antusias oleh rionand.

"Pesen sendiri!"

"Jahat kamu yang!" ucap rionand matanya udah berkaca-kaca untuk menarik simpati Alvina.

"Bodo!" ucap Alvina singkat. Mungkin jika bukan karena Alvina yang lagi pms dan badmod pasti bakal terpengaruh sma rionand.

"Huh." menghela napas rionand memanggil bapak bapak tadi untuk memesan sate kembali, ga tanggung tanggung rionand memesan dua porsi sate sekaligus dan satu es jeruk.

Tak menghiraukan tingkah rionand Alvina menikmati satenya dengan tenang seakan dunia hanya untuknya dan satenya.

***

Sesampainya di rumah Alvina turun dari mobil.

"Mampir ga?" tawar Alvina.

"Emm, boleh deh," ucap rionand dan akan membuka pintu namun ditahan oleh Alvina.

"Eh eh gaush, aku tadi cuma nawarin. Pulang sana." kini mengusir rionand.

"Tadi suruh masuk, sekarang ngusir! Huh!" rajuk rionand.

Alvina memutar bola matanya malas. "Tadi cuma basa basi, besok lagi aja ke sini nya!"

"Tap-"

"Gada tapi-tapi,"potong Alvina.

Alvina melangkahkan kakinya memasuki rumah sebelum tiba-tiba dari arah belakang rionand mengecup pipinya singkat.

"Kiss night yang,"ucapnya dan berlari kembali masuk mobil dan pulang.

Alvina masih mematung ditempatnya. Tidak menyangka akan tindakan rionand tadi, saat ia ingin mamaki rionand, sudah terlambat. Rionand sudah pergi.

Bzzdd (bunyi notif khusu)

WhatsApp • 2 pesan dari 1 chat •

KI

Gawat!!
Ada masalah!

_________________

Stop sampai sini duluu....

Jan lupa vote dan komen oke....

Aku suka banget baca komen komen kalian... Lucuuu haha

Dan bikin mood nulis lancar wkwk

...
.
.

.
Jn lupa follow akun ig author baruu

@rean.saa

My teacher Childish boy (Revisi)Where stories live. Discover now