6. Permulaan telah dimulai

130 13 0
                                    

Denting sedang membaca buku di gazebo belakang rumahnya, Gazebo sederhana yang asri dikelilingi tanaman hias dengan bunga warna warni di sekelilingnya. Partha menapak jalanan berbatu Satu-satunya jalan menuju Gazebo.

"Heeeemmmm.. ". Denting mendongak  ketika mendengar suara deheman, sepasang mata indahnya berbinar ketika melihat Partha.

"Sayang. " Dia berkata pelan penuh kerinduan.

"Kau asyik sekali membaca, sayang.

"Iya, aku sedang mendalami tentang pembukuan. Ibunda meminta Ku membantu beliau untuk melakukan pembukuan di salah satu cabang toko di wilayah Desa Semilir.

Partha mengangguk keluarga dia memang sedang membuka Cabang Toko di Desa semilir. Ibunda Denting adalah kepercayaan Ibunda Partha dalam mengelola usaha penjualan kain terbaik di Kerajaan mereka.

Pembuat baju Kerajaan merupakan salah satu pembeli utama di toko milik keluarga Partha. Sedangkan Ayahanda Denting bekerja sebagai pejabat tingkat tiga dikantor balai pertanahan.

"Ada yang ingin Aku bicarakan". Raut wajah Partha tampak serius dengan ekspresi seperti itu Partha tidak mengetahui telah membuat jantung Denting berdebar lebih kencang.

Debaran menjalar di wajah Denting membuat wajahnya menghangat. Pada saat seperti ini Denting tahu wajahnya akan memerah. Untung saja pandangan Partha tertuju pada bunga- bunga yang sedang bemekaran.

"Yang Mulia memintamu berlatih di balai latihan, besok" Partha mengalihkan pandangan dari bunga yang bemekaran ke arah Denting yang tampak melongo. Ekspresinya tampak kebingungan.

"Haaahh.  Untuk apa?" Denting gelagapan antara impian yang sempat mekar tadi bercampur dengan kebingungan atas berita yang tidak masuk akal ini.

"Hanya untuk memastikan kerabat atau orang terdekat kepercayaan Yang Mulia merupakan orang-orang terpercaya"

"Bukankah Yang Mulia bisa meminta staf keamanan Kerajaan untuk menyelidiki keluarga Ku"

"Kali ini Yang Mulia ingin mengetahui langsung. Yang Mulia tidak berkenan karena sebagai orang terdekat pengawal pribadinya, Aku tidak menceritakan siapa pendamping ku saat ini"

Denting menarik napas panjang dan menghembuskan perlahan. Seakan ingin membuang beban dihati. Sebuah prasangka yang selalu hadir tapi senantiasa dienyahkan oleh dirinya.

Awal hubungan mereka, Partha seakan ingin merahasiakannya. Partha masih berharap akan kehadiran gadis rupawan bernama Kemuning. Gadis yang jika terdengar namanya selalu membuat Denting di bakar cemburu.

Berapa bulan terakhir ketika Ibunda Partha selalu memperkenalkan kekasih putranya membuat Partha mulai sedikit terbuka akan hubungan mereka.

Orang tua Partha tidak menginginkan Partha terpuruk lebih dalam. Partha merupakan putra tertua sedangkan adiknya Parendra lebih memilih mengikuti jejak Ibunda mereka menjadi seorang pedagang pemasok bahan kebutuhan pokok, bangunan dan membantu Ibunda memperbesar usaha mereka.

Dalam diri Partha mengalir deras darah Ksatria. Ayahanda Partha merupakan Kepala Pengawal khusus Raja Ayahanda Arsakana. Ketika Ayahanda Arsakana mangkat, Ibunda Prasmewari menempatkan Ayahanda Partha sebagai kepala pengamanan di Kerajaan Mendawari.

Ayahanda Arsakana mangkat tidak lama setelah Ibunda Listra, sang selir Agung pergi untuk selamanya karena sakit. Kesedihan ditinggal wanita terkasih membuat kesehatan Ayahanda Arsakana menurun.

"Padahal Ayah Ku sebagai pejabat tingkat tiga bisa dengan mudah diketahui asal-usulnya. Terlalu canggung jika harus berlatih di hadapan Raja Muda". Denting berkata perlahan, matanya menyorot ketidakpercayaan akan keanehan keadaan ini.

Wanita Sang RajaWhere stories live. Discover now