29. Lari pagi

447 65 26
                                    

Alasan kalian baca book ini karena apa?

Hehe😁

Penasaran doang sih..











































Cuaca di Kamis pagi yang adem ayem kayak gini tuh cocok buat lari pagi.

Kayak Haechan sekarang nih.

Dia udah siap sama baju olahraganya, tapi lebih terkesan santai gitu.

"Mau kemana chan?" tanya Sanha pas Haechan lewat depan dia.

Haechan noleh, "Mau lari pagi, ikut?"

Sanha ngegeleng, "Gak deh, lagi males lari," katanya terus jalan ke kamarnya.

Haechan cuma ngangkat bahu terus keluar dari kosan, ngebuka pagernya terus lari lari kecil.

"Eh, ada neng Lua,"

Lua yang tadinya lagi ngiket tali sepatunya langsung noleh ke yang manggil dia, "Eh, Haechan. Pagi, mau kemana?"

"Mau lari pagi dongg," jawab Haechan. Lua langsung berdiri, "Gue juga mau lari pagi, ke alun alun kan??"

Haechan ngangguk sambil senyum, "Iyee, yuk,"

🌈

Mereka udah sampe di alun alun, gak terlalu jauh dari kosan kok.

Di alun alun juga gak terlalu rame, soalnya hari ini weekday. Biasanya rame kalau hari Minggu sama malem doang.

Yang jualan disana juga lumayan banyak, ada batagor, soto ayam, kupat tahu, ayam geprek, cimol sama cilor. Ah masih banyak deh.

Alah jadi pengen euy:)

Aku tau yang lagi baca ini juga pasti pada pengen kan? HAHAHAHA.

"Mau lari berapa keliling?" tanya Lua.

Haechan mikir bentar, "Lima? Eh tapi gatau deng,"

"Alah, so so an lima keliling. Waktu itu aja enam keliling cuma kuatnya tiga keliling," sindir Lua.

Haechan cuma nyengir kuda, "Yaudah, skuy lah,"

Mereka berdua mulai lari keliling lapangan alun alun doang, lumayan luas juga lapangannya.

Setelah lima keliling lari, mereka istirahat dulu.

"Hadah, kaki gue pegel sumpah," keluh Haechan habis itu duduk di rerumputan ngelurusin dua kakinya, sedangkan Lua pergi beli minum.

Lua dateng dengan dua botol minum di tangannya, "Nih, minum dulu," habis itu duduk di sebelah Haechan.

"Makasih ye,"

Lua ngangguk, terus minum air di notol itu sisa tinggal setengah.

"Permisi dek,"

Haechan sama Lua langsung noleh, "Eh iya bu, kenapa?"

"Di antara kalian berdua liat anak saya nggak? Tingginya sepinggang saya, rambutnya warna item panjang, terus pake baju putih. Liat nggak?" kata si ibu.

"Kuntilanak kali," celetuk Haechan.

"Haechan ih!" Lua nyubit pinggang Haechan sampe cowok itu ngaduh kesakitan. Cubitan Lua gak main main cuy.

"Maaf bu, tapi kami berdua gak liat. Apa mau saya sama temen saya bantuin cari?" tawar Lua.

Haechan yang dengernya langsung melotot.

"Ngapain sih? Udah mending kita pulang aja, gue pengen makan," tolak Haechan.

"Makan mulu ya lo!" ketus Lua bikin Haechan sebelll, "Gimana bu?"

"Eum, boleh deh," kata si ibu.

Skip.

Mereka bertiga langsung bantu cari anak dari si ibu tadi, tapi gak ketemu. Padahal udah nyari ke semua tempat.

Haechan gak ikutan nyari sih, cuma ngikut sana sini di belakang Lua.

Emang dasar:)

"Lu, mending pulang yuk. Orang anaknya juga gak ketemu, diculik pak hansip kalii," kata Haechan.

Lua muter bola matanya, "Lo tuh ya! Udah kalo lo gak mau ikutan nyari mending gak usah, pulang aja sendiri sono!"

Haechan cemberut, "Iyadeh iya,"

"Eh, itu bukan sih anak si ibu tadi?" tanya Haechan sambil nunjuk anak yang pake baju putih trrus rambutnya item panjang.

"Kayaknya iya, panggil coba ibunya," ujar Lua.

"Bu, bu! Sini sebentar," panggil Haechan. Si ibu langsung nyamperin Haechan sama Lua.

"Gimana dek? Udah ketemu?"

"Anaknya yang itu bukan bu? Yang lagi duduk sambil makan lolipop?" tanya Lua.

Tatapan si ibu ke anaknya dari jauh langsung gini,

Gue udah cari kemana mana, ternyata ada disana.. Hadeh, pinggang gue encok lama lama

Yang sabar ya bu..

"Oh iya bener itu anak saya!" ujar si ibu terus jalan nyamperin anaknya. Haechan sama Lua ngikutin si ibu dari belakang.

"Makasih ya dek, udah bantuin cari anak saya. Semoga kalian langgeng terus ya," ujar si ibu sambil ngelus lembut rambut anaknya itu.

Haechan sama Lua cuma diem terus saling tatap seakan akan tatapan mereka bilang gini,

Langgeng dikata nikah apa.

WKWKWKWKWKWK.

"Eum, maaf bu, kita cuma temenan. Bukan pasangan," ucap Lua.

Si ibu ketawa, "Oh maaf, kirain saya pasangan, soalnya kalian cocok,"

Reaksi Haechan sama Lua?

Mukanya udah pada merah, sampe ke telinga lagi.

Padahal kan mereka tuh cuma temen.

Alah, muka dan hati tidak bisa berbohong gais. Inget itu wkwk.

Tbc.

Haiiiiii

Maap aku kelamaan update..

Gemes banget aku sama couple ini huhuhu T_T

Semoga kalian suka ya! Jangan lupa vote and comment oke!

Happy reading!

Kosan Pelangi✔️Where stories live. Discover now