◆◆bab 25◆◆

116 6 0
                                    

"Nona Adriana....

Samar-samar Itqan menggumamkan nama tersebut.Entah kenapa ia begitu penasaran dengan sosok gadis berani itu,baru pertama kali ini ia bertemu dengan gadis yang betul-betul tidak takut dengannya.Walaupun tatapannya sangat mematikan bak tatapan seorang pembunuh namun gadis itu tak pernah gentar sedikitpun mengungkapkan apa yang ingin gadis itu ungkapkan.Berbeda dengan gadis-gadis lain yang biasanya akan takut dan tunduk dengan tatapan mematikan itu.

Setelah suasana kembali tenang Itqan pun melanjutkan sesinya yang sempat tertunda.

"Hemmm...baiklah langsung saja saya akan memperkenalkan diri saya.NAMA SAYA ITQAN LUTHFAN ZA'IM.USIA SAYA SEKARANG 25 TH DAN.....PEKERJAAN SAYA ADALAH SEORANG DOKTER.SAYA SUDAH MEMBACA DATA DARI 4 ORANG YANG TERSISA DAN SAYA MEMUTUSKAN... UNTUK SAUDARA ADINDA DAN ADRIANA AKAN IKUT SAYA...TERIMA KASIH"kata Itqan mengakhiri sesinya.

Sedangkan Adriana yang mendengar namanya di panggil,Ia tercengang,sungguh tak percaya kalau ia harus ikut orang seperti tuan muda itu.Entah bagaimana nasibnya kalau saja ia berhasil menjadi pemenangnya,itu berarti ia akan menjadi menantu keluarga Mizwar,mempunyai suami yang dingin dan begitu terlihat angkuh...pasti hari-harinya akan di penuhi pertengkaran demi pertengkaran.Entahlah memikirkannya saja sudah membuat kepala Adriana pusing apalagi di tambah dengan keinginannya untuk memberi pelajaran pada ayah biologisnya Ezar,sepupunya si tuan muda siapa lagi kalau bukan Bariqi Mirza.

Setelah Itqan selesai menunjuk siapa saja yang akan ikut dia kini tersisa 2 orang saja yang berarti 2 orang tersebut akan mengikut Itsar sang kakak kembar dari si tuan muda.

IRSALINA RAIHAN dan WENITA AYU sama-sama berprofesi sebagai seorang guru.Merekalah yang akan mengikut ITSAR LUTHFAN ZA'IM.

Setelah acara pembagian tim selesai...mereka para peserta diijinkan untuk pulang...karena mereka harus bersiap-siap untuk acara esok lusa.

Selesai pengumuman itu Adriana pun langsut melesat pergi tanpa menghiraukan sahabatnya lagi yang sedari tadi memanggil-manggil namanya.Ia sudah tak sabar untuk pergi ke panti asuhan karena semalam ia mendapat sms dari ibu panti bahwa Ezar mengalami demam.Namun karena ia harus menghadiri acara kompetisi dulu jadi ia meminta ibu panti untuk menjaganya dulu.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya ia pun sampai di panti asuhan tersebut.Panti tempat dimana ia di besarkan,tempat dimana ia merasakan kasih sayang,merasakan cinta.

Setelah membayar taksi ia pun masuk ke dalam panti...namun alangkah terkejutnya rupanya sang pangeran kecil sudah menantinya dari tadi di depan pintu masuk bersama ibu panti.

Dengan senyum mengembang dan kebahagiaan yang terpancar di raut wajah anak kecil itu,ia pun berlari menghampiri sang ibu.

Mama......

To be continue




Hi guys.....akhirnya bisa up lagi...maklumlah....hpnya berebut sama jagoan kecil....

Tetep stay..ya guys....

See you....

JODOH UNTUK ANAK PAK POLISI (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang